Berita Internasional

Kim Jong Un Jadi Sorotan Lagi, Perintahkan Sita Anjing Peliharaan dan Bawa ke Restoran untuk Dimasak

Pemimpin Korea Utara ini memerintahkan agar anjing peliharaan disita dan diserahkan ke restoran untuk dimasak. Mengapa?

Fox News
Kim Jong Un. Pemimpin Korea Utara ini lagi-lagi jadi sorotan setelah memerintahkan agar anjing peliharaan disita dan diserahkan ke restoran untuk dimasak. 

WARTAKOTALIVE.COM, PYONGYANG - Lagi-lagi pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menjadi sorotan, setelah ia memerintahkan agar anjing peliharaan disita dan diserahkan ke restoran untuk dimasak.

Apa yang dilakukan Kim itu diyakini bertujuan untuk meredam ketidakpuasan publik di tengah situasi ekonomi yang semakin kolaps, termasuk kekurangan pangan di negaranya.

Dilaporkan, anjing peliharaan hanya dimiliki oleh orang kaya maupun pejabat berpengaruh Korea Utara di ibu kota Pyongyang.

Hewan itu disebut sebagai 'simbol kemerosotan yang dibawa duniat Barat', di mana warga lainnya hanya memelihara babi atau pun hewan ternak lainnya.

Pada Juli lalu, Kim Jong Un mengeluarkan larangan kepemilikan hewan peliharaan, di mana dia menyebutnya sebagai 'tren dari ideologi burjois'.

Joe Biden Dinilai Sebagai Capres Lemah, Jika Terpilih Jadi Presiden AS, Kim Jong Un Diuntungkan?

Transaksi Seks di Tempat Pemandian Air Panas, Kim Jong Un Eksekusi Mati Muncikari dan Pejabat Korut

Sumber kepada harian Korea Selatan Chosun Ilbo mengungkapkan, aparat Korut memaksa warga yang kedapatan mempunyai anjing untuk menyerahkannya.

Atau jika mereka menolak, pihak keamanan akan menyitanya di mana ada sebagian yang dijual ke kebun binatang milik negara.

Ada juga yang dilaporkan diserahkan ke restoran khusus daging anjing, sehingga canine itu bisa diolah, seperti dilansir Sky News Senin (17/8/2020).

Masakan berbahan daging anjing cenderung populer di China dan Semenanjung Korea, meski konsumsinya kini dilarang di Korea Selatan.

Sumber tersebut menerangkan, para pemilik jelas hanya bisa mengutuk Kim Jong Un dari belakang, tanpa bisa melakukan apa pun.

"Orang biasa beternak babi di beranda mereka. Namun orang kaya memelihara anjing, yang jelas memicu kebencian," papar sumber itu.

Istri Adi Kurdi Sekaligus Adik WS Rendra Meninggal Dunia karena Sakit Kanker, Vena: Kami Sudah Siap

BREAKING NEWS Istri Aktor Kawakan Adi Kurdi dan Adik WS Rendra, Ristyastuti, Meninggal Dunia

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dalam sebuah acara tahun 2018
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dalam sebuah acara tahun 2018 (KCNA)

Praktik memelihara hewan seperti anjing mulai melunak ketika Korut menjadi tuan rumah Festival Anak Muda dan Pelajar Dunia pada 1989.

Setelah berdasarkan laporan Chosun Ilbo, orang-orang berpengaruh di Pyongyang mulai menggalakkan tren itu sebagai simbol status mereka.

Langkah yang dikeluarkan Kim Jong Un tersebut dipuji pemerintah sebagai upaya untuk melindungi negara dari "nilai Barat yang merosot".

Kelaparan dan Kurang Makanan, Rakyak Kim Jong Un Diimbau Makan Kura-kura dan Minum Teh Pelangsing

70 Persen Warga Korea Utara Nonton Film Drama Korea Selatan, Kim Jong Un Langsung Memberikan Hukuman

Pertemuan penting Politbiro

Sementara itu, media pemerintah mengatakan politbiro Partai Buruh Korea Utara akan berkumpul untuk rapat pleno ke-6 di tengah sanksi dan kerusakan akibat banjir.

Korea Utara berencana untuk mengadakan pertemuan penting politbiro Partai Buruh yang berkuasa pada Rabu (19/8/2020) untuk membahas masalah ekonomi dan militer di tengah sanksi internasional dan kerusakan banjir baru-baru ini, menurut media pemerintah yang dilansir dari Al Jazeera pada Selasa (18/8/2020).

Pengumuman pertemuan itu datang ketika negara yang terisolasi itu berjuang untuk mengatasi kerusakan banjir setelah berminggu-minggu hujan deras di Semenanjung Korea.

Namun, belum ada informasi rinci mengenai pembahasan pertemuan tesebut.

Kim Jong Un Marah dan Pecat Sejumlah Pejabatnya Gara-gara Kecerobohan dalam Proyek RS di Korut

Korsel Akan Selidiki Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong, Terkait Peledakan Kantor Penghubung Dua Korea

Tolak bantuan

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un telah menolak bantuan dari pihak asing pada minggu lalu, meskipun berdasarkan media pemerintah, dilaporkan bahwa banjir telah menghancurkan 39.296 hektar tanaman dan merusak lebih dari 16.000 rumah.

Namun, media pemerintah setempat tidak menyebutkan korban tewas atau cedera.

"Situasi, di mana penyebaran virus ganas di seluruh dunia menjadi lebih buruk, mengharuskan kami untuk tidak mengizinkan bantuan dari luar untuk kerusakan banjir, tetapi menutup perbatasan lebih ketat dan melakukan pekerjaan anti-epidemi yang ketat," kata Kim, menurut laporan KCNA pada Kamis (13/8/2020).

Bebas Covid-19

Korea Utara sempat menyatakan dalam negerinya bebas virus corona, status yang secara luas diragukan oleh pihak luar.

Namun pada akhir Juli, Kim memerintahkan lockdown total untuk kota yang berbatasan dengan Kaesong, setelah pihak berwenang melaporkan menemukan seseorang dengan gejala Covid-19.

Korea Utara kemudian mengatakan hasil tes orang tersebut tidak meyakinkan dan Kim mencabut lockdown kota itu pekan lalu.

Terlepas dari penolakan Kim atas bantuan apa pun, kementerian unifikasi Korea Selatan, yang menangani urusan antar-Korea, mengatakan Seoul tetap bersedia memberikan bantuan kemanusiaan ke Korea Utara.

Pyongyang dalam beberapa bulan terakhir telah memutuskan hampir semua kerja sama dengan Seoul, di tengah kebuntuan dalam negosiasi nuklir yang lebih besar antara Amerika Serikat dan Korea Utara, yang tersendat karena ketidaksepakatan dalam pertukaran bantuan sanksi dan langkah-langkah pelucutan senjata.

Meledakkan kantor penghubung

Korea Utara pada Juni meledakkan kantor penghubung antar-Korea di Kaesong, setelah berbulan-bulan frustrasi atas keengganan Seoul untuk menentang sanksi yang dipimpin AS untuk program senjata nuklirnya dan memulai kembali proyek ekonomi bersama yang akan membantu ekonomi Korea Utara yang rusak.

Tahun lalu, Kim berjanji untuk membuat "terobosan frontal" dalam kampanye negaranya untuk membangun ekonomi mandiri dalam menghadapi pengetatan sanksi asing yang bertujuan untuk mengekang program nuklir dan misil dalam negerinya.

Namun, para ahli mengatakan krisis Covid-19 kemungkinan menggagalkan beberapa tujuan ekonomi utama Kim, ketika negara itu melakukan lockdown yang menutup perbatasan dengan China.

Padahal, China merupakan sekutu utama Korea Utara dan garis kehidupan sektor ekonominya.

Sehingga, ketika perbatasan kedua negara ditutup, maka Korea Utara menanggung potensi terhambatnya kemampuan untuk memobilisasi tenaga kerja.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kim Jong Un Perintahkan Anjing Peliharaan Disita dan Diserahkan ke Restoran" Penulis: Ardi Priyatno Utomo dan "Kim Jong Un Rapatkan Partai Buruh untuk Bahas Persoalan Ekonomi dan Militer" Penulis: Shintaloka Pradita Sicca 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved