Virus Corona

Jerinx SID Bilang Tidak Apa-apa Dipenjara Asal Ibu-ibu Tak Kehilangan Bayi karena Rapid Test

Sebelumnya, Jerinx dalam Instagram pribadinya, @jrx_sid, menyoroti soal prosedur rapid test ini untuk ibu-ibu yang melahirkan.

Editor: Lucky Oktaviano
Tribun Bali/I Wayan Erwin Widyaswara
Didampingi istrinya, Jerinx SID dibawa ke Rutan Polda Bali, Rabu (12/8/2020) petang. Jerinx ditahan selama 20 hari kedepan terkait ujarannya di media sosial tentang IDI dan rapid test. 

"Sudah kami periksa, dan sudah tersangka, dan sudah kami tahan juga," kata Direktur Reskrimsus Polda Bali, Kombes Pol Yuliar Kus Nugroho, kepada Tribun Bali, Rabu sore.

Kombes Yuliar mengatakan, penetapan tersangka dan penahanan Jerinx sudah berdasarkan SOP dari kepolisian, dan sudah berdasarkan dua alat bukti.

"Sudah ada dua alat bukti, ada ahli, dan para saksi," katamya.

Jerinx SID Kooperatif Saat Diamankan Pihak Kepolisian Polda Bali

Soal Kacung WHO, Jerinx Sudah Minta Maaf ke IDI Bali: Ini Sebagai Bentuk Empati untuk Kawan IDI

Dikatakan, hal yang membuat Jerinx mendekam di sel tahanan yakni karena postingan di instagramnya tanggal 13 dan 15 Juli 2020.

"Yang postingan tanggal 15 itu yang dia bilang konspirasi busuk yang mendramatisir seolah dokter yang meninggal itu hanya tahun ini. Agar masyarakat takut berlebihan terhadap Covid-19," kata Yuliar.

Penuhi unsur pencemaran nama baik

Ditambahkan, penetapan tersangka ini juga karena tim penyidik menilai unggahan Jerinx di instagram yang menyebut "Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kacung WHO" memenuhi unsur pencemaran nama baik.

"Setelah dikaji semuanya terpenuhi unsur delik untuk membuatkan satu pencemaran nama baik, penghinaan, dan menimbulkan permusuhan kepada IDI sesuai dengan UU ITE," jelasnya.

Hal tersebut setelah meminta keterangan saksi, ahli, dan alat bukti yang cukup.

"Dasarnya alat bukti yang cukup, keterangan saksi, ahli, kesesuaian keterangan semuanya termasuk barang buktinya juga," kata dia.

Sebelum ditetapkan tersangka, kemarin Jerinx menjalani pemeriksaan oleh Penyidik Direktorat Kriminal Khusus Polda Bali, kemarin.

Ia diperiksa oleh penyidik atas laporan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bali karena diduga melakukan tindak pidana sebagaimana yang diatur dalam Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45A ayat (2) dan/atau Pasal 27 ayat (3) Jo Pasal 45 ayat (3) Undang-Undang Informasi Dan Transasksi Elektronik (ITE) dan/atau Pasal 310 KUHP dan/atau Pasal 311 KUHP.

Bentuk kecintaan

Dalam proses pemeriksaan yang berlangsung lebih dari 4 jam tersebut, Jerinx kembali didampingi oleh kuasa hukumnya I Wayan “Gendo” Suardana, SH., Dkk. dari Gendo Law Office.

Jerinx dan Nora Alexandra. Setelah menetapkan sebagai tersangka kasus penghinaan dan pencemaran nama baik, Polda Bali juga menahan penabuh drum Band Superman is Dead (SID) yang bernama asli I Gede Ari Astina itu, Rabu (12/8/2020).
Jerinx dan Nora Alexandra. Setelah menetapkan sebagai tersangka kasus penghinaan dan pencemaran nama baik, Polda Bali juga menahan penabuh drum Band Superman is Dead (SID) yang bernama asli I Gede Ari Astina itu, Rabu (12/8/2020). (Dokumentasi Pribadi)

Gendo mengatakan, untuk poin pemeriksaan kemarin sebetulnya tidak jauh berbeda dari pemeriksaan sebelumnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved