Pilkada Depok
AHY dan Puan Bertemu, Demokrat Depok Tetap Pilih Dukung Pasangan PKS, PDIP Sudah Mengikhlaskan
Sekretaris DPC PDIP Kota Depok Ikravany Hilman memastikan tak ada koalisi dengan Partai Demokrat dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Depok 2020.
Penulis: Vini Rizki Amelia |
Namun menurut Edi, pertemuan tersebut adalah hal yang wajar sebagai seorang pemimpin tertingi parpol.
Edi tak menampik bila pertemuan kedua petinggi parpol itu menyelipkan pembahasan terkait pilkada, sehingga Edi menilai jika pun kedua parpol tersebut terlibat kerjasama, maka itu adalah hal yang biasa terjadi.
Sebab, kata Edi, di beberapa wilayah di Indonesia, Demokrat dan PDI Perjuangan pastinya menjalin kerjasama dan hal itu dilihatnya sebagai bagian yang lumrah dalam dunia politik.
"Kalau berkaitan dengan Pilkada Depok, bisa saja, tapi kan proses di Depok itu sudah kita (DPC Demokrat Kota Depok) jalani sesuai instruksi DPP,"
• Metode Baru Deteksi Dini Kanker dengan Teknologi HY-Gene
"Bahwa DPC itu harus segera melakukan rekruitmen terhadap calon yang akan diusung, dan proses itu sudah berjalan," tutur Edi saat dihubungi Warta Kota, Minggu (9/8/2020).
Edi yang juga anggota DPRD Kota Depok ini mengatakan, terkait usulan bakal calon wali dan wakil wali kota Depok, pihaknya pun sudah melayangkan surat ke Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat untuk kemudian di bahas di tingkat DPD dan berlanjut ke tingkat Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
"Kami sudah melayangkan surat ke DPD, dua kali, dan besok (10/8/2020) DPD akan melakukan rapat finalisasi, setelahnya DPD akan membawa ke DPP," akunya.
Edi pun menaruh keyakinan tinggi terkait usulan yang dilakukan DPC Partai Demokrat Kota Depok dalam mengusung Mohammad Idris - Imam Budi Hartono sebagai bakal calon wali dan wakil wali kota Depok di Pilkada 2020.
Di mana dirinya optimis DPP akan merestui usulan tersebut sehingga partai besutan SBY ini akan melenggang di Pilkada Depok bersama Idris - IBH.
"Mudah-mudahan tidak ada perubahan karena pencalonan itu kami tidak hanya melihat dari satu sisi parpol saja, tetapi bagaimana sosok (calonnya), apakag punya kapasitas, elektabilitas, track record, kapabilitas, dan lain sebagainya," kata Edi. (vin)
--