Virus Corona

Akibat Pandemi Covid-19, Realisasi Investasi DKI Jakarta Turun 10,2 Persen

DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta gencar melakukan promosi proyek-proyek potensial kepada para investor meskipun dilakukan dengan Adaptasi Kebiasaan Baru

Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Feryanto Hadi
istimewa
Ilustrasi investasi 

WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI--Provinsi DKI Jakarta mencatatkan nilai realisasi investasi tertinggi secara nasional pada Triwulan II Tahun 2020 (periode April sampai Juni) dengan total nilai investasi sebesar Rp. 30,1 Triliun.

Selama periode Triwulan II tahun 2020 realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) DKI Jakarta, sebesar US$ 0,8 miliar atau setara dengan Rp. 12,2 triliun dengan kurs APBN 2020 US$1= Rp. 14.400, dan realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) DKI Jakarta, sebesar Rp. 17,9 triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, Benni Aguscandra dalam keterangan tertulisnya yang diterima Warta Kota, Minggu (9/8/2020), mengatakan berdasarkan data BKPM RI, DKI Jakarta meraih realisasi investasi PMA dan PMDN sebesar Rp.30,1 triliun pada Triwulan II tahun 2020.

Tak Pakai Masker, Puluhan Remaja Diberikan Sanksi Sosial, Menyapu Kawasan di Bundaran HI

Sayangkan Calon Taruni Akpol di Kepri Positif Covid-19, Argo: Polri Kehilangan Peserta Terbaik

"Dan menempati urutan pertama sebagai Provinsi dengan realisasi investasi tertinggi se-Indonesia," katanya.

Realisasi Investasi PMA dan PMDN DKI Jakarta selama Semester I tahun 2020 (periode Januari s.d. Juni) mencapai Rp. 50,2 triliun atau berkontribusi 12,5% dari Total Realisasi Investasi PMA dan PMDN Nasional, sebesar Rp. 402,6 triliun.

"Ini menunjukkan bahwa masih adanya geliat investasi di Ibu Kota meskipun di tengah Pandemi Covid19," kata Benni.

Kendati demikian, Benni mengakui terjadi penurunan realisasi investasi PMA DKI Jakarta, sebesar 10,29 persen pada Triwulan II tahun 2020 bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019 lalu.

Anies Baswedan Nilai TOA Tidak Relevan sebagai Alat Peringatan Banjir

"Penyebabnya karena faktor pandemi Covid-19 yang melanda berbagai negara di dunia. Ini mengakibatkan dampak terhadap perekonomian global sehingga terjadi perlambatan kinerja investasi," kata dia.

Benni menjelaskan hal sebaliknya terjadi pada realisasi investasi PMDN DKI Jakarta yang tetap menunjukkan performa positif pada triwulan kedua ini dengan mengalami kenaikan sebesar 10,49 persen, bila dibandingkan dengan realisasi PMDN pada periode yang sama tahun 2019 lalu.

"Pencapaian ini merupakan bukti bahwa berbagai kebijakan Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Bapak Anies Rasyid Baswedan saat Pandemi Covid-19 menuju masyarakat sehat, aman dan produktif disambut baik oleh para investor dan tetap menciptakan lingkungan usaha yang kondusif di Jakarta," kata Benni.

Menurut Benni, Pemprov DKI Jakarta, melalui DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta gencar melakukan promosi proyek-proyek potensial kepada para investor meskipun dilakukan dengan Adaptasi Kebiasaan Baru mengikuti protokol pencegahan Covid-19.

"Kami juga senantiasa menghadirkan inovasi layanan perizinan dan nonperizinan yang memudahkan pelaku usaha untuk membangun bisnisnya di Ibu Kota," katanya.

Nagita Slavina Jelaskan Alasan Dirinya Pernah Minta Cerai dari Raffi Ahmad

Direstui Orangtua, Hubungan Dul Jaelani dan Amanca Caesa Makin Dekat, Mereka Sering Jalan Bareng

Paling Diminati

Benni merinci sektor usaha yang mencatatkan nilai realisasi investasi tinggi dan menarik minat investor dalam menanamkan modalnya di Jakarta, adalah sektor usaha Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran.

"Dengan nilai realisasi investasi sebesar, US$ 308 juta atau berkontribusi sebesar 36 persen dari total Realisasi Investasi PMA DKI Jakarta pada Triwulan II tahun 2020," katanya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved