Virus Corona Jabodetabek
Ini penyebab Kasus Harian Covid-19 Tertinggi di Indonesia Hari Ini, Karena Tes PCR 4 Kali Lipat WHO?
Kasus harian Covid-19 di Jakarta pada Jumat (7/8/2020) berada di angka tertinggi mencapai 658 orang. Ini Dugaan penyebabnya
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Kasus harian Covid-19 di Jakarta pada Jumat (7/8/2020) berada di angka tertinggi mencapai 658 orang.
Secara kumulatif, kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 24.521 orang.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan DKI Jakarta Weningtyas Purnomorini mengatakan, dari 658 kasus positif tersebut, 98 orang adalah akumulasi data dari hari sebelumnya atau Kamis (6/8/2020) yang baru dilaporkan pada Jumat (7/8/2020).
• Update Corona Jakarta, Jumlah RW Zona Merah Bertambah Jadi 33 RW, Merata Hingga Kepulauan Seribu
• Pelanggaran PSBB Jakarta Masif, Pemprov DKI Jakarta Berhasil Jaring Uang Denda Rp 2,6 miliar
Dari total kasus Covid-19 sebanyak 24.521 orang, tercatat 15.201 orang dinyatakan telah sembuh, 922 orang meninggal dunia dan 8.398 orang masih dirawat atau diisolasi.
“Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 7,2 persen, sedangkan Indonesia sebesar 15,1 persen,” kata Weningtyas saat jumpa pers melalui siaran YouTube Pemprov DKI Jakarta pada Jumat (7/8/2020).
Weningtyas mengatakan, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) telah menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.
• Ini Alasan Ade Fitrie Kirana Beri Diskon Produk Kecantikannya, Simak Pula Pengalamannya Berhijrah
Namun, persentase kasus positif ini hanya bisa dianggap valid bila standar jumlah tes yang dilakukan telah terpenuhi.
Bila jumlah tesnya sedikit (tidak memenuhi standar WHO), maka indikator persentase kasus positif patut diragukan.
Namun untuk Pemprov DKI Jakarta, pengetesan Covid-19 memakai alat PCR telah melampaui dari ketetapan WHO.
• India Terparah Se-Asia, Kasus Covid Tembus 2 Juta, Terjadi Pemogokan Nakes Pula
Untuk jumlah yang dites PCR selama sepekan terakhir mencapai 43.330 orang. WHO telah menetapkan standar jumlah tes PCR adalah 1.000 orang per 1 juta penduduk per minggu.
Mengacu pada ketetapan itu, DKI Jakarta harus melakukan pemeriksaan PCR minimum pada 10.645 orang (bukan spesimen) per minggu, atau 1.521 orang per hari.
“Tapi saat ini jumlah tes PCR di Jakarta setiap pekan adalah 4 kali lipat dari standar WHO,” jelasnya.
Menurutnya, kondisi wabah di sebuah daerah hanya bisa diketahui melalui testing. Strategi tes-lacak-isolasi sangat penting dilakukan dalam penanganan wabah.
• Lorenzo Pellegrini Kecewa Melihat Kekalahan yang Dialami Timnya dari Sevilla
Jumlah tes yang tidak memenuhi standar WHO berakibat makin banyak kasus positif yang tidak terlacak. Jakarta telah memenuhi standar itu, bahkan melebihinya.
Tes PCR di Jakarta dilakukan melalui kolaborasi 54 Laboratorium Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, BUMN, dan swasta. Pemprov DKI Jakarta memberikan dukungan biaya tes kepada laboratorium BUMN dan swasta yang ikut berjejaring bersama dalam pemeriksaan sampel program.