Virus Corona

Kemenristek: Profesor Bukan Gelar, tapi Jabatan Akademik Tertinggi

Kementerian Riset dan Teknologi menilai profesor bukanlah gelar, melainkan jabatan akademik tertinggi.

Editor: Yaspen Martinus
Warta Kota/Heribertus Irwan Wahyu Kintoko
Sambil duduk santai di sofa marun di lobi Hotel Grand Savero, Jalan Raya Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/8/2020), Hadi Pranoto menunjukan temuan obat herbal untuk menangkal Covid-19 dalam botol kecil ukuran 100 mililiter. 

Hadi Pranoto menceritakan, sudah banyak badan pemerintahan yang ia coba datangi untuk menguji obat herbal Covid-19 buatannya.

Tapi, ia selalu gagal bertemu dengan para petingginya.

 Diumumkan Siang Nanti, Ini Alasan Gerindra Usung Denny Indrayana Jadi Calon Gubernur Kalsel

"Semuanya sudah kita datangi bertemu, kita audiensi."

"Setiap kita datang ke Bapak Menkes, katanya sudah ada janji belum?"

"Gimana mau janji, orang kita rakyat kecil."

 Ungkap Ada Ancaman Boikot, Natalius Pigai Minta NasDem Cermat Usung Calon Kepala Daerah di Papua

"Kita datang ke lembaga lain ditanya sudah ada janji belum? Katanya harus ada janji dulu."

"Kita minta janji berganti bulan dari tahun enggak ada waktu, karena mereka orang penting, orang sibuk, kita kan rakyat kecil," beber Hadi Pranoto.

Hadi Pranoto pun kembali menjelaskan mengenai obat penemuan yang dilakukan bersama timnya itu, terbuat dari bahan-bahan seperti manggis, sirsak, kelapa, gula merah, dan jambu merah.

 Djoko Tjandra Ditangkap, Kompolnas: Apa yang Dilakukan Polri Selamatkan Muka Indonesia

Kemudian, kata Hadi Pranoto, bahan yang paling dominan yang digunakan adalah senyawa dari mikrobiologi yang berasal dari tanah yang melakukan proses penguraian.

Hasil produknya berbentuk seperti air mineral dengan kandungan-kandungan tersebut.

"Yang paling dominon mikrobakteri biologi tanah."

 Ganjar Pranowo Ungkap Ada Kepala Daerah di Jateng Ogah Gelar Tes Covid-19 Demi Pencitraan

"Mikrobiologi tanah adalah senyawa dari tanah kita yang kita urai jadi bakteri baik, yang bisa menetralisir Covid-19," jelas Hadi Pranoto.

Sayangnya, saat diminta menyebutkan lokasi laboratoium tempat ia dan timnya melakukan pembuatan obat tersebut, Hadi Pranoto tidak ingin menyebutkan secara detail.

Hadi Pranoto hanya menambahkan, riset yang ia lakukan tidak hanya di Indonesia, tapi juga laboratorium di Swiss dan Belanda, yang tak mau ia sebutkan namanya.

 Pelanggar Ganjil Genap Masih Ditegur, Setelah 5 Agustus 2020 Mulai Ditilang

"Kita ada beberapa laboratorium yang kita sewa seperti di Belanda dan di Swiss."

"Kita sewa untuk meneliti hasil senyawa yang kita kirim ke sana."

"Dan alhamdulilah ini sifatnya baik, dan ini sifatnya herbal, dan sumber bahan baku ada di negara kita sendiri," ungkap Hadi Pranoto.

Video wawancara Anji dan Hadi Pranoto berjudul 'Bisa Kembali Normal? Obat Covid-19 Sudah Ditemukan (Part 1')' telah dihapus oleh pihak YouTube.

RSD Wisma Atlet Membantah

Koordinator Operasional Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Kolonel CKM dr Stefanus Doni membantah klaim Hadi Pranoto yang menyebutkan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran memberikan obat herbal buatan Hadi Pranoto untuk pasien Covid-19.

Hadi Pranoto juga mengatakan seluruh pasien yang diberikan obat tersebut telah sembuh.

"Tidak betul," kata Doni saat dihubungi Tribunnews, Senin (3/8/2020). (Reza Deni)

Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved