Berita Jakarta

Anies Baswedan Kembali Diminta DPRD DKI Jakarta Gratiskan Internet untuk Pelajar Miskin

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali diminta untuk menggratiskan layanan internet wifi di pos RW atau RPTRA.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Warta Kota/Desy Selviany
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat video conference dengan Warta Kota, Sabtu (20/6/2020). Anies Baswedan diminta anggota DPRD DKI Jakarta Lukmanul Hakim untuk menggratiskan internet di kantor RW dan RPTRA untuk pelajar tak mampu. 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali diminta untuk menggratiskan layanan internet wifi di pos RW atau di Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA).

Layanan internet gratis itu diyakini dapat dimanfaatkan oleh para pelajar yang kurang mampu untuk belajar melalui dalam jaringan (daring) atau online dari sekolahnya.

Anggota Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta Lukmanul Hakim mengatakan, Pemprov DKI Jakarta harus hadir untuk melayani peserta didik.

Terutama bagi pelajar tidak mampu mengikuti pembelajaran secara online.

Menurut Lukmanul,  pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui online memberatkan orang tua berkategori tidak mampu.

Cerita Orang Tua di Bekasi, Anak Tidak Belajar 2 Hari karena Kuota Internet dan Uang Habis

Jawab Keresahan Orangtua soal Kuota Internet, Ini Alasan Lurah Jatirahayu Siapkan Wi-Fi Gratis

Alasannya, mereka harus menyediakan paket internet dengan biaya yang tidak sedikit dari belasan ribu hingga ratusan ribu rupiah.

Apalagi saat kondisi perekonomian di Jakarta tengah terpuruk imbas pandemi virus corona atau Covid-19.

Berdasarkan informasi yang dia terima, tidak semua orang tua mampu menyediakan paket internet untuk anaknya belajar di rumah.

“Ini menjadi persoalan baru, karena sekarang masyarakat itu susah ekonominya," kata Lukmanul seperti dilansir dari keterangan pers, Selasa (4/8/2020).

"Tetapi, ada tuntutan daring sekolah anaknya dan harus beli paket setiap hari," ucapnya lagi.

DPRD DKI Usulkan Paket Internet Gratis untuk Pelajar Tak Mampu di Jakarta

Ruangguru Gandeng Telkomsel Sediakan Kuota Internet Gratis 30 GB untuk Akses Aplikasi Belajar Online

Lukman mengatakan, layanan internet gratis harus diprioritaskan untuk warga di permukiman padat penduduk dengan tingkat ekonomi rendah.

Kenyataannya, kata dia, pemukiman kumuh sebesar Kota Jakarta dan warganya kesulitan mengakses internet untuk kepentingan pendidikan.

Dia mengatakan, bukan hal sulit bagi Pemprov DKI Jakarta untuk menyediakan wifi gratis.

Pemerintah daerah dapat menggandeng penyedia jasa layanan telekomunikasi atau provider yang ada di Ibu Kota.

“Saya di Komisi A DPRD DKI akan fokus memperjuangkan agar masyarakat bisa gratis mendapatkan layanan internet."

"Dalam rapat dengan Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik ke depan akan kami bahas nanti,” ujarnya.

DKI Diminta Bekerja Sama dengan Provider Meringankan Tarif Internet Bagi Siswa di Jakarta

VIDEO: Anak Belajar Lewat Daring, Nelayan di Muara Angke Keluhkan Biaya Internet

Sebelumnya, Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono mengatakan, usulan itu sudah dia sampaikan saat berkunjung ke ruang kerja Anies Baswedan,  Selasa (21/7/2020).

Saat itu, politisi dari Partai Demokrat tersebut datang bersama Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Santoso dan anggota Fraksi Demokrat DPRD DKI yang lain.

“Ada beberapa poin yang kami usulkan, dan akan selalu dikawal," kata Mujiyono, Rabu (22/7/2020).

"Salah satunya, Demokrat DKI Jakarta meminta Pemprov DKI Jakarta bekerjasama dengan provider untuk meringankan tarif internet bagi siswa di DKI Jakarta, kalau bisa gratis,” katanya.

Kisah Orangtua Terhimpit Program Belajar Online, Duit Belanja Tekor Buat Beli Kuota Internet

Anak Belajar Lewat Daring, Nelayan Muara Angke Keluhkan Biaya Internet Rp 200.000 per Bulan

Paket internet, kata Mujiyono,  merupakan salah satu yang dikeluhkan para orang tua.

Selain biayanya cukup besar dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah, kondisi ekonomi warga Jakarta juga tidak stabil akibat pandemi virus corona atau Covid-19.

“Selama pandemi digratiskan nggak apa-apalah, kan perusahaan telekomunikasi sekarang lagi berjaya."

"Pasti ada celah menyisihkan keuntungannya untuk kegiatan kemanusiaan dalam bentuk bantuan pendidikan. Salah satunya adalah mendukung pembelajaran jarak jauh itu,” ucap Mujiyono. 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved