Berita Tangerang

Sopir Angkot Dikeroyok Sampai Babak Belur di Tangerang, Berikut Penjelasan Polisi

Abdul Fitri (26), sopir angkot di Tangerang babak belur dikeroyok AJ (38), AY (19), AG (19), IF (25) dan AP (29), Kampung Cariu, Kecamatan Balaraja.

Editor: PanjiBaskhara
Tribunnews.com
Ilustrasi - Seorang sopir angkot Tangerang babak belur dikeroyok. 

Gerombolan pesepeda mengeroyok seorang pelajar di pertigaan sekolah SMK Raden Patah Jalan Mayjen Sungkono, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.

Mf (18) pelajar yang menjadi korban penganiayaan oleh sekelompok pesepeda di Kota Mojokerto, menunjukkan bukti laporan ke pihak kepolisian. (TribunJatim.com/ M Ronadoni)

Penganiayaan itu terjadi karena para pesepeda yang menghalangi jalan tidak senang ketika ditegur oleh korban, Mf (18) warga Desa Sebani, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo.

Mf adalah pelajar yang berstatus siswa kelas XII SMK Raden Patah Kota Mojokerto yang lulus tahun 2020.

Dilansir dari TribunJatim, akibat penganiayaan tersebut korban mengalami lebam di bagian perut dan bahu kanan serta luka gores pada leher sebelah kanan.

Aksi penganiyaan terhadap pelajar yang dilakukan oleh gerombolan pesepeda itu  terekam kamera Closed Circuit Television (CCTV) di sekolahnya, Senin (6/7/2020) pukul 09.00 WIB.

Dari rekaman kamera CCTV durasi 02.51 menit terlihat tiga orang pesepeda menghampiri korban. 

Pelaku tiba-tiba mengeroyok dan memukul korban pada bagian perut sampai jatuh tersungkur.

Korban berupaya berdiri terlihat menahan sakit akibat pukulan itu.

Di saat bersamaan muncul seorang pesepeda bertubuh kekar mendatanginya dan langsung menendang tubuh korban dari arah belakang.

Pemukulan itu masih terus berlanjut meski warga setempat dan pengguna jalan berupaya melerainya.

Bahkan pelaku masih saja berulang kali memukul korban di bagian kepalanya. 

Penganiayaan berhenti seusai korban dilerai oleh Tentara dan menjauh dari lokasi kejadian perkara. 

Korban melaporkan kasus penganiayaan  ini ke Polsek Magersari, Polres Mojokerto Mojokerto.

Kapolsek Magersari, Kompol M Sulkan membenarkan adanya kejadian penganiayaan terhadap pelajar yang dilakukan oleh sekolompok pesepeda. 

"Kami masih memeriksa saksi sekaligus rekaman kamera CCTV terkait kasus penganiayaan yang melibatkan rombongan pesepeda," ujarnya di Polsek Magersari, Selasa (7/7/2020).

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved