Ganjil Genap Jakarta

Naiknya Volume Kendaraan Menjadi Salah Satu Faktor Diberlakukan Ganjil Genap

Dengan diberlakukan ganjil genap ini setidaknya dapat memberlakukan pembatasan pergerakan, sehingga tidak ada kenaikan volume kendaraan di jalan.

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Feryanto Hadi
@TMCPoldaMetro
Ilustrasi rambu aturan jam berlaku ganjil genap di kawasan tertentu 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Dirlantas Polda Metro Jaya bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta melakukan sosialisasi penerapan ganjil genap di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Minggu (2/8).

Dalam kesempatan itu Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan jika indikator lalu lintas di beberapa titik mengalami kenaikan dibandingkan sebelum terjadinya pandemi.

Syafrin mengilustrasikan seperti kawasan Cipete dan Sudirman Thamrin dimana area Cipete kondisi arus lalu lintasnya 74 ribu kendaraan perhari sebelum pandemi dan saat ini mencapai 75 ribu perhari.

"Demikian kawasan Senayan Sudirman rata rata lalu lintas sebelum pandemi 127 ribu tetapi saat ini 145 ribu," kata Syafrin di Bundaran HI, Minggu (2/8/2020).

Peneliti Prof Hadi Pranoto Temukan Herbal Penyembuh Covid-19, Sudah Sembuhkan Ribuan Orang

Atas kondisi ini, Syafrin mengatakan Pemprov DKI Jakarta berupaya menjaga agar tidak terjadi kepadatan atas indikator lalu lintas di tengah pandemi ini, meskipun perkantoran menerapkan 50 persen kapasitas.

"Dalam sistuasi tertentu ada dua emergency break yang bisa diterapkan Pemprov DKI Jakarta salah satunya ganjil genap," katanya.

Dilain sisi, dikatakan Syafrin Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) sudah ditiadakan sejak 14 Juli 2020, sehingga Pemrov DKI tidak memiliki cara untuk melakukan pembatasan pergerakan.

Batas Somasi dari Pemprov DKI Hampir Habis, Ike Muti Akhirnya Beri Klarifikasi dan Minta Maaf

Sehingga dengan diberlakukan ganjil genap ini setidaknya dapat memberlakukan pembatasan pergerakan, sehingga tidak ada kenaikan volume kendaraan di jalan.

"Pembatasan ganjil genap menjadi satu instumen Pemprov DKI untuk melakukan pembatasan pergerakan orang sehingga warga yang mendapatkan tugas bisa mengikuti ganjil genap," ucapnya. 

Dorong naik angkutam umum

Pemprov DKI Jakarta telah melakukan simulasi penggunaan angkutan umum, jelang penerapan kebijakan ganjil genap pelat kendaraan pribadi pada Senin (3/8/2020) mendatang.

DKI optimistis jumlah penumpang angkutan umum, terutama yang dikelola pemerintah daerah, tidak akan membeludak akibat dampak ganjil genap.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mencontohkan, untuk kapasitas kereta Mass Rapid Transit (MRT) dari arah Lebak Bulus menuju Bundaran HI, rata-rata hanya menampung 100 orang.

 Polisi Tangkap Djoko Tjandra, Politikus Partai Gerindra: 11 Tahun yang Lalu ke Mana Saja?

Sementara, kapasitas satu rangkaian dengan physical distancing untuk mencegah penularan Covid-19, DKI telah menetapkan 300 orang.

“Artinya ini masih jauh dari kapasitas yang ditampung."

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved