Pikada Depok

Imam Budi Hartono Berjuang untuk Bisa Menjadi Pendamping Mohammad Idris di Pilkada Depok 2020

Imam Budi Hartono silaturahmi ke kediaman Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Depok Qonita Luthfiyah agar bisa maju sebagai calon wakil wali kota

Penulis: Vini Rizki Amelia |
Warta Kota/Vini Rizki Amelia
Kiri-kanan Sekretaris DPC PPP Kota Depok Ma'mun Abdullah, Ketua DPC PPP Kota Depok Qonita Luthfiyah, dan Balon Wawali Depok Imam Budi Hartono, dan Ketua Desk Pilkada DPC PPP Kota Depok Mazhab HM. 

WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK -- Memantapkan langkah untuk maju di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Depok 2020, Imam Budi Hartono silaturahmi ke kediaman Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Depok Qonita Luthfiyah.

Politisi PKS yang santer akan diduetkan dengan Mohammad Idris ini pun mengaku kedatangannya ke rumah Qonita untuk meminta dukungan.

"Silaturahmi saya ke rumah Ketua PPP Depok meminta dukungan PPP untuk Pilkada Depok 2020," papar Imam saat dihubungi Warta Kota, Minggu (2/8/2020).

Imam Budi Hartono Klaim Didukung Ketua DPD Demokrat Jabar Maju di Pilkada Depok, Ini Syaratnya

Partai Gerindra Akui Dapat Dukungan Tiga Partai untuk Menangkan Pilkada Depok

Dalam silaturahminya itu, Imam juga disambut oleh Ketua Desk Pilkada DPC PPP Kota Depok Mazhab HM dan juga Sekretaris DPC PPP Kota Depok Ma'mun Abdullah.

Imam yang masih menduduki kursi Ketua Komisi IV DPRD Kota Depok turut memberikan kenang-kenangan kepada Qonita, berupa satu buah sajadah yang dikemas rapih menggunakan kotak khusus.

Sebelumnya, Qonita mengatakan jika pun nantinya PKS ngotot untuk mengusung kadernya sebagai balon wawalkot, Qonita mengatakan hal itu bukanlah masalah.

Bournemouth Terdegradasi, Eddie Howe Tinggalkan The Cherries

Sebab, terbentuknya koalisi Tertata Adil Sejahtera (TAS) dari hasil pembicaraan dan kesepakatan bersama para pengurus parpol.

"Jadi ketika ini dibangun secara bersama-sama, siapapun nanti yang menjalankan amanah ini tentu sudah tahu konsepnya seperti apa," paparnya, belum lama ini.

Seperti diketahui, sebelum akhirnya memutuskan mengusung Idris kembali maju di Pilkada, PKS memberikan dua syarat.

Yakni siap diduetkan dengan kader dari PKS dan juga mampu membangun koalisi dengan sejumlah parpol.

Kurangi Volume Sampah, RT 05 RW 041 Perumahan Villa Wanasari Cibitung Gerakkan Kegiatan Bank Sampah

Untuk itu, bisa jadi kemungkinan besar yang mendampingi Idris di pertarungan pesta demokrasi nanti adalah kader PKS.

Tahun lalu, PKS pun telah melakukan pemilihan raya (Pemira) internal PKS yang akhirnya didapati tiga besar yakni Hafidz Nasir, Farida Rachmayanti, dan Imam Budi Hartono.

Imam kemudian dikabarkan menjadi kandidat terkuat untuk dimajukan sebagai balon wawalkot dari PKS.

Pasha Ungu Pilih Gunduli Rambutnya Setelah Menuai Kritik karena Dicat Pirang, Ini Alasannya

Mengenai kemungkinan tersebut, lagi-lagi Qonita mengatakan hal itu tidaklah menjadi masalah bagi koalisi Tertata yang sudah terbentuk pada Februari 2020 sebelum akhirnya PKS bergabung pada pekan lalu.

"Iya, tidak jadi masalah. Tadi sudah saya sampaikan bahwa Tertata ini siapapun wakilnya nanti yang diputuskan melalui proses pembahasan secara bersama, kita tidak memermasalahkan," akunya.

Tertata sendiri adalah koalisi yang terbentuk pada Februari 2020. Awalnya, Tertata dibentuk dengan berisikan empat partai yakni PAN, PPP, Demokrat, dan PKB.

Beri Juventus Dua Scudetto, Ronaldo: Ayo Raih Scudetto Lagi

Namun di tengah jalan, PKB mengundurkan diri dalam koalisi tersebut dan memutuskan merapat ke koalisi lainnya yakni Gerindra-PDI Perjuangan.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved