Pilkada Serentak
Tito Karnavian Ajak Rakyat Gunakan Pilkada untuk Pilih Pemimpin yang Mampu Selesaikan Covid-19
Tito Karnavian meminta rakyat memilih pemimpin yang bisa menyelesaikan masalah Covid-19 beserta dampaknya, dalam Pilkada Serentak 2020.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta rakyat memilih pemimpin yang bisa menyelesaikan masalah Covid-19 beserta dampaknya, dalam Pilkada Serentak 2020.
Tito Karnavian mengatakan, kontestasi politik yang digelar pada 9 Desember 2020, harus dijadikan momentum rakyat untuk menggunakan hak pilih secara tepat.
"Di saat inilah rakyat gunakan momentum emas ini untuk memilih pemimpin yang mampu menyelesaikan Covid-19 dan dampak sosial ekonominya."
• Polisi Tangkap Djoko Tjandra, Politikus Partai Gerindra: 11 Tahun yang Lalu ke Mana Saja?
"Jangan salah pilih," ujar Tito Karnavian di Kementerian Dalam Negeri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (31/7/2020).
"Pilih mereka yang punya gagasan, pilih mereka yang berbuat."
"Yang kira-kira tidak berbuat, yang daerahnya hancur-hancuran karena (pemimpinnya tak bisa menangani) Covid, jangan dipilih."
• Dinilai Bukan Prestasi, Penangkapan Djoko Tjandra Memang Sudah Kewajiban Kabareskrim
"Kalau saya berharap begitu," tuturnya.
Tito Karnavian menjelaskan, alangkah baiknya isu pilkada digiring menjadi pertarungan sehat dengan adu gagasan untuk menangani Covid-19 beserta dampak sosial-ekonominya.
Mantan Kapolri tersebut menyayangkan apabila nantinya sosok yang terpilih tidak memiliki gagasan dan konsep untuk mengendalikan persebaran Covid-19.
• Sehari Setelah Diciduk di Malaysia, Djoko Tjandra Langsung Berstatus Narapidana
Karena, hal itu akan berdampak pada masyarakat.
Rakyat, kata dia, harus menunjukkan kekuatan atau powernya.
Di dalam negara demokrasi, rakyat hanya dapat menunjukkan powernya dalam pemilihan (election). Sementara, di momentum lain sudah diwakili oleh parlemen.
• Diminta Pecat Jaksa Pinangki yang Foto Bareng Djoko Tjandra, Begini Respons Kejaksaan Agung
"Kasihan rakyatnya nanti. Berantakan nanti, Covid-nya di mana-mana."
"Tapi yang punya konsep, keseriusan, kesungguhan, itu yang terbaik, maka pilihlah," sarannya.
Tito Karnavian berharap pemimpin yang memiliki gagasan dan konsep mengendalikan Covid-19, dapat membantu pemerintah pusat menekan laju persebaran kasus.
• Begini Penampakan Brigjen Prasetijo Saat Mulai Masuk Rutan Bareskrim Polri, Ditahan 20 Hari
"Sehingga akan menekan laju Covid."
"Ketika pusat sudah all out, (dan) daerah juga all out, maka akhirnya bisa mengendalikan masyarakat."
"Karena problema pandemi Covid-19 itu sebenarnya problema bagaimana mengendalikan masyarakat yang berjumlah 270 juta ini taat pada protokol kesehatan," papar Tito Karnavian.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 31 Juli 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 22.089 (21.0%)
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 21.399 (19.2%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 9.516 (8.3%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 9.422 (9.3%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 6.532 (6.3%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 6.098 (5.7%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 3.931 (3.3%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 3.417 (3.5%)
BALI
Jumlah Kasus: 3.407 (3.2%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 3.059 (3.0%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 2.580 (2.2%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 2.065 (2.0%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 1.835 (1.9%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 1.729 (1.6%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 1.530 (1.5%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 1.426 (1.0%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 1.093 (1.1%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 1.015 (0.6%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 948 (0.9%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 782 (0.7%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 674 (0.5%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 433 (0.4%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 447 (0.4%)
RIAU
Jumlah Kasus: 445 (0.3%)
ACEH
Jumlah Kasus: 415 (0.2%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 387 (0.4%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 283 (0.2%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 255 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 230 (0.2%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 217 (0.2%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 207 (0.2%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 193 (0.2%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 162 (0.1%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 145 (0.2%). (Vincentius Jyestha)