Berita Internasional

Ini Adalah Detik-detik Menjelang Ajal Saddam Hussein Ditiang Gantungan yang Tak Banyak Diketahui

Karena sedih melihatnya, salah satu tentara AS penjaga Saddam, bahkan ada yang hendak melompat ke kerumunan untuk menghentikan para pembelot

Banjarmasin Pos
Saddam Husein di hari-hari akhirnya. ia sempat dipukuli dan diludahi para pembelotnya sebelum meninggal di tiang gantungan 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Ini adalah detik-detik menjelang ajal Saddam Hussein ditiang gantungan yang tak banyak diketahui.

Masihkah Anda ingat siapa itu Saddam Hussein?

Pada awal tahun 1980 sampai 2000-an, Saddam Hussein sangat terkenal di dunia karena dia adalah Presiden Irak.

Dia bahkan memimpin Irak selama bertahun-tahun, dari pada periode 16 Juli 1979 hingga 9 April 2003.

Ketika Diserang Rudal Iran, Pasukan AS Berlindung di Bunker Era Saddam Hussein, Begini Kisahnya

Loyalis Saddam Hussein di Balik ISIS

Namun, pada 30 Desember 2006, pemimpin karismatik Irak ini tewas digantung oleh rakyatnya sendiri.

Setelah Amerika Serikat (AS) menginvasi Irak, terjadilah pemberontakan di Irak, hingga akhirnya ia diadili ramai-ramai oleh para pembelot.

Berkat AS, dunia pun akhirnya lebih banyak mengenal Saddam sebagai diktator barbar yang sewenang-sewenang.

Tapi, seorang tentara AS yang ditugasi menjaga Saddam di hari-hari terakhirnya, menyimpan kisah mengejutkan soal sosok Saddam Husein.

Begini Penampakan Gayung di Istana, Kaesang Pangarep: Penasaran?

Tentara itu bernama Will Bardenwerper.

Ia merupakan 1 dari 12 tentara di kesatuan 551 Polisi Militer Amerika, yang memang ditugaskan menjaga hari-hari terakhir Saddam Husein.

Kesaksian Bardenwerper, diungkapkan lewat buku berjudul 'The Prisoner in His Palace: Saddam Hussein, His American Guards, and What History Leaves Unsaid'.

Lewat buku ini, Bardenwerper mengisahkan sisi-sisi humanis Saddam, yang selama ini selalu ditutup-tutupi oleh AS.

Pemprov Bali Buka Pintu Kunjungan Wisatawan Domestik Mulai 31 Juli 2020, Ini Persyaratannya

Bardenwerper mengatakan, di penghujung hidupnya, Saddam dilihatnya sebagai sosok yang sopan dan bersahaja.

Jauh dari kesan seorang diktator barbar yang didengung-dengungkan selama ini.

Bardenwerper, melihat Saddam sebagai sosok bapak yang normal-normal saja.

Halaman
123
Sumber: Intisari
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved