Virus Corona

Tak Seperti Idul Fitri, Masyarakat Bebas Mudik pada Hari Raya Idul Adha 2020, Begini Alasannya

Tak seperti Hari Raya Idul Fitri, masyarakat bebas melakukan mudik di Hari Raya Idul Adha 2020.

Dok Dandy Abitama
Marak warga mudik pakai mobil pribadi saat virus corona atau Covid-19 mewabah. Hal itu telihat di kawasan jalan tol Halim, Jakarta Timur, Senin (30/3/2020). Pada Lebaran Idul Adha warga tak lagi dilarang mudik. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Tak seperti Hari Raya Idul Fitri, masyarakat bebas melakukan mudik di Hari Raya Idul Adha 2020.

Kepolisian tak melakukan pelarangan mudik pada hari raya Idul Adha 1441 H yang akan jatuh pada 31 Juli 2020.

Hal ini berbeda dengan hari raya Idul Fitri pada Mei lalu, yang berbarengan dengan masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Pakar Epidemiologi Pandu Riono Sebut SIKM di Jakarta Tidak Efektif: Masih Banyak yang Bisa Mudik

Pulang Mudik dari Zona Merah Jawa Timur, Warga Grogol Jalani Test Swab Massal di Puskesmas

Saat itu wilayah Jakarta dan sekitarnya masuk dalam zona merah pandemi Covid-19, masyarakat dilarang berpergian dari dan menuju Ibu Kota.

Sejumlah ruas jalan dilakukan penyekatan, hanya kendaraan logistik dan mereka yang memiliki Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) yang boleh melintas.

Berselang dua bulan, kondisi sudah berbeda. Masyarakat sudah diperbolehkan melakukan perjalanan tanpa gangguan berarti.

Nyanyikan Mengalah, Cassandra Band Ajak Kolaborasi Keyboardis Band Seventeen Zack the Jackman

Kabag Ops Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Kombes Pol Rudi Antariksawan, mengatakan, meski tidak ada larangan melakukan perjalanan, pengawasan ketat tetap bakal diterapkan di sejumlah titik.

“Bagi masyarakat yang ingin mudik sebenarnya tidak ada larangan. Hanya saja kami mengimbau untuk selalu patuhi protokol kesehatan,” ujar Rudi, saat dihubungi (27/7/2020).

Ilustrasi Petugas gabungan mslakukan pengawasan di lokasi penyekatan larangan mudik di Jalan Sultan Agung, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, pada Selasa (28/4/2020).
Ilustrasi Petugas gabungan mslakukan pengawasan di lokasi penyekatan larangan mudik di Jalan Sultan Agung, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, pada Selasa (28/4/2020). (Warta Kota/Muhammad Azzam)

Menurut Rudi, Korlantas Polri siap melakukan pengawasan di sejumlah jalur mudik menjelang hari raya Idul Adha.

VIDEO: Begini Pelaksanaan Rapid Test Bagi Calon Penumpang Kereta Api Jarak Jauh, Bayar Rp 85 Ribu

Di antaranya jalur arteri, Jalan Tol Cikampek Utama, Cikopo, Palimanan, Pejagan, Brebes Timur, hingga ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Tujuannya untuk menjaga kelancaran arus agar tidak terjadi antrean kendaraan.

Pasalnya, ia memprediksi volume kendaraan akan meningkat.

Mengingat terdapat waktu libur tiga hari pada akhir pekan ini. Kondisi ini pasti dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur atau bersilaturahmi ke kampung halaman.

Saksikan Aksi Jason Statham di Film Hummingbird: Redemption Tayang di Trans TV, Senin (27/7)

“Untuk antisipasi kemacetan sejumlah personel akan diterjunkan, termasuk menyediakan mobile reader di gerbang tol."

"Kami juga telah koordinasi dengan seluruh stakeholder, seluruh jajaran turunkan sepertiga kekuatan,” tuturnya.

Larangan Mudik

Seperti diketahui, larangan mudik hari Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri berlangsung hampir sebulan.

Terminal pun langsung sepi karena bus dilarang beroperasi.

Masa berlaku larangan mudik maupun arus balik berakhir pada Minggu (7/6/2020) kemarin.

HEBOH Pasangan Bercinta di Kamar Hotel Lupa Tutup Tirai, Satpol PP: Pengelola Justru Membiarkan

Akan tetapi, pengoperasiannya baru hanya sebatas melayani pemberangkatan bus antar kota dalam provinsi (AKDP) atau baru wilayah Jawa Barat.

Terjadi kenaikan tarif bus hingga dua kali lipat. Seperti pada bus Budiman jurusan Tasikmalaya, biasanya untuk bus First Class tarifnya Rp75.000 naik menjadi Rp135.000.

Begitu juga bus Primajasa, tarifnya rata-rata naik dua kali lipa dari hari normal.

"Tarif naik dari Rp75 ribu menjadi Rp135 ribu itu yang first class, kalau ekonomi AC dari Rp 65 ribu naik jadi Rp125 ribu," kata Mamat salah satu petugas PO Bus Budiman, saat berbincang, pada Senin (8/6/2020).

Mamat menuturkan kenaikan tarif merupakan suatu hal yang wajar. Sebab, bus hanya boleh berisi 50 persen.

"Wajar naik, kan isinya engga bisa penuh. Sama rata semua PO Bus naikan tarif," ucapnya.

Stadion Bisa Bergemuruh Hingga Rencana Tiru Liga Jerman, Ini Alasan Dirut PT LIB Lanjutkan Kompetisi

Ia menjelaskan terminal juga masih sepi penumpang. Sejak pagi hingga sore ini baru memberangkatkan dua bus saja.

Itupun, jumlah penumpang tak mencapai 50 persen.

"Masih sepi si, belum begitu banyak. Tadi pagi agak siangan berangkat satu engga capai 50 persen, sore ini juga sama," jelas dia.

Bagi penumpang diwajibkan memakai masker dan dicek suhu tubuhnya. Posisi tempat duduk juga diatur, tiap deret hanya boleh ditempati satu penumpang.

Armada bus antar kota dalam provinsi (AKDP) mulai beroperasi kembali di Terminal Induk Bekasi, pada Senin (8/7/2020).
Armada bus antar kota dalam provinsi (AKDP) mulai beroperasi kembali di Terminal Induk Bekasi, pada Senin (8/7/2020). (Warta Kota/Muhammad Azzam)

Hari ini juga bus Budiman baru melayani jurusan Bekasi-Tasikmalaya. Untuk bus Primajasa melayani tujuan Garut, Singaparna dan Tasikmalaya.

Sebelumnya, armada bus antar kota dalam provinsi (AKDP) mulai beroperasi kembali di Terminal Induk Bekasi, pada Senin (8/7/2020).

Ragukan Surat Sakit, Jaksa: Djoko Tjandra Tidak Menghormati Persidangan

Mulai beroperasi kembali setelah masa berlaku larangan mudik maupun arus balik berakhir pada Minggu (7/6/2020) kemarin.

Pengamatan Wartakotalive.com, sejumlah armada bus sudah mulai terparkir. Sebelumnya kondisi Terminal Induk Bekasi sepi tak ada armada terparkir ketika larangan mudik.

Sejumlah pedagang mulai aktif berjualan. Calon penumpang bus juga mulai berdatangan meskipun belum terlalu banyak.

"Iya sudah mulai bus beroperasi, tapi hanya antar kota dalam provinsi. Buat antar kota antar provinsi (AKAP) baru ke Jakarta saja," kata Kepala Terminal Bekasi Kurniawan, pada Senin (8/6/2020).

Kurniawan menjelaskan bus yang beroperasi hanya ke wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta saja. Untuk jurusan Jawa Tengah, Jawa Timur dan Provinsi lain belum diperbolehkan.

Hadiri Gelar Perkara Kasus Dugaan Penggelapan Uang Rp 1,9 Miliar, Irwansyah Yakin Tidak Bersalah

Jurusan yang tersedia ke Tasikmalaya, Singaparna, Garut, Kuningan, Bandung, Jawa Barat.

"Hari ini ada 31 kedatangan bus, hingga siang sudah berangkat 26 bus," imbuh dia.

Kurniawan menambahkan pengelola bus wajib menerapkan protokol kesehatan. Seperti bus tak boleh membawa penumpang lebih dari 50 persen dari kapasitas tempat duduk, sopir, kenek dan penumpang wajib pakai masker

"Wajib jalankan protokol kesehatan, kita juga cek suhu tubuh. Tim bakal terus rutin awasi," papar Kurniawan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Sebut Tak Ada Larangan Mudik Idul Adha", 
Penulis : Dio Dananjaya 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved