Pembunuhan

Mengapa Yodi Prabowo Bunuh Diri, Polisi Menduga Terkait Cinta Segitiga Hingga Ketergantungan Narkoba

Penyebab bunuh diri mulai dari hubungan asmaranya dengan dua perempuan, sakit kelamin yang dialami, hingga ketergantungannya akan narkoba

Kolase TribunNewsmaker.com/ Sumber: Metro TV
Penampilan terakhir almarhum editor Metro TV, Yodi Prabowo. Sebelumnya ia ditemukan tewas dengan dugaan dibunuh, belakangan polisi berkesimpulan bunuh diri. Penyebabnya mulai masalah asmara, penyakit kelamin, hingga ketergantungan narkoba 

WARTAKOTALIVE, SEMANGGI -- Direktur Pemberitaan Metro TV, Arief Suditomo memastikan bahwa Yodi Prabowo bukan orang bermasalah di kantor.

Sementara polisi kemudian menyimpulkan bahwa Yodi Prabowo meninggal dunia karena bunuh diri bukan dibunuh.

Menjadi pertanyaan publik mengapa Yodi Prabowo bunuh diri?

Kronologi dan Kesimpulan Yodi Prabowo Bunuh Diri Bukan Dibunuh, Pakar Psikologi Sudah MengIngatkan

BREAKING NEWS: Polisi Simpulkan Yodi Prabowo Diduga Kuat Meninggal karena Bunuh Diri

Terkait pribadi dan kiprah Yodi Prabowo di kantor, Arief Suditomo mengaku tidak terlalu mengenal Yodi. Meskipun kata dia, dari keterangan karyawan lainnya, Yodi diketahui tidak pernah memiliki masalah.

"Karena saya baru, yang kedua dia jauh di bawah saya. Sehingga saya mengenal dia dari orang yang mendapat report langsung dari beliau," katanya.

Konferensi pers perkembangan kasus tewasnya Yodi Prabowo, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (25/7/2020).
Konferensi pers perkembangan kasus tewasnya Yodi Prabowo, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (25/7/2020). (TRIBUNNEWS/DANANG TRIATMOJO)

Sejauh ini kata, Arief, ia tidak pernah mendengar ada masalah sama sekali dialami Yodi, baik dalam pekerjaan atau masalah pribadi.

Lagu Favorit Sepanjang Masa Blue Kiss Dinyanyikan Ulang Duo Akustik Spektakuler dari Filipina MYMP

"Saya tidak pernah mendengar adanya masalah sama sekali atas dia. Anak ini bukanlah tipe karyawan yang probelamatik," kata Arief.

Karenanya ia berharap kasus ini segera terungkap. "Metro TV akan mensupport sepenuhnya Polda Metro Jaya dalam mengungkap kasus ini. Jadi ya mudah-mudahan secepatnya kita bisa mendapat jawaban," kata Arief.

"Sebab ini sebuah teka teki yang besar juga buat kami di k.antor Sitiuasinya sama, keinginan tahuan teman-teman dan Metro TV, sama," katanya.

Sebelumnya Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengakui bahwa temuan jenasah yang sudah 3 hari meninggal dunia di lokasi temuan, menjadi kendala tersendiri.

Iri dengan Kesuksesannya, Melaney Ricardo Akui Sempat Ingin Mengunfollow Akun Raffi Ahmad

"Karenanya kita harus mengumpulkan pelan-pelan semuanya, gak bisa terburu-buru. Karena ini mayat sudah hampir 3 hari di TKP. Ini menjadi hambatan tersendiri karena sudah terjadi pembusukan lanjutan di jenasah, dalam istilah forensik," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Kamis (23/7/2020).

Menurut Yusri dari keterangan saksi dan hasil puslabfor diperkirakan Yodi Prabowo meninggal dunia tanggal 8 Juli 2020 dan ditemukan pada 10 Juli 2020.

"Diduga korban meninggal antara pukul 12 malam sampai pukul 02.00 pagi," kata Yusri.

Rekaman CCTV Tunjukkan Yodi Prabowo Cuma Butuh 8 Menit untuk Beli Pisau di Ace Hardware

Penyebab Bunuh Diri

Terkait motif, Yusri mengatakan bukanlah perampokan atau ekonomi, karena barang-barang korban utuh saat jenasah ditemukan termasuk sepeda motor korban.

"Motif akan diketahui setelah pelakunya kita tangkap," kata kala itu.

Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, termasuk dengan scientific identification, Polda Metro Jaya akhirnya menyimpulkan tewasnya editor Metro TV Yodi Prabowo akibat bunuh diri.

Yodi Prabowo dianggap depresi karena sejumlah permasalahan pribadi.

Kawasan Khusus Pesepeda di Jalan Pemuda Ramawangun Dihapus, Ini Penyebabnya

Mulai dari hubungan asmaranya dengan dua perempuan, sakit kelamin yang dialami, hingga ketergantungannya akan narkoba atau zat psikotropika amfetamin.

Suci Kekasih Yodi Prabowo minta diantar lokasi penemuan jenazah pada malam hari namun tidak bolehkan sang adik
Suci Kekasih Yodi Prabowo minta diantar lokasi penemuan jenazah pada malam hari namun tidak bolehkan sang adik (Kolase foto Wartakotalive.com)

"Dari beberapa penjelasan, dari TKP, dari keterangan ahli, dari keterangan saksi, dari olah TKP, dari keterangan yang lain dan bukti petunjuk lain."

"Maka penyidik sampai saat ini berkesimpulan bahwa yang bersangkutan diduga kuat melakukan bunuh diri," kata Direktur Reserse Kriminal Umun Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020).

Meski begitu, kata Tubagus, pihaknya tetap membuka diri jika ada informasi baru dan lain sebagainya yang menunjukkan tewasnya Yodi Prabowo adalah perkara kriminal.

Kawasan Khusus Pesepeda di Jalan Pemuda Ditiadakan saat CFD Besok, Ini Alasannya

"Lalu bagaimana, apakah perkara ini ditindaklanjuti atau tidak? Kita tetap membuka diri jika ada informasi dan lain sebagainya."

"Tapi fakta yang kami himpun dari pemeriksaan TKP, olah TKP, keterangan saksi, keterangan ahli, bukti petunjuk, bukti pendukung dan hal pendukung lainnya."

"Maka kami berkesimpulan bahwa yang bersangkutan diduga kuat bunuh diri," tutur Tubagus.

Menurut Tubagus, pintu masuk atau penyebab Yodi Prabowo bunuh diri, berdasar keterangan ahli adalah karena depresi.

"Penyebab depresinya apa yang dapat menyebabkan bunuh diri, setiap orang berbeda-beda. Ini menurut ahli," papar Tubagus.

Dari temuan polisi, kata Tubagus, ada beberapa latar belakang yang sangat mungkin bisa menjadi penyebab bunuh diri.

"Mulai dari hubungannya dengan kekasihnya, S dan perempuan lainnya, yakni L."

Kata Anies Baswedan, 50 Persen Kasus Virus Corona di Jakarta Terungkap Setelah Melapor ke Petugas

"Juga diketahui bahwa korban sempat memeriksakan diri dan konsultasi dengan dokter di RSCM karena penyakit kelamin dan kulit," jelas Tubagus.

Yodi Prabowo memeriksakan diri karena penyakit kelamin, menurut Tubagus, dari hasil penyelidikan transaksi keuangan rekening korban.

"Transaksi keuangan itu juga menunjukkan korban sempat memeriksakan diri apakah terkena HIV/AIDS atau tidak. Hasilnya negatif," beber Tubagus.

Selain itu, kata Tubagus, dari hasil pemeriksaan dokter forensik atas jenazah Yodi Prabowo, diketahui positif psikotropika jenis amfetamin.

"Kami duga karena dalam kondisi mengonsumsi amfetamin ini maka korban menjadi lebih berani bertindak, sampai memutuskan bunuh diri," ulas Tubagus.

Bunuh diri, kata Tubagus, dilakukan Yodi Prabowo dengan menikam dada dan lehernya menggunakan pisau dapur.

Karenanya, saat jenazah Yodi Prabowo ditemukan di pinggir Tol JORR di ruas Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020) lalu, ada pisau dapur di bawah tubuhnya yang tertelungkup.

"Dari hasil penyelidikan kami, pisau dapur itu dibeli korban dari Ace Hardware Rempoa beberapa saat sebelum ia bunuh diri."

Berkoalisi dengan PDIP di Mataram dan Serang, Presiden PKS Bilang Pernyataan Djarot Tak Realistis

"Kami perkirakan korban bunuh diri di TKP pada 8 Juli antara pukul 24.00 sampai pukul 02.00," ucap Tubagus.

Ia mengatakan, dari hasil pemeriksaan sidik jari di pisau dapur yang ditemukan di jenazah Yodi Prabowo, Puslabfor hanya menemukan sidik jari dan DNA korban, tanpa ada sidik jari dan DNA orang lain.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyebutkan, dalam kasus ini ada 34 saksi yang diperiksa penyidik.

Editor MetroTV, Yodi Prabowo ditemukan tewas dipinggir Tol, Jumat (10/7/2020)
Editor MetroTV, Yodi Prabowo ditemukan tewas dipinggir Tol, Jumat (10/7/2020) (Kolase Tribun Bogor/istimewa)

Dari olah TKP dan keterangan saksi, katanya, penyidik menyimpulkan pisau dapur yang ditemukan di sekitar jenazah korban awalnya berada di bawah tubuh Yodi Prabowo yang tertelungkup.

Selain itu, penyidik juga menyimpulkan tidak ada kekerasan benda tumpul atau pemukulan terhadap korban.

Rapid Test Menjadi Hal yang Wajib Dilakukan Tim yang akan Menjajal Kekuatan Timnas U-16 Indonesia

Luka lebam di tubuh korban, dipastikan adalah lebam mayat, karena jenazah korban ditemukan sekitar 3 hari setelah meninggal dunia.

"Kemudian apa yang diisukan adanya kekerasan terhadap korban itu tidak ditemukan. Ini juga berdasar dari labfor. Lebam yang ada adalah lebam mayat," beber Yusri.

Meski begitu, kata Yusri, korban dipastikan tewas karena tusukan senjata tajam di lehernya.

"Hasil dari kedokteran forensik tidak ada pemukulan dan tidak ada benda tumpul yang mengenai korban." (Wartakotalive.com)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved