Hari Raya Idul Adha

Pandemi Virus Corona, Pemerintah Kota Depok Terjunkan 63 Petugas, Amankan Penyembelihan Hewan Kurban

Pemerintah Kota Depok melakukan pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19, menjelang Hari Raya Idul Adha.

Penulis: Vini Rizki Amelia | Editor: PanjiBaskhara
Wartakotalive.com/Rizki Amana
Ilustrasi - Hewan Kurban 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemerintah Kota Depok melakukan pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19, menjelang Hari Raya Idul Adha.

Dalam menghadapi Hari Raya Idul Adha, petugas penyembelih hewan kurban harus dilakukan rapid test terlebih dahulu.

Selain petugas hewan kurban jalani rapid test, memastikan hewan kurban keadaan sehat dengan menyertakan sertifikat.

Bahkan, Pemerintah Kota Depok akan menerjunkan 63 petugas guna mengawasi jalannya penyembelihan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha yang tahun ini jatuh pada 31 Juli 2020.

VIDEO: Pedagang Hewan Kurban di Menteng Mengeluh Sepi Pembeli

Pastikan Keamanan dan Kesehatan, Bupati Tangerang Tinjau Langsung Lapak Hewan Kurban

Boleh Jualan, Walikota Jaksel Minta Pedagang Hewan Kurban Wajib Mengisi CLM

Nantinya, puluhan petugas tersebut ditugaskan untuk melakukan pengecekan terhasap kesehatan daei hewan yang akan di kurbankan.

Serta memastikan kesejahteraan dan juga lalu lintas hewan di setiap lapaknya mulai H-10 lebaran.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Depok Diah Sa'diah mengatakan, pada H-1 dilakukan pemeriksaan ante-mortem di lokasi pemotongan.

Setelahnya juga dilakukan pemeriksaan post-mortem untuk mengecek kesehatan daging dan isi perut yang memenuhi syarat Aman Sehat Utuh dan Halal (ASUH).

"Dalam berbagai tahapan kegiatan tersebut selalu memperhatikan penerapan protokol kesehatan Covid-19," papar Diah seperti dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/7/2020).

Dari 63 petugas tersebut, sebanyak 35 orang diantaranya berasal dari tim pengawas Kota Depok.

Di mana 35 orang itu berasal dari pejabat struktural DKPPP dan juga dokter hewan serta paramedis.

Sedangkan 14 orang lainnya berasal dari tim Kementerian Pertanian (Kementan) yang terdiri dari pejabat serta pegawai dari Kementan yang tinggal di Kota Depok.

"Kita juga mendapatkan tambahan tenaga dari mahasiswa Program Pendidikan Profesi Dokter Hewan IPB sebanyak delapan orang,"

"Serta, enam relawan mahasiswa Kedokteran Hewan IPB," tuturnya.

Pemkot Tangsel Siapkan 54 Dokter Hewan Periksa Kesehatan Hewan Kurban

H-9 menjelang Hari Raya Idul Adha tahun 2020 beberapa pedagang hewan kurban telah menggelar lapak-lapaknya di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Tak jarang dari para pedagang hewan kurban mengakui turunnya penjualan akibat kondisi pandemi covid-19.

Kepala seksi Peternakan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tangsel, Sandra Larasari mengakui adanya penurunan lapak penjualan hewan di wilayahnya.

"Memang kami lihat lapak-lapak berkurang dibanding tahun lalu. Mungkin karena pembeliannya berkurang," kata Sandra kepada Wartakotalive.com saat dikonfirmasi, Tangsel, Rabu (22/7/2020).

Sandra menjelaskan pihaknya saat ini telah bekerjasama dengan puluhan dokter hewan untuk melakukan pengecekan kondisi kesehatan hewan.

Pasalnya, langkah tersebut dilakukan demi memastikan kesehatan hewan di tengah pandemi covid-19 ini.

"Ada 54 dokter hewan swasta yang ikut kerjasama dengan kami. Itu nanti pada saat pemotongan hewan kurban," jelasnya.

Disisi lain, Saras mengaku pihaknya telah melakukan pengecekan pada lapak-lapak kurban yang tersebar di wilayah Kota Tangsel.

Menurutnya dari hasil pengecekan tersebut pihak DKP3 tak mendapati adanaya he2an dalam kondisi sakit parah yang dijual pedagang.

"Selama ini enggak ada sakit parah pada hewan, cuma kelelahan saja. Mungkin saat dipindahkan dari kandang ke tempat penjualan," tandasnya.

Wali Kota Jaksel Minta Pedagang Hewan Kurban Wajib Mengisi CLM

Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali menyambangi lokasi penjualan hewan kurban di Jalan Lebak Bulus I, Kelurahan Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak pada Kamis (23/7/2020).

Kepada pedagang dan pemasok hewan kurban, Marullah meminta mereka wajib mengisi aplikasi Corona Likelihood Metric atau CLM.

“Dengan aplikasi CLM bisa diketahui kemungkinan seseorang terjangkit virus corona penyebab Covid-19,” kata Marullah, Kamis (23/7/20202).

Dalam kunjungannya ke Lebak Bulus, Marullah didampingi Kepala Suku Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Hasundungan dan Camat Cilandak Mundari.

Marullah mengatakan, peninjauan ini untuk memastikan bahwa ketersediaan hewan kurban yang aman, sehat, dan halal untuk disembelih serta dikonsumsi ketika perayaan hari raya Idul Adha nanti.

"Saya hari ini ingin memastikan tempat-tempat berdagang hewan kurban sesuai dengan arahan instruksi gubernur Nomor 43 Tahun 2020,” kata dia.

Selain itu, Marullah mau memastikan bahwa pedagang dan pemasok hewan kurban mentaati prosedur kesehatan dalam mencegah penyebaran virus Covid-19.

“Baru sampai saja saya sudah tanyakan tentang CLM terhadap pedagang di sini. Tadi sudah disampaikan CLMnya sudah, di antaranya pegawainya juga sudah," ujarnya.

Marullah menegaskan, kedatangannya juga sekaligus memeriksa hewan yang harus memenuhi syarat dan ketentuan yakni Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).

“Saat ini kita melihat aman dan sehat, sudah diperiksa, mulai dari tempat asalnya hewan ini ada keterangan dari dokter hewan setempat"

"Kemudian diverifikasi oleh Sudin KPKP, dan sudah mendapatkan verifikasi yang baik. Artinya hewannya aman," ujarnya.

Mengenai protokol kesehatan di lokasi penjualan hewan, tambah Marullah, dirinya menekankan kepada seluruh penjual hewan kurban agar selalu menerapkan 3 M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

"Protokol kesehatan 3 M diterapkan, protap tambahannya yaitu CLM, tempat penjualannya yang bukan zona merah"

"mudah-mudahan terhindar dari covid-19, kemudian menempati tempat yang benar, bukan di badan jalan maupun trotoar," ucapnya.

Kasudin KPKP Jakarta Selatan Hasudungan Sidabalok mengatakan, pihaknya telah mengecek kesehatan 5.469 ekor hewan kurban dari 73 lokasi penjualan.

“Selama pengecekan ada dua ekor kambing yang tidak layak jual. Dan 17 ekor kambing belum cukup umur, dan langsung kami beri tanda warna merah,” ujarnya.

"Untuk ciri hewan kurban yang sehat bisa dilihat dari giginya. Jika giginya rata dan matanya jernih itu bagus dan layak jadi hewan kurban," tambahnya. (VIN/M23/Wartakotalive.com)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved