Liga 1
Sebagai Pendukung Garis Keras, PAS 1973 Selalu Berada di Belakang Persikabo Bogor
PAS 1973 memegang prinsip untuk selalu berada di belakang pahlawan kami Persikabo Bogor.
Penulis: Yudistira Wanne | Editor: Dodi Hasanuddin
WARTAKOTALIVE.COM, CIBINONG - Hadirnya kelompok suporter PAS 1973 menjadi warna sendiri bagi Persikabo 1973.
PAS 1973 merupakan kelompok suporter resmi yang berdiri di luar kelompok Ultras Persikabo Curva Sud (UPCS) dan Kabomania.
PAS 1973 berdiri tahun 2019 dan secara terang-terangan mendukung merger Persikabo Bogor PS Tira sejak awal musim, sebelum kemudian kembali pada nama Persikabo 1973.
Ketua Harian PAS 1973, Bayu mengatakan berdirinya PAS 1973 tak terlepas dari rasa bangga yang tertanam di dalam jiwa lantaran berpijak di Bumi Tegar Beriman.
"Kami keluarga besar PAS 1973 memegang prinsip untuk selalu berada di belakang pahlawan kami Persikabo Bogor. Saat 2019 seluruh fans berhenti mendukung di dalam ataupun luar lapangan," kata Bayu.
"Saat itu kami berada dalam Kabomania dan memutuskan keluar. Ketua Umum kami (Jive) secara resmi memutuskan bahwa kita siap kibarkan bendera sendiri (PAS 1973) untuk mendukung PS Tira Persikabo pada saat itu agar tidak hilang. Kami selalu berjuang untuk mengembalikan nama dan logo Persikabo seutuhnya," sambungnya.
• Mendagri Tito Karnavian Siap Tambah Pasukan Jika Masih Kurang untuk Tangkal Teror KKB Papua
• Polisi Selidiki Dugaan Keterlibatan Ibu Tiri Terkait Kasus Penganiayaan Anak di Duren Sawit
Persikabo memang tipikal. Wilayahnya berada di antara dua suporter berkasta yakni Jakmania pendukung Persija Jakarta dan Bobotoh atau Viking pendukung Persib Bandung.
Tahun 2019, Polres Bogor pernah mengumpulkan pendukung Persib dan PS Tira Persikabo serta perwakilan The Jakmania. Polres mengantisipasi agar mereka tidak bentrok saat menyaksikan laga Persib di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor pada September 2019.
Eksistensi suporter Kabupaten Bogor tetap terjaga. Dan pada akhirnya ketika terjadi penolakan masuknya PS Tira ke dalam tubuh Persikabo dengan nama baru Tira Persikabo, PAS 1973 muncul. Memisahkan diri dari kelompok yang ada.
Dalam perjalanannya, PAS 1973 kerap mendapatkan perkataan sumbang dari berbagai pihak. Namun, soliditas yang kuat membuat PAS 1973 bertahan hingga nama Persikabo 1973 berhasil dikembalikan.
"Beda itu biasa. Semua orang punya pandangan masing-masing. Pada saat itu ada yang bilang 'woy penggila kasta dan woy suporter yang tidak kenal sejarah'. Tak apa-apa itu pandangan orang," jelasnya.
Bayu tak mau banyak bercerita bagaimana PAS 1973 berjuang bersama Persikabo. Dia menyarankan agar orang-orang yang tidak tahu untuk bertanya langsung kepada suporter yang dituakan.
Bayu menegaskan PAS 1973 tidak pernah melupakan sejarah klub yang memiliki logo kujang dan bola tersebut.
"PAS 1973 hanya ingin berada di belakang pahlawan kami, kebanggaan kami. Jika ada yang teriak kami suporter penggila kasta, mungkin itu dari generasi sebelumnya yang mendukung Persib ataupun Persija Jakarta. Kami tidak melakukan itu," bebernya.
• Polisi Selidiki Dugaan Keterlibatan Ibu Tiri Terkait Kasus Penganiayaan Anak di Duren Sawit
• Anak Iis Dahlia Mendadak Unfollow Listy Kejora Usai Pernikahan Rizky DA
Dalam mendukung klub kebanggaan, PAS 1973 rela berkorban "Mengawal adalah kebanggaan mau berada pada kasta teratas atau terbawah sekalipun. Kami pejuang Kabupaten Bogor sekalipun nyawa jadi taruhannya," paparnya.