Virus Corona Bodebek

Dua Pengujung Positif Corona, DPRD Desak Pemkot Bekasi Hentikan Pelaksanaan CFD

Dua Pengujung Diketahui Positif Terjangkit Virus Corona, Anggota DPRD Kota Bekasi Desak Pemkot Bekasi Hentikan Pelaksanaan CFD

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dwi Rizki
warta kota
Suasana car free day (CFD) Kota Bekasi msih banyak ditemukan balita, pada Minggu (19/7/2020). 

"Kita engga tahu yang positif ini kontak sama siapa saja di area CFD itu kan ya. Sulit lacaknya, makin sulit memutus mata rantai. Segera stop, tidak ada urgensinya juga tidak ada keterkaitan kegiatan ekonomi juga," tandasnya.

CFD Tetap Digelar

Kegiatan car free day (CFD) bakal tetap digelar meskipun ada dua pengunjung positif corona.

Demikian diutarakan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi kepada awak media di Rumah Dinas Walkot Bekasi di Pekayon, pada Rabu (22/7/2020).

Rahmat mengungkapkan ketika ditemukan ada yang positif bukan kegiatannya yang ditutup, akan tetapi cari virusnya dengan melakukan tracking.

Tentunya juga dengan melakukan sejumlah evaluasi agar pelaksanaan CFD pengawasannya penerapan protokol kesehatan lebih diperketat lagi.

"CFD sekarang gini di warga kita ketemukan di klaster. Kan bukan rumahnya yang kita tutup. Nah kenapa kita ketemukan kasus karena kita kan ngejar, nyari. Jadi kalau ada sesuatu itu bukan warungnya, bukan rumahnya bukan institusinya, begitu juga CFD," ungkap Rahmat.

Dari dua pengunjung CFD yang positif itu, kata Rahmat, pihaknya langsung melakukan tracking ke sejumlah orang yang pernah kontak langsung dengan dua orang positif tersebut.

"Yang itu kita lalukan itu tracking, nah itu yang bener. Kayak di pasar bukan pasarnya yang ditutup, tapi penyakitnya yang dicari," ucapnya.

Rahmat mengungkapkan dua peserta CFD yang positif itu, satu orang warga Kayuringin, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Satu lainnya adalah warga Desa Sumber Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

"Satu dari kota satu dari kabupaten. Yang pertama 30 tahun dan yang kedua 47," ujar Rahmat.

Atas temuan itu, kata Rahmat, pihaknya langsung melakukan pelacakan terhadap orang-orang yang pernah kontak langsung dengan dua orang positif tersebut.

"Itu yang kabupaten itu kan susah ngelacaknya, itu kan standarnya. Tracking, isolasi atau rawat yang dikabupaten itu juga balik ke kampungnya dia," terang dia.

Rahmat menambahkan sebanyak 118 pengunjung CFD dilakukan rapid test pada Minggu (19/7/2020) kemarin.

Hasilnya delapan orang reaktif, lalu langsung dilakukan tes swab.

"Dari delapan itu, sudah keluar enam hasilnya. Dua positif, empat negatif. Untuk dua lagi belum hasilnya," tandas Rahmat. (MAZ)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved