Kabar Artis
Terapkan Mindfulness, Aturan Khusus Artika Sari Devi Ketika Bermain dengan Anak-anaknya
Artika Sari Devi ingin mencurahkan perhatian saat berinteraksi dengan kedua buah hatinya dan menjaga agar pikirannya tidak melayang ke hal lain.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Model dan pemain film Artika Sari Devi (40) menerapkan mindfulness ketika tiba waktunya untuk bermain bersama anak.
Artika Sari Devi ingin mencurahkan perhatian saat berinteraksi dengan kedua buah hatinya dan menjaga agar pikirannya tidak melayang ke hal lain dengan menerapkan aturan yang harus ia tepati.
"Pas main di kamar anak, saya tidak bawa gadget, pakai 'mindfulness', saya lagi menemani mereka main," kata Artika dalam acara virtual #MainYuk dari Rumah bareng Paddle Pop, Rabu (22/7/2020).
Dia dan suaminya, musisi Ibrahim Imran alias Baim, selalu menyempatkan diri untuk bermain bersama anak setiap hari, bahkan ketika waktu luang sangat sempit, hanya belasan menit.
Di sisi lain, dia dan Baim juga menerapkan aturan bermain untuk Abbey (10) dan Zoey (7) agar orangtua tidak pusing membereskan barang yang berserakan setelah anak puas bermain.
• Horee, Menkeu Sri Mulyani Akan Bayarkan Gaji ke-13 ASN, TNI, dan Polri pada Agustus 2020
• Putri Beatrice Cucu Ratu Elizabeth dari Kerajaan Inggris Menikah, Hanya Dihadiri 20 Tamu
Artika dan Baim menanamkan tanggungjawab kepada buah hati mereka dengan membuat aturan bermain set up, play and clean up alias bereskan setelah bermain.
Anak dibebaskan untuk berkreasi dan bereksperimen saat bermain selama mereka punya tanggung jawab dalam menjaga kebersihan.
Salah satu contohnya adalah mengizinkan si sulung membawa ulat bulu yang ditangkap di kebun ke kamarnya.
"Asal dia tanggung jawab sama kebersihan kamar," kata perempuan kelahiran Pangkal Pinang itu.
Artika dan Baim menyediakan ruang bermain khusus untuk anak di rumah. Di sana, anak-anaknya sering membuat mainan sendiri dari barang bekas di rumah. Mereka juga suka bermain peran dan berdandan sebagai puteri.
• Dosen Undip Semarang Ciptakan Alat Sterilisasi Udara yang Bisa Bunuh Virus Corona
"Kami bebaskan mereka mau bermain apa saja, karena dengan bermain saya paham ada manfaat yang mereka dapatkan,” tambah Artika.
Artika Sari Devi manfaatkan barang bekas untuk bermain
Barang bekas yang tergeletak di rumah tak serta merta dibuang ke tempat sampah oleh Artika Sari Devi.
Puteri Indonesia 2004 ini memanfaatkan barang bekas untuk dijadikan mainan bagi kedua buah hatinya, Abbey (10) dan Zoey (7).
• Survei Terbaru: Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil Calon Kuat Pilpres 2024
"Anak-anak di rumah tercetus untuk membuat sesuatu dari barang yang sudah tak berguna seperti stik es krim," kata Artika dalam acara virtual #MainYuk Dari Rumah bareng Paddle Pop, Rabu (22/7/2020).
Biasanya istri dari penyanyi Baim ini memanfaatkan batang es krim bekas untuk dijadikan papan penanda nama bibit tanaman.
Di tangan anak-anaknya, stik es krim itu disulap menjadi boneka mini yang dipakai untuk mendongeng.
Artika menunjukkan salah satu boneka dari stik es krim yang telah ditempeli gambar di bagian atasnya.
• Nur Azizah Goda Raffi Ahmad Jadi Pendampingnya di Pilkada 2020 Kota Tangsel, Ini Alasannya
"Abbey bikin ini pas mengajari adiknya agar suka sayuran. Malam-malam sebelum tidur dia pakai untuk bercerita ke adiknya," ujar Artika.
Kemasan es krim yang penuh warna dan karakter juga dimanfaatkan sebagai inspirasi anaknya untuk menggambar, menciptakan karya baru sebagai ajang berkreasi.
“Saat bermain, apa pun bisa menjadi stimulus kreativitas termasuk jajanan. Bagi kami, memilih jajanan yang baik tidak hanya rasanya yang mereka suka tapi juga baik untuk mereka," kata Artika.
Menurut Ketua Ikatan Psikologi Klinis Anna Surti Ariani, memanfaatkan barang bekas untuk dijadikan mainan memberi berbagai manfaat untuk anak.
• Data Pribadi Denny Siregar Bocor, Begini Tanggapan Resmi Telkomsel
Selain hemat biaya karena tak perlu membeli, anak juga jadi memahami konsep daur ulang dan mengurangi sampah.
"Dari proses untuk membuatnya jadi mainan juga bisa melatih kemampuan motorik anak," kata psikolog yang akrab disapa Nina itu.
Nina menjelaskan, ada tiga konsep penting seputar dunia bermain anak.
Pertama, mainan berupa alat yang digunakan, bisa dibeli atau dibuat sendiri oleh anak atau dibantu orangtuanya.
Kedua, permainan, yaitu aktivitas yang diciptakan, bisa membutuhkan mainan ataupun tanpa mainan.
• Gugatan Kivlan Zen tentang Senjata Api Tidak Diterima Mahkamah Konstitusi, Ini Alasannya
Ketiga, bermain, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kesenangan dan memberikan banyak manfaat bagi anak.
"Yang betul-betul memberikan manfaat buat anak bukanlah mainan atau permainan, namun proses bermain yang dilakukan anak," kata Nina.
Dia mengingatkan orangtua untuk menyempatkan waktu bermain bersama anak sehingga anak bisa mendapatkan manfaat yang jauh lebih besar untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya.
Kiat Artika Sari Devi lekatkan hubungan dengan anak
Model dan pemain film Artika Sari Devi mengatakan bahwa kunci utama untuk menciptakan hubungan yang lekat dengan kedua anaknya adalah dengan komunikasi dan meluangkan waktu secara konsisten.
• TikTok Bakal Rekrut 10.000 Karyawan, Saat Ini Miliki Sekitar 1.400 Karyawan
Menurut Artika, komunikasi yang konsisten diperlukan agar orang tua dapat mengetahui perasaan anak ketika mereka beraktivitas sehari-hari di luar lingkungan keluarga.
"Bonding semacam media agar (orang tua) melepas penat walaupun terbatas waktunya," kata Artika Sari Devi dalam acara Switzaland di Jakarta Selatan, Sabtu (20/4/2020).
"Setiap malam, ada agenda yang tidak bisa saya lewatkan yaitu menemani anak tidur dan me-review kegiatan anak," ujarnya.
Tidak hanya mengulas kegiatan anaknya, orang tua juga harus menceritakan pekerjaannya pada anak agar hubungan anak dan orang tua semakin lekat.
Dengan begitu, ada berbagi emosi positif antara orang tua dan anak, juga buah hati dapat membangun rasa percaya dengan ayah ibunya.
"Selain sentuhan, belaian, dan tatapan mata, tapi kita investasi waktu untuk anak kita," tuturnya.
Investasi waktu untuk bersama dan berkomunikasi tersebut harus dilakukan secara seimbang baik oleh ibu maupun ayah, agar mereka dapat mempererat hubungan dengan anak secara seimbang. (Antaranews)