Realisasi Anggaran Capai 49,13 Persen, Ditjen Rehsos Kemensos Kuatkan Program ATENSI

Tahun 2021 akan dikuatkan ATENSI di level grass root, meliputi pemenuhan kebutuhan dasar, terapi, perawatan/pengasuhan sosial, dan dukungan keluarga.

Editor: Ichwan Chasani
Dok. Humas Ditjen Rehsos
Dirjen Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat melaporkan evaluasi program Rehabilitasi Sosial Kepada Menteri Sosial Juliari P. Batubara pada Rapat Koordinasi Evaluasi Tengah Tahun (Semester 1) dan Percepatan Pelaksanaan Anggaran Tahun 2020 yang diselenggarakan Sekretariat Jenderal, Kementerian Sosial RI. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA — Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI Harry Hikmat melaporkan evaluasi program Rehabilitasi Sosial Kepada Menteri Sosial Juliari P. Batubara pada Rapat Koordinasi Evaluasi Tengah Tahun (Semester 1) dan Percepatan Pelaksanaan Anggaran Tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Sekretariat Jenderal, Kementerian Sosial RI.

Merujuk pada besaran permasalahan dari Rehabilitasi Sosial ini, sebanyak 75,04 juta Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang terbagi dalam 5 klaster yaitu anak, penyandang disabilitas, lanjut usia, korban penyalahgunaan Napza serta tuna sosial dan korban perdagangan orang. Namun data yang ada belum menggambarkan data By Name By Address.

"Kami intensif dengan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) untuk mewujudkan data by name by address, ini tantangan terbesar untuk mengintegrasikan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), " kata Dirjen Rehsos, dalam pernyataan resminya, Selasa (21/7/2020).

Pada kesempatan itu, Dirjen Rehsos juga menyampaikan realisasi anggaran Program Rehabilitasi Sosial hingga 19 Juli 2020 sudah sebesar 49,13 persen.

Realisasi tersebut terdiri atas 47,73 persen dari Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak, 44,40 persen dari Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas, 76,46 persen dari Direktorat Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia, 41,07 persen dari Direktorat Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Napza dan 48,97 persen dari Direktorat Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang.

Dirjen Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat melaporkan evaluasi program Rehabilitasi Sosial Kepada Menteri Sosial Juliari P. Batubara pada Rapat Koordinasi Evaluasi Tengah Tahun (Semester 1) dan Percepatan Pelaksanaan Anggaran Tahun 2020 yang diselenggarakan Sekretariat Jenderal, Kementerian Sosial RI.
Dirjen Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat melaporkan evaluasi program Rehabilitasi Sosial Kepada Menteri Sosial Juliari P. Batubara pada Rapat Koordinasi Evaluasi Tengah Tahun (Semester 1) dan Percepatan Pelaksanaan Anggaran Tahun 2020 yang diselenggarakan Sekretariat Jenderal, Kementerian Sosial RI. (Dok. Humas Ditjen Rehsos)

Hal yang cukup menjadi perhatian bagi Ditjen Rehsos ketika terjadi Pandemi Covid-19, adalah terdapat kelompok rentan yang terdampak. "Yang paling terdampak adalah kelompok rentan, kelompok yang kurang mampu bahkan termarjinal, " ungkap Dirjen Rehsos.

Selain itu, meningkat pula jumlah populasi PPKS yang berada di jalanan dan ruang publik yang terdampak Covid-19.

Melebihi target

Target Program Rehabilitasi Sosial Tahun 2020 totalnya adalah 123.500 orang. Namun realisasinya adalah sebesar 155.727 orang, sehingga presentasi realisasinya sebanyak 126,1 persen.

Realisasi ini sebagian besar dialokasikan untuk penanganan PPKS dan Warga terdampak Covid-19.

"Salah satunya arahan Menteri Sosial RI, Juliari P. Batubara untuk melakukan penanganan bagi warga terlantar terdampak Covid-19," sebut Dirjen Rehsos.

Program Rehabilitasi Sosial berupa Penanganan Warga Terlantar Terdampak Covid-19 (PWTC) mengedepankan tiga pendekatan strategis, yaitu pendekatan berbasis keluarga dan komunitas dengan dampingan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS),  pendekatan berbasis Tempat Penampungan Sementara (TPS) berupa Gelanggang Olahraga (GOR) dan berbasis balai/panti rehabilitasi sosial.

"Ini mekanisme yang dibangun, artinya jika ada penjangkauan, sementara dibawa ke GOR. Namun jika memerlukan pelayanan lebih lanjut bisa dibawa ke Balai/Panti Rehabilitasi Sosial, " jelas Dirjen Rehsos. Selanjutnya untuk pencegahan bisa dilakukan di komunitas dimana mereka berasal.

Dirjen Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat melaporkan evaluasi program Rehabilitasi Sosial Kepada Menteri Sosial Juliari P. Batubara pada Rapat Koordinasi Evaluasi Tengah Tahun (Semester 1) dan Percepatan Pelaksanaan Anggaran Tahun 2020 yang diselenggarakan Sekretariat Jenderal, Kementerian Sosial RI.
Dirjen Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat melaporkan evaluasi program Rehabilitasi Sosial Kepada Menteri Sosial Juliari P. Batubara pada Rapat Koordinasi Evaluasi Tengah Tahun (Semester 1) dan Percepatan Pelaksanaan Anggaran Tahun 2020 yang diselenggarakan Sekretariat Jenderal, Kementerian Sosial RI. (Dok. Humas Ditjen Rehsos)

Data terkini total warga terlantar akibat Covid-19 yang telah ditangani Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, Kementerian Sosial RI bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebanyak 5.709 jiwa. Jumlah ini terdiri dari 2.530 jiwa di TPS (GOR), 2.781 jiwa di Komunitas (LKS) dan 398 jiwa di Balai Rehabilitasi Sosial.

Data kumulatif distribusi bantuan sosial sembako pada kantor pusat Ditjen Rehsos sebesar 62,21 persen, yaitu sebanyak 21.256 paket sembako  yang sudah tersalurkan dari target 34.168 paket sembako. Paket sembako ini berasal dari refocusing anggaran kantor pusat Ditjen Rehsos.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved