Virus Corona
Dokter Reisa Pamit Beri Edukasi Lewat Layar Kaca, Warganet Baper Kehilangan Sosok Bersuara Lembut
Memberikan sinyal pamit, dokter Reisa mengunggah foto dirinya bersama Achmad Yurianto di akun Twitter pribadinya.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Presiden Joko Widodo (Jokowi) meneken Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Dengan adanya Perpres tersebut, maka Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, baik pusat maupun daerah, dibubarkan.
Hal itu tercantum dalam Pasal 20 ayat 2 Perpres 80/2020 yang mencabut Keppres 7/2020 yang diubah menjadi Keppres 9/2020.
• BREAKING NEWS: Kasus Harian Covid-19 di Jakarta Capai Angka Tertinggi sampai 441 Orang
Keppres 9/2020 menjadi dasar hukum kedudukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
"Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Daerah."
"Sebagaimana dimaksud ayat (1), dibubarkan," begitu bunyi pasal 20 ayat 2 huruf b Perpres tersebut yang dikutip Tribun, Senin (20/7/2020).
• Setelah Cina, Jumlah Pasien Covid-19 di Indonesia Berpotensi Salip Mesir
• Fahri Hamzah Tanggapi Kabar Dirinya akan Menjadi Kepala KSP Gantikan Moeldoko
Pelaksanaan tugas dan fungsi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 selanjutnya akan ditangani oleh Komite Kebijakan dan/atau Satuan Tugas Penanganan Covid-19.
"Satuan Tugas Penanganan Covid-19, sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 huruf b diketuai oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana," bunyi pasal 7.
Pembubaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mulai berlaku sejak Perpres 80/2020 diteken yakni pada 20 Juli 2020.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Daerah tetap melaksanakan tugasnya hingga Satuan Tugas dibentuk berdasarkan Perpres ini.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membentuk Komite Kebijakan dalam mengahadapi pandemi Covid-19.
• Klarifikasi Lengkap Anji Manji setelah Opininya Tentang Foto Jenazah Covid-19 Dikecam PFI
• Berharap Pengajuan Jadi JC Dikabulkan, Wahyu Setiawan Siap Bongkar Kecurangan Pilkada hingga Pilpres
Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, usai rapat internal di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (20/7/2020).
"Siang tadi Bapak Presiden memanggil tim dan beliau telah menandatangani PP terkait penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional," kata Airlangga.
Komite Kebijakan tersebut diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dengan Ketua Pelaksana dipegang oleh Menteri BUMN Erick Tohir.
Komite Kebijakan nantinya membawahi dua Satuan Tugas (Satgas), yakni Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 tetap dipegang Doni Monardo dan Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional dipegang oleh Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin.
"Pak Presiden memberi penugasan kepada Menko Perekonomian untuk mengoordinasikan tim kebijakan."
"Dengan Wakil Ketua pak Menko Marinves, Menkopolhukam, Menko PMK, Menkeu, Mendagri."
"Dan juga di dalam itu dilengkapi Menkes."
• Richard Kyle Tulis Kalimat Menyentuh untuk El Barack Seusai Putus dengan Jessica Iskandar
• Hasil Sidang Isbat, Pemerintah Tetapkan Hari Raya Idul Adha Jatuh pada Jumat 31 Juli
"Dan pelaksanaannya diberi tugas kepada Menteri BUMN Pak Erick, sebagai yang mengoordinasikan Ketua Satgas Perekonomian, dan Ketua Satgas Covid-19," jelasnya.
Adapun tugas Komite Kebijakan tersebut, menurut Airlangga, melihat situasi perekonomian nasional dan perkembangan penanganan Covid-19.
Selain itu, memastikan agar penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Berjalan beriringan.
"Tugasnya melihat situasi perekonomian nasional, perkembangan Covid-19 terkait dengan perkembangan."
"Juga dari segi ketersediaan peralatan tes dan perkembangan vaksin antibodi, dan juga program perekonomian yang sifatnya multi-years."
"Kita lihat recovery pandemi Covid-19 ini akan memakan waktu."
"Oleh karena itu Pak Presiden beri penugasan agar tim sepenuhnya merencanakan dan mengeksekusi dari program-program."
"Agar penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi berjalan beriringan, dalam arti keduanya ditangani kelembagaan yang sama dan koordinasi maksimal," bebernya.
• Jadi Host Acara Konser BTS, Luna Maya Trending Topik, Para Army Titip Salam untuk Idola
Dokter Reisa pamit
Sejak pandemi Covid-19 masuk Indonesia, pada Selasa (21/7) ini menjadi kali pertama update kasus Covid-19 di Indonesia tak diumumkan langung lewat konferensi pers.
Biasanya, juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto yang mengumumkannya setiap sore pukul 15.30.
Belakangan, muncul sosok dokter Reisa Broto Asmoro yang ditunjuk sebagai Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
Dengan dibubarkannya Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, publik tak akan melihat lagi kedua sosok itu lagi mengumumkan update perkembangan Covid-19
Memberikan sinyal pamit, dokter Reisa mengunggah foto dirinya bersama Achmad Yurianto di akun Twitter pribadinya.
• Hana Hanifah seusai Tersandung Dugaan Prostitusi: Saat Terjatuh Saya Diajarkan untuk Bangkit Lagi
• Lirik Menyayat Hati, Lagu 12 Tahun Terindah dari BCL Sudah Ditonton 8,2 Juta Kali dalam Dua Hari
"Salam sehat dari kami. Bakalan kangen karena nggak ketemu pak Yuri setiap hari lagi ni. Siapa di sini merasa yang sama? Hihihihi,"tulis dokter Reisa dikutip Wartakotalive.com, Selasa (21/7/2020)
Dokter Reisa juga membenarkan bahwa sejak Selasa dia sudah lagi mengedukasi melalui konferensi pers harian.
"Menjawab banyak pertanyaan yang muncul, mulai hari ini saya tidak lagi mengedukasi melalui press conference harian. Tetapi, insya Allah saya akan tetap meneruskan edukasi publik melalui platform yang berbeda. Akan tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk semua," ungkap dokter Reisa
Dokter Reisa menambahkan, ia banyak mendapatkan pengalaman semenjak bergabung dengan gugus tugas.
"Sejak bergabung dengan GTPPC19, banyak sekali pengalaman yg saya dapatkan. Apalagi menjadi bagian dari Tim Komunikasi. Terima kasih atas kesempatan & kerjasama seluruh tim. Senang sekali karena sudah seperti keluarga besar sendiri."
• Pengalaman Pertama Pramugari Cantik Sisi Asih Bersentuhan dengan Binatang
• Fahri Hamzah Tanggapi Kabar Dirinya akan Menjadi Kepala KSP Gantikan Moeldoko
Terakhir, dokter Reisa meminta masukan kepada warganet bentuk edukasi macam apa yang dianggap cocok agar pesan-pesan positif bisa tersampaikan kepada masyarakat.
"Kira2 agar kedepannya tetap menjalankan konten edukasi yang lebih baik, apa dan bagaimana yang ingin dibahas? Terima kasih untuk masukkan yang membangun ingat, bersama kita pasti bisa," tandasnya
Postingan pamit itu mendapatkan banyak respon dari warganet.
Banyak warganet yang merasa kehilangan sosok dokter Reisa.
Seperti diungkapkan netter bernama Taufik Hidayat, "Suara khas lembut tapi mengandung ketegasan. Senang dengan suara khasnya," tulisnya yang mendapatkan balasan dari dokter Reisa.