Pilkada Depok
Jelang Pilkada Serentak, KPU Depok Datangi Rumah Raffi Ahmad, Ada Apa?
Gerakan coklit untuk melakukan pencocokan dan penelitian data pemilih dengan cara mendatangi warga dari pintu ke pintu atau door to door.
Penulis: Vini Rizki Amelia | Editor: Mohamad Yusuf
WARTAKOTALIVE.CO, JAKARTA - Demi kelancaran jalannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok mulai melakukan pencocokan dan penelitian data pemilih.
Di mana berlangsung sejak 15 Juli hingga 13 Agustus 2020.
Ketua KPU Kota Depok Nana Shobarna mengatakan, kegiatan tersebut sesuai dengan surat dinas dari KPU RI Nomor 552/TL.02.1-SD/01/KPU/VII/2020 perihal pemberitahuan kegiatan klik dan coklit serentak.
“Sebagaimana diketahui bahwa sesuai dengan tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok Tahun 2020, sejak tanggal 15 Juli hingga 13 Agustus 2020 adalah tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih,” kata Nana kepada Warta Kota, Minggu (19/7/2020).
• Anies Putuskan Tunda Pengoperasian Pariwisata Indoor Termasuk Bioskop di DKI, ini Alasannya
• Senin, 20 Juli, Empat Sekolah di Kota Bekasi ini Bakal Uji Coba Belajar Tatap Muka
Nana mengatakan, gerakan coklit serentak (GCS) bertujuan mengajak seluruh jajaran KPU Kota, PPK, PPS, dan PPDP.
Yaitu untuk melakukan pencocokan dan penelitian data pemilih dengan cara mendatangi warga dari pintu ke pintu atau door to door.
“PPDP akan turun ke rumah warga secara door to door untuk melakukan Coklit data pemilih," katanya.
"Jadi, diharapkan kepada seluruh masyarakat Depok agar dapat menyambut petugas kami yang datang dari rumah ke rumah untuk melakukan Pemutakhiran data,” tambahnya.
Tak hanya ke warga biasa, coklit juga dilakukan kepada sejumlah public figur yang merupakan warga Depok seperti selebritis, politisi, tokoh agama, dan lainnya.
Diantaranya Ayu Ting Ting, Raffi Ahmad, Mamah Dedeh, Fani Fadilah (pemeran Ucup Bajai Bajuri), Idrus Mardani (Pemeran RW Kemed ‘Dunia Terbalik’), Udin Nganga, Bang Ocid, serta tokoh-tokoh lokal Kota Depok dari berbagai unsur elemen masyarakat Depok.
"Perlu kami sampaikan PPDP yang turun tersebut dalam keadaan yang aman dari covid-19, karena sebelumnya kami telah melakukan rapid test terhadap mereka," paparnya.
Prinsip dasar dari pelaksanaan pilkada dalam kondisi pandemi covid-19, kata Nana, adalah memastikan terjaminnya keselamatan dan kesehatan.
Baik bagi penyelenggara, peserta maupun pemilih tanpa mengabaikan kualitas demokrasi yang memang sudah menjadi ketentuan.
Nana juga mengaku telah menginstruksikan kepada seluruh PPK dan PPS yang melakukan supervisi dalam kegiatan tersebut.
Hal itu dilakukan agar dapat mewujudkan daftar pemilih tetap (DPT) yang valid dan akurat dalam Pilkada Depok nanti.