Buronan KPK

Setengah Tahun Berlalu, KPK Masih Tak Tahu Keberadaan Harun Masiku

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku masih tidak mengetahui keberadaan mantan calon anggota legislatif PDIP Harun Masiku.

KPU
Harun Masiku 

"Oleh karena itu, tentu terus dilakukan pencarian, dan pemberkasannya juga terus berjalan, penyidikannya juga terus berjalan."

"Bukan berarti kemudian tersangka belum ditemukan kemudian berkasnya berhenti, tidak," tegasnya.

Sementara, adanya ide agar Harun Masiku diadili secara in absentia, Ali mengatakan tim jaksa penuntut umum (JPU) KPK akan menganalisisnya terlebih dahulu.

Pencalonan Diumumkan Siang Ini, Gibran Diprediksi Lawan Kotak Kosong dan Menang 90 Persen di Solo

"Bahwa ada wacana in absentia, sekali lagi itu pilihan terakhir dari KPK."

"Ketika memang nanti setelah dianalisa lebih lanjut oleh tim JPU, tentu akan bersikap apakah akan dilakukan in absentia atau tidak," bebernya.

Perkara suap ini bermula ketika caleg PDIP dari Daerah Pemilihan Sumatera Selatan I Nazarudin Kiemas meninggal.

UPDATE 17 Juli 2020: Indonesia Berpotensi Salip Cina, Kini Selisih 1.954 Kasus Positif Covid-19

Nazarudin memperoleh suara terbanyak di Dapil itu.

KPU memutuskan mengalihkan suara yang diperoleh Nazarudin kepada Riezky Aprilia, caleg PDIP dengan perolehan suara terbanyak kedua di Dapil I Sumatera Selatan.

Akan tetapi, Rapat Pleno PDIP menginginkan agar Harun Masiku yang dipilih menggantikan Nazarudin.

Pemprov DKI Jakarta Cabut Peraturan Gubernur Soal SIKM, Warga Diimbau Isi CLM

PDIP sempat mengajukan fatwa ke Mahkamah Agung dan menyurati KPU agar melantik Harun Masiku. KPU bersikukuh dengan keputusan melantik Riezky.

Suap yang diberikan kepada Wahyu Setiawan diduga untuk mengubah keputusan KPU tersebut. Hingga kini, Harun Masiku masih buron.

Narasi meninggalnya Harun Masiku kembali dilontarkan oleh Koordinator MAKI Boyamin Saiman di acara Aiman Kompas TV, Senin (11/5/2020).

Boyamin menegaskan, soal meninggalnya Harun Masiku berdasarkan analisis.

 Jokowi: 70 Persen Kasus Positif dan 82 Persen Kematian Akibat Covid-19 Ada di Pulau Jawa

"Tidak mendadak sih kalimatnya, karena ini hanya berdasarkan sifatnya analisis saja," ujar Bonyamin.

Sebab, pihaknya mengaku bisa melacak koruptor kakap mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi, berbeda dengan Harun Masiku.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved