Kelestarian Alam
LANGKA! Telur Elang Jawa Menetas di Gunung Salak Terekam CCTV, Petugas Sampai Menangis
Telur Elang Jawa Menetas di Gunung Salak Terekam Kamera, Petugas Sampai Menangis. Simak selengkapnya dalam berita ini.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Telur Elang Jawa menetas di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.
Individu baru elang jawa pun lahir, petugas yang menyaksikan jadi histeris. Ada yang tertawa, dan menangis.
Begitulah yang diceritakan di akun instagram resmi Taman Nasional Gunung Halimun Salak @halimunsalak_np.
Individu baru elang jawa ini diberi nama Parama.
• Kisah Keluarga Elang Jawa di Gunung Salak, Pihak Taman Nasional Dapatkan Rekaman Video Langka
• ERUPSI Gunung Merapi, Wilayah Terdampak Hujan Abu di Kabupaten Magelang Jawa Tengah Bertambah
Parama lahir pada awal Juli 2020 di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ) di Kampung Loji, Desa Ciburayut, Kecamatan Cigombong, Bogor, Jawa Barat.
Mereka yang menangis menyaksikan Parama lahir adalah para pengelola, perawat dan dokter hewan di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ) Loji-Bogor.
Momen langka itu disaksikan melalui layar monitor CCTV, mereka menyaksikan momen langka yaitu menetasnya telur Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) di kandang rehabilitasi.
Parama merupakan Elang Jawa hasil perkawinan antara Dygta (betina) dan Rama (jantan).
Kedua elang itu merupakan serahan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur dan direhabilitasi sejak akhir Oktober 2018 di PSSEJ.
• Putri PS Sleman 0-5 Persib Putri: Putri Biru Bantai Elang Jawa Putri
• Sidik Saimima Persembahkan 3 Poin Bagi Skuad Elang Jawa
Setelah empat belas bulan direhabilitasi pada kandang yang berbeda, pada awal Februari 2020 ini, keduanya disatukan ke dalam kandang dengan ukuran lebih besar yang merupakan dukungan dari PT Prasadha Pamunah Limbah Industri.
Perilaku dan kondisi kesehatan selalu dipantau, bahkan mereka sempat terpantau kamera CCTV sedang melakukan perkawinan.
Akhir Mei 2020, perawat menemukan telur di di lantai kandang, di antara serasah dan jatuhan ranting kayu.
Pemantauan dilakukan semakin intensif serta dipasang tambahan kamera CCTV resolusi tinggi.
Hingga akhirnya setelah empat puluh dua hari dierami, telur itu menetas.
Kejadian ini baru diketahui oleh petugas pada pagi keesokan pagi pukul tujuh melalui layar CCTV.
• Piala Presiden 2019 - Persija Vs PSS Sleman, Laga Hidup Mati Macan Kemayoran dan Elang Jawa
Kejadian kawin, bertelur, mengeram secara alami dan menetas di dalam kandang rehabilitasi tentunya menjadi momen yang sangat penting di dalam upaya konservasi Elang Jawa yang saat ini masuk kategori jenis satwa terancam punah “Endangered Species” menurut Red List yang diterbitkan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN)
Parama adalah nama yang diberikan oleh Ibu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Siti Nurbaya Bakar kepada elang kecil ini memiliki arti yang paling unggul.
Kelahiran Parama ini diharapkan menjadi simbol keunggulan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan para konservasionis di dalam upaya pelestarian satwa liar khususnya Elang Jawa di Indonesia.