Pencabulan
Polisi Baru Identifikasi 19 Anak Korban Kejahatan Seksual Warga Prancis yang Bunuh Diri, Sisa 286
Polda Metro Jaya baru mengidentifikasi 19 dari 305 anak yang menjadi korban kejahatan seksual warga Prancis Francois Abello Camille.
Ia berhasil diamankan oleh Subdit 5 Renakta Dit Reskrimum Polda Metro Jaya.
Kala itu Frans tengah berada di sebuah hotel di daerah Taman Sari, Jakarta Barat, belum lama ini.
• Pembunuh Jaksa KPK Malaysia Divonis Mati, Novel Baswedan Cuma Bisa Miris
Berdasarkan penelusuran pihak kepolisian, sebanyak 305 anak di bawah umur menjadi korban.
Frans menjalankan aksinya dengan modus ingin menjadikan anak-anak tersebut sebagai model foto.
Frans selalu menyewa sebuah kamar hotel yang ia sulap seperti studio foto.
• BREAKING NEWS: Rumah Dua Lantai di Jatimurni Bekasi Kebakaran, Tiga Penghuni Tewas Terpanggang
Ia juga membawa sebuah kamera profesional agar nampak seperti fotografer sungguhan.
Frans baru melancarkan aksi cabulnya setelah sesi pemotretan selesai.
Frans juga memasang kamera yang tersembunyi.
• Kasus Baru Melonjak, Jokowi Minta Anak Buahnya Fokus Tangani Penyebaran Covid-19 di 8 Provinsi Ini
Fungsi dari kamera itu adalah untuk merekam aksi cabulnya pada setiap korban.
Diketahui pula ia melakukan kekerasan seperti menendang apabila sang korban menolak disetubuhi.
Saat diamankan, ditemukan sejumlah barang bukti seperti laptop, 6 kartu memori, dan 6 kamera.
• UPDATE 13 Juli 2020: RS Wisma Atlet Rawat 1.119 Pasien Covid-19, di Pulau Galang 19 Orang
Kemudian juga ada 20 alat kontrasepsi hingga 2 vibrator.
Sebelumnya, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya masih berupaya mengidentifikasi korban tindakan pelecehan yang diduga dilakukan FAC.
FAC diduga melakukan tindak pelecehan terhadap 305 anak di bawah umur.
• Politikus Partai Gerindra Habiburokhman: Djoko Tjandra Bukan Hanya Buat KTP, tapi Juga Bikin Paspor
Perbuatan asusila itu dilakukan tersangka sejak Desember 2019.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan, FAC kurang kooperatif dengan penyidik selama proses pemeriksaan.
Menurut dia, kurang kooperatif tersangka membuat pihaknya kesulitan mengungkap korban-korban pelecehan.
• MAKI Ungkap Djoko Tjandra Dapat Surat Jalan dari Sebuah Instansi, Ditulis Sebagai Konsultan
"Tersangka kurang kooperatif menyampaikan apapun," kata Yusri,saat dikonfirmasi, Minggu (12/7/2020).
Berdasarkan pengakuan FAC kepada penyidik, kata Yusri, pelaku bergerak seorang diri pada saat melakukan tindak pelecehan.
Dia menjelaskan, pelaku menyasar anak-anak yang masih di bawah umur dan belum mempunyai kartu tanda penduduk (KTP).
• Angka Positivity Rate Jakarta Melonjak Jadi 10,5 Persen, Jokowi: Tolong Betul-betul Jadi Perhatian
Di antara anak-anak yang menjadi korban adalah anak jalanan.
"Dia (FAC) mengaku bergerak sendiri. Identitas masih kami dalami. Kami pelan-pelan," tambahnya. (Igman Ibrahim)