PSBB Jakarta
Naiknya Temuan Kasus dan Tingkat Penularan Jadi Alasan Perpanjang PSBB Transisi Fase Pertama Lagi
“Kami di Pemprov DKI Jakarta, Gugus Tugas memutuskan untuk kembali memperpanjang fase satu PSBB transisi ini sampai dua pekan ke depan.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai, tingkat positivity rate (temuan kasus Covid-19 dari pengetesan) dan angka reproduksi (Rt) virus Covid-19 cenderung mengalami peningkatan.
Bahkan angkanya melebihi standar yang ditetapkan dari Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini merinci, untuk tingkat positivity rate mencapai 5,9 persen pada lalu.
• BREAKING NEWS: Anies Kembali Perpanjang PSBB Transisi Fase Pertama hingga Dua Kali
Angka ini melebihi standar yang ditetapkan WHO sebesar lima persen.
“Di pekan terakhir ini positivity rate kita meningkat menjadi 5,9 persen,” kata Anies melalui siaran YouTube Pemprov DKI Jakarta pada Kamis (16/7/2020) malam.
Meski demikian, kata dia, selama lima pekan positivity rate di Jakarta cenderung di bawah angka lima persen.
• Antusias Ikut Swab Massal di RLC Kota Tangsel, Suhara: Bukti Masyarakat Mulai Sadar Bahaya Covid-19
Pada pekan pertama Juni, tingkat positivity rate Covid-19 sebesar 4,4 persen, kemudian pekan kedua 3,1 persen, pekan ketiga 3,7 persen, pekan keempat 3,9 persen dan pekan kelima 4,8 persen
“Tapi seminggu terakhir kita naik di atas 5 persen. Artinya kita harus lebih waspada, meski begitu angka 5,9 persen ini masih di bawah rata2 nasional yaitu sekitar 12 persen,” ujar Anies.
Kemudian untuk nilai Rt Covid-19 di Jakarta juga naik menjadi 1,15 per tanggal 12 Juli 2020 lalu.
• Bupati Tangerang Tidak Memperbolehkan Sekolah Belajar Tatap Muka, Ini Alasannya
Padahal sebelumnya, tingkat Rt di Jakarta berada di angka 0,98 atau di bawah poin satu.
Semakin kecil nilai Rt, maka potensi penularan virus Covid-19 yang terjadi antar pribadi masyarakat juga semakin rendah.
“Dengan angkanya berkisar antara satu, artinya wabah ini stabil. Tidak mengalami kenaikan tapi tidak juga mengalami penurunan,” kata Anies.
• Periksa 879 Hewan Kurban, Sudin KPKP Jakarta Barat Masih Temukan Hewan Belum Cukup Umur
“Kita tentu menginginkan Rt-nya turun, dari poin satu. Tapi sekarang di angka 1,15 dan itu menandakan bahwa ada pergerakan percepatan penularan karena itulah kita harus ekstra waspada,” tambahnya.
Atas data-data itulah, Pemprov DKI Jakarta kembali memperpanjang PSBB transisi fase pertama hingga dua kali.
Kebijakan ini dimulai selama dua pekan dari Jumat (17/7/2020) sampai Kamis (30/7/2020) mendatang.
• Horee, Ada130 Orang Dinyatakan Sembuh Usai Menjalani Isolasi dan Perawatan di RLC Kota Tangsel
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta kembali memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi fase pertama selama dua pekan atau 14 hari.
Kebijakan ini dimulai dari Jumat (17/7/2020) sampai Kamis (30/7/2020).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, keputusan itu diambil karena berkaca pada situasi wabah Covid-19 di Ibu Kota.
• Update Kasus Covid-19 Selasa 14 Juli 2020 di Jakarta Bertambah 275 Orang Menjadi 14.915 Orang
Sejak beberapa hari lalu, kasus harian Covid-19 di Jakarta cenderung tinggi, bahkan puncaknya sampai menembus 404 orang pada Minggu (12/7/2020) lalu.
“Kami di Pemprov DKI Jakarta, Gugus Tugas memutuskan untuk kembali memperpanjang fase satu PSBB transisi ini sampai dua pekan ke depan. Sebelum kita bisa beralih ke fase kedua,” kata Anies melalui siaran YouTube Pemprov DKI Jakarta pada Kamis (16/7/2020).
BREAKING NEWS: Anies Kembali Perpanjang PSBB Transisi Fase Pertama hingga Dua Kali
Pemprov DKI Jakarta kembali memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi fase pertama selama dua pekan atau 14 hari.
Kebijakan ini dimulai dari Jumat (17/7/2020) sampai Kamis (30/7/2020)..
Pihak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, keputusan itu diambil karena berkaca pada situasi wabah Covid-19 di Ibu Kota.
• UPDATE Kasus Covid-19 di DKI Jakarta Sabtu 11 Juli 2020: Pasien Bertambah 359, Menjadi 13.957 Orang
• Update, Kasus Harian Covid-19 di Jakarta Tertinggi Hari Ini Capai 404 kasus
Sejak beberapa hari lalu, kasus harian Covid-19 di Jakarta cenderung tinggi, bahkan puncaknya sampai menembus 404 orang pada Minggu (12/7/2020) lalu.
“Kami di Pemprov DKI Jakarta, Gugus Tugas memutuskan untuk kembali memperpanjang fase satu PSBB transisi ini sampai dua pekan ke depan.
Sebelum kita bisa beralih ke fase kedua,” kata Anies melalui siaran YouTube Pemprov DKI Jakarta pada Kamis (16/7/2020).
• Ngeri, Indonesia Masuk 10 Besar Negara Kasus Tertinggi Virus Corona di Asia, Ini Daftarnya
Anies mengatakan, sangat berisiko apabila DKI Jakarta melonggarkan PSBB transisi fase pertama ke PSBB transisi fase kedua. Apalagi wabah Covid-19 masih tinggi di Jakarta.
Dengan dikeluarkannya kebijakan ini, maka status PSBB transisi fase pertama diperpanjang dua kali.
Pada Rabu (1/7/2020) lalu, Anies memutuskan untuk memperpanjang PSBB transisi fase pertama selama dua pekan dari Jumat (3/7/2020) sampai Kamis (16/7/2020).
• Pemkot Jakarta Pusat Minta Pengelola Pasar Ikut Aktif Lakukan Pengawasan
Keputusan itu diambil karena masih banyak pelanggaran ketentuan pencegahan Covid-19 seperti tidak memakai masker, abai menjaga jarak dan sebagainya.
Selain itu, total skor indikator pantau pandemi di Jakarta hanya menembus 71.
Padahal Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menargetkan batas nilai minimalnya 70.
• Horee, Ada130 Orang Dinyatakan Sembuh Usai Menjalani Isolasi dan Perawatan di RLC Kota Tangsel
Artinya, total nilai skor indikator pantau pandemi di Jakarta hanya lebih besar satu poin dibanding yang ditetapkan WHO.
Update Kasus Covid-19 Selasa 14 Juli 2020 di Jakarta Bertambah 275 Orang Menjadi 14.915 Orang
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat penambahan kasus Covid-19 di Ibu Kota mencapai 275 orang pada hari Selasa (14/7/2020).
Bagi orang yang terbukti positif Covid-19, mereka menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri di rumahnya masing-masing..
Pihak Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, secara kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 14.915 orang.
• Horee, Ada130 Orang Dinyatakan Sembuh Usai Menjalani Isolasi dan Perawatan di RLC Kota Tangsel
Dari jumlah tersebut, 9.528 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 714 orang meninggal dunia.
“Sampai dengan hari ini kami laporkan, 619 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 4.053 orang melakukan self isolation di rumah,” kata Dwi berdasarkan keterangan yang diterima pada Selasa (14/7/2020).
Sementara untuk orang dalam pemantauan (ODP), kata dia, berjumlah 422 orang. Kemudian pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 957 orang.
• Pemkot Jakarta Pusat Minta Pengelola Pasar Ikut Aktif Lakukan Pengawasan
Dalam kesempatan itu, Dwi mewakili Pemprov DKI Jakarta menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah membantu dan berkolaborasi menangani pandemi Covid-19.
Hingga kini, ada 150 kolaborator lebih yang telah berpartisipasi.
Mereka berasal dari berbagai Lembaga Usaha, LSM/OMS, Badan PBB, Universitas, Kementerian dan setingkat Kementerian, dan perorangan.
• BREAKING NEWS: Waduh, Sebanyak 50% Siswa di Kota Tangerang Tak Miliki Gadget untuk Belajar
• Banyak Siswa Tak Punya Gadget di Kota Tangerang Begini Proses Pembelajarannya
• Selain Banyak Tak Punya Handphone, Jaringan Susah Sinyal Belajar-mengajar di Kota Tangerang
Bagi masyarakat yang ingin berkolaborasi, dukungan berupa Alat Pelindung Diri, masker, sarung tangan, dan disinfektan, dapat langsung disampaikan ke Sekretariat Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta, Balai Kota, Blok G Lantai 2 atau melalui kanal jdcn.jakarta.go.id.
Pemprov DKI Jakarta juga membuka kesempatan untuk masyarakat berbagi dengan sesama yang membutuhkan bantuan karena terdampak pandemi Covid-19 dalam program Kolaborasi Sosial Berskala Besar atau KSBB di bulan Ramadan ini.
Masyarakat dapat memberikan bantuan berupa bahan pangan pokok, makanan siap saji, hingga uang tunai. Informasi lengkapnya dapat melalui situs corona.jakarta.go.id/ksbb.
Ngeri, Indonesia Masuk 10 Besar Negara Kasus Tertinggi Virus Corona di Asia, Ini Daftarnya
Kasus baru virus corona di Indonesia sampai kini belum berakhir.
Yang menyedihkan dan bikin miris kejadian Senin (13/7/2020) sore ketika pemerintah umumkan adanya 1.282 kasus baru.
Padahal berbagai upaya sudah dilakukan pemda dan aparatnya, termasuk unsur keamanan seperti Polri dan TNI dilibatkan, untuk menekan penyebaran virus corona di Tanah Air.
• BREAKING NEWS: Pemkot Tangerang Mulai Agresif Gelar Operasi PSBB Jilid 6
• Anies Keluarkan Kebijakan Rem Darurat Covid-19? Anggota PDIP DKI Ragukan Keberanian Gubernur
• Sebanyak 384.684 Warga Jakarta Ikuti Swab Test Covid-19, 5.763 Orang Pakai Tes PCR, Ini Bedanya

Dengan tambahan kasus Senin itu, maka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 76.981 kasus.
Dari jumlah tersebut, 36.636 atau 47,6 persen dari yang terkonfirmasi berada dalam perawatan, dan 36.689 sembuh.
Peringkat 10
Menurut situs pandemi Covid-19 worldometers Selasa (14/7/2020) pukul 06.26 GMT, Indonesia masuk dalam peringkat 10 besar kasus positif Covid-19 terbanyak di Asia.
Selain Indonesia di peringkat 10, disusul China, Qatar, Bangladesh, Turki, Saudi Arania, Pakistan, Iran, dan peringkat pertama dipegang India.
Seperti dikutip Kompas.com, kasus positif Covid-19 yang dilaporkan negara-negara Asia sebanyak 2.973.219 kasus.
• DKI Dianggap Belum Serius Benahi Protokol Covid-19 di Pasar Tradisional, Ini Fakta-faktanya
Kasus kematian di Asia sebanyak 70.555 dan banyaknya kasus sembuh berjumlah 2.064.179 orang.
Jika melihat angka kematian, Indonesia berada di posisi keenam, dengan 50 kasus baru.
Adapun lima di atasnya yaitu India (23.200 meninggal), Iran (12.829 meninggal), Turki (5.363 meninggal), Pakistan (5.266 meninggal), dan China (4.634 meninggal).
Sementara, data kesembuhan menunjukkan Indonesia berada diposisi ke-14.
Lantas, mana saja negara yang masuk dalam sepuluh besar kasus positif corona virus terbanyak di Asia? Berikut rinciannya:

1. India
India menjadi negara Asia yang paling banyak mengonfirmasi kasus positif virus corona.
Tercatat sebanyak 879.888 kasus terkonfirmasi terinfeksi virus corona SARS-CoV-2 di negara ini, dengan 422 kasus baru.
Sebanyak 554.888 kasus telah sembuh, di mana 23.200 kasus lainnya berakhir dengan meninggal dunia.
2. Iran
Disusul Iran yang menduduki peringkat ke dua se-Asia. Negara ini melaporkan 257.303 kasus positif terpapar virus.
Sementara itu, sebanyak 219.993 di antaranya dinyatakan sembuh dan 12.829 lainnya meninggal dunia.
3. Pakistan
Pakistan berada di urutan ketiga dengan 251.625 kasus positif terinfeksi corona virus.
Negara ini melaporkan adanya 2.753 kasus baru selama sehari.
Adapun 161.917 kasus telah dinyatakan pulih dan total kematian di negara ini sebanyak 5.266 orang.
4. Saudi Arabia
Berada di bawah Pakistan, negara ini melaporkan sebanyak 232.259 kasus positif virus corona.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 167.138 kasus telah sembuh, dan 2.223 orang meninggal dunia.
5. Turki
Sejauh ini Turki melaporkan 212.993 kasus positif terinfeksi virus.
Jumlah tersebut menempatkan negara ini di posisi kelima dengan kasus terbanyak di Asia.
Sebanyak 194.515 kasus telah sembuh, dengan 5.363 kasus kematian.
6. Bangladesh
Bangladesh menempati posisi keenam dengan 186.894 kasus positif.
Hingga saat ini, sebanyak 98.317 kasus telah sembuh dan banyaknya kasus kematian di negara ini berjumlah 2.391.
7. Qatar
Qatar berada di posisi ketujuh dengan 103.598 kasus positif.
Dari jumlah itu, sebanyak 99.743 kasus telah dinyatakan pulih dan total kematian di negara ini sebanyak 147 orang.
8. China
Negara yang pertama kali mengidentifikasi virus corona ini mencatatkan kasus positif yang terjadi sejauh ini sebanyak 83.602 kasus.
Dalam waktu sehari, China melaporkan adanya penambahan 8 kasus baru.
Sebanyak 79.648 kasus telah dinyatakan sembuh dan 4.634 lainnya dinyatakan meninggal dunia.
9. Iraq
Sejauh ini, Iraq berada di posisi kesembilan dengan melaporkan adanya 77.506 kasus positif infeksi virus corona.
Dari jumlah itu, sebanyak 44.724 kasus dinyatakan pulih dan banyaknya kematian di negara ini berjumlah 3.150 kasus.
10. Indonesia
Indonesia berada di posisi kesepuluh dengan 76.981 kasus positif virus corona.
Sebanyak 36.689 kasus yang ada telah dinyatakan sembuh sejak kasus positif di Indonesia secara resmi diumumkan pada Maret lalu.
Virus corona telah menewaskan 3.656 orang, dengan 50 kasus kematian baru.
Dari data kasus kematian, ternyata Indonesia menduduki peringkat enam (3.656 orang) disusul China (4.634 orang), Pakistan (5.320 orang+54 terbaru), Turki (5.382 orang), Iran (13.032 orang), dan India (23.727 orang).
UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 14 Juli 2020: Tambah 1.591, Total Pasien Positif 78.572 Orang
Jumlah pasien Virus Corona (COVID-19) di Indonesia bertambah 1.591 orang, per Selasa (14/7/2020).
"Sehingga total ada 78.572 kasus positif," ujar Juru bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (COVID-19) Achmad Yurianto, Selasa (14/7/2020).
Sementara, jumlah pasien sembuh bertambah 947 orang, sehingga total pasien sembuh ada 37.636 orang.
• Jokowi: Perkiraan Puncak Penyebaran Covid-19 di Indonesia Agustus Atau September
Sedangkan pasien yang meninggal bertambah 54 orang, sehingga total ada 3.710 pasien Covid-19 yang meninggal.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 13 Juli 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 14.797 (19.2%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 7.097 (9.2%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 5.573 (7.2%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 5.160 (6.7%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 4.218 (5.5%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 2.703 (3.5%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 2.367 (3.1%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 2.365 (3.0%)
BALI
Jumlah Kasus: 2.257 (2.9%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 1.680 (2.2%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 1.600 (2.1%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 1.573 (2.0%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 1.222 (1.6%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 1.143 (1.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 900 (1.2%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 800 (1.1%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 695 (0.9%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 518 (0.7%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 379 (0.5%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 363 (0.5%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 355 (0.5%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 332 (0.4%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 286 (0.4%)
RIAU
Jumlah Kasus: 243 (0.3%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 215 (0.3%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 209 (0.3%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 193 (0.3%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 172 (0.2%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 163 (0.2%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 143 (0.2%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 122 (0.2%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 121 (0.2%)
ACEH
Jumlah Kasus: 106 (0.1%).
(faf/Kompas.com/Mela Arnani/cc)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indonesia Masuk 10 Besar Negara Kasus Tertinggi Virus Corona di Asia, Ini Daftarnya"