Virus Corona

Kehamilan Tak Direncanakan di Masa Pandemi, BKKBN Prediksi Ada 420 Ribu Bayi Lahir di Awal 2021

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo memprediksi akan ada lonjakan kehamilan baru atau yang tak direncanakan, selama pandemi Covid-19.

Kompas.com
Ilustrasi. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo memprediksi akan ada lonjakan kehamilan baru atau yang tak direncanakan, selama pandemi Covid-19.

Hal itu, kata dia, karena penurunan peserta program keluarga berencana (KB) aktif selama pandemi.

Sebab, selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran Covid-19, sejumlah layanan kesehatan dan kandungan ditutup atau mengurangi penerimaan pasien dan jam buka.

UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 15 Juli 2020: Tambah 1.522, Pasien Positif Tembus 80.094 Orang

Hal ini membuat masyarakat sulit mengakses alat kontrasepsi.

Juga, karena ada kekhawatiran dalam diri pasangan akan pandemi, sehingga mengurungkan diri untuk mendatangi fasilitas kesehatan guna mengikuti program KB.

Selain itu adanya pembatasan layanan penerimaan pasien dan jam buka di fasilitas kesehatan, klinik, atau bidan terkait aturan physical distancing selama masa pandemi.

Pemprov DKI Jakarta Cabut Kebijakan Pemeriksaan SIKM, Ini Gantinya

"Tentu pertambahan kehamilan karena adanya penurunan pemakaian kontrasepsi."

"Ini akan kita terima kira-kira 9 bulan dari sekarang ini baru akan terasa," ujar Hasto dalam Polemik Trijaya: Dampak Covid-19 bagi Perempuan dan Kependudukan Kita, di Jakarta, Rabu (15/7/2020).

BKKBN memperkirakan, akan ada lebih dari 400 ribu kehamilan baru atau tak direncanakan selama Covid-19.

Situs Diserang Hacker Lagi, Ketua KPU Bilang Tidak Merusak tapi Bikin Kerja Jadi Lambat

"Sudah bisa kita estimasikan angka itu."

"Saya estimasikan di sekitar 420 ribu, ketika terjadi penurunan 10 persen dari drop outnya pemakaian alat kontrasepsi ini," jelas Hasto.

Dengan begitu, dia memperkirakan akan ada penambahan angka kehamilan di awal tahun depan lebih dari 420.000 bayi baru lahir.

Kasus Covid-19 di Jawa Barat Sempat Melonjak, Ridwan Kamil: Itu Anomali, Sebenarnya Terkendali

Perkiraan angka itu didasarkan pada 10 % dari 28 juta keluarga mengalami kesulitan dalam mengontrol kelahiran.

Padahal, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia.

Perempuan Paling Rentan

Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan, perempuan lah kelompok paling rentan selama pandemi Covid-19.

Mengingat perempuan sangat berhubungan erat dengan proses-proses reproduksi.

Selama pandemi, diperkirakan angka kehamilan baru atau tak direncanakan akan meningkat mencapai 420 ribu.

Kabareskrim Bentuk Tim Khusus untuk Ungkap Oknum Pembuat Surat Jalan Djoko Tjandra

Selama dilangsungkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran Covid-19, para pekerja bekerja dari rumah.

Sehingga, proses reproduksi tidak bisa terhindarkan.

"Susah menolak pasangan suami isteri berusia 20-35 tahun, tidak pakai alat kontrasepsi itu tidak hamil."

Kapolres Metro Bekasi Kota Pastikan Anggotanya Tak Ada yang Terpapar Covid-19

"Dan yang hamil itu perempuan."

"Jadi kelompok yang paling rentan terkait dampak Covid-19 perempuan itu sendiri."

"Karena sangat linked dengan proses proses reproduksi ini," papar Hasto.

INI Tiga Lembaga yang Terancam Dibubarkan Jokowi, dari Urus Lansia Hingga Olahraga

Proses reproduksi ini juga sangat mempengaruhi kondisi tubuh.

"Semuanya itu bebannya ada pada perempuan."

"Hamil itu peristiwa biologis biasa, anugerah Tuhan."

Jaksa Agung: Djoko Tjandra Warga Negara Mana, Kita Juga Enggak Tahu

"Tapi kalau ada Covid-19, itu juga repot."

"Perempuan lagi ya memang memiliki bebannya," jelasnya.

Belum lagi perempuan harus berjuang agar kehamilan itu tidak mengalami keguguran, dan janin tidak mengalami kekurangan nutrisi.

Demi Anak Belajar Online, Warga Tangerang Ini Berutang untuk Beli Pulsa, Handphone Pinjam

Hal ini penting untuk menghindari stunting atau kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi.

"Ancaman terburuknya karena kehamilan tidak direncanakan terjadi kurangnya perhatian ibu atas kehamilannya."

"Stunting agak was-was itu," terangnya.

Kebut Pengungkapan Kasus Kematian Yodi Prabowo, Polisi Tambah Personel

Tidak hanya itu, kehamilan yang tidak atau belum dikehendaki oleh pasangan subur tersebut, juga berdampak pada kekerasan dalam rumah tangga, perceraian.

Bahkan, bisa mengarah kematian ibu dan bayi.

Untuk itu, Hasto menyarankan ibu hamil untuk membentengi diri dari risiko penularan Covid-19 dengan menjaga daya tahan tubuh.

Perempuan yang sedang hamil juga diminta ekstra berhati-hati pada bulan-bulan pertama kehamilan, karena pada masa itu proses pembentukan organ sedang berlangsung. (*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved