Pengawasan Pasar Rawa Badak, Petugas Temukan Wadah Air Untuk Cuci Tangan Tidak Ditutup

Monitoring pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi tahap kedua dilakukan petugas di Pasar Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara, Senin (13/7/2020).

Penulis: Junianto Hamonangan |
WARTA KOTA/JUNIANTO HAMONANGAN
Wali Kota Jakarta Utara Husein Murad, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Reza Arief Dewanto, serta Dandim 0502 JU Letkol Arm Arif Rahman, meninjau Pasar Koja Baru dan Pasar Rawa Badak, Sabtu (23/12/2017). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Monitoring pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi tahap kedua dilakukan petugas di Pasar Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara, Senin (13/7).

Petugas yang melakukan monitoring mendapati toren air tempat cuci tangan yang biasa dipakai warga tidak ditutup. Sehingga hal ini jadi rawan berkembang biaknya nyamuk demam berdarah.

Asisten Pemerintahan Jakarta Utara Abdul Khalit mengatakan pengelola pasar diharapkan menutup toren air tempat cuci tangan agar tak jadi tempat berkembang biaknya nyamuk demam berdarah.

BREAKING NEWS: Pemkot Tangerang Mulai Agresif Gelar Operasi PSBB Jilid 6

"Ada yang tidak kalah penting yang harus dilakukan pengelola pasar, menutup toren air portable agar tidak menjadi tempat berkembang nyamuk demam berdarah," kata Khalit, Senin (13/7/2020).

Namun demikian dari pengamatan tim di lokasi, Khalit menambahkan pihak pengelola pasar sudah menjalankan protokol kesehatan Covid-19 yang ditetapkan secara maksimal.

"Ini terlihat dengan disediakannya tempat cuci tangan, pemeriksaan suhu tubuh, penyediaan face shield (pelindung wajah) sampai dengan spanduk imbauan," ujar Khalit.

Kasus Covid-19 di Jakarta Selama PSBB Transisi Tembus 6.748 Orang

Menurut Khalit, Pasar Rawa Badak sengaja jadi lokasi sasaran monitoring Tim Pengawasan PSBB Transisi tahap kedua tingkat Jakarta Utara karena menjadi tempat berlumpul.

"Pasar menjadi tujuan utama monitoring tim karena lokasi tersebut adalah salah satu tempat masyarakat berkumpul. Untuk itu kami harus terus berkala melakukan pengawasan di sini," katanya.

Namun demikian, proses edukasi kepada seluruh masyarakat harus tetap dibangun karena pandemi Covid-19 hingga saat ini masih belum berakhir.

Perpanjang PSBB, Gubernur Wahidin Halim Targetkan Provinsi Banten Zona Hijau

Pasalnya pada kesempatan itu, pihaknya masih menemukan adanya masyarakat yang kurang tertib menjalankan protokol kesehatan Covid-19.

"Kami masih menemukan empat orang yang tidak menggunakan masker. Sebagai bahan pelajaran agar kejadian tersebut tidak terulang kami berikan sangsi sosial," tuturnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved