Pendidikan

Belajar Tatap Muka Dimulai dari Jenjang SMA dan Sederajat, Begini Kata Nadiem Makarim dan Maruf Amin

Penerapan belajar tatap muka mulai dari jenjang SMA atau Sekolah Menengah Atas (SMA).

Editor: PanjiBaskhara
Kompas.com
Ilsutrasi - Penerapan belajar tatap muka dimulai dari jenjang SMA. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Penerapan belajar tatap muka mulai dari jenjang SMA atau Sekolah Menengah Atas (SMA).

Penerapan belajar tatap muka dimulai dari jenjang SMA tersebut dijelaskan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dan Wakil Presiden (Wapres) RI Maruf Amin.

Menurut Nadiem Makarim, urutan pertama yang diperbolehkan pembelajaran tatap muka pendidikan tingkat SMA dan sederajat.

Hal ini disampaikan Nadiem Makarim saat mendampingi Ma’ruf Amin tinjau persiapan sekolah menuju tatanan kebiasaan baru.

Pandemi Covid19, Ini Arti Zona Merah, Oranye, Kuning, dan Hijau Aman untuk KBM Tatap Muka

SMAN 4 Sukabumi Jadi Percontohan KBM Tatap Muka, Ridwan Kamil Tak Paksakan Orang Tua Jika Takut

Bakal Izinkan Sekolah Tatap Muka, Wali Kota Bekasi Tinjau 4 Sekolah Menjadi Role Model KBM

Peninjauan dilaksanakan di SMA Negeri 4 Kota Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu (08/07/2020).

Dengan demikian, urutan pertama yang diperbolehkan pembelajaran tatap muka adalah pendidikan tingkat atas dan sederajat.

Tahap kedua pendidikan tingkat menengah dan sederajat, lalu tahap ketiga tingkat dasar dan sederajat.

Itupun, Nadiem memberikan catatan, harus dilakukan sesuai dengan tahapan waktu yang telah ditentukan.

Mendikbud Nadiem Makarim saat mendampingi Wapres Maruf Amin meninjau Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (08/07/2020).(DOK. KEMENDIKBUD)

“Namun, begitu ada penambahan kasus atau level risiko daerah naik, satuan pendidikan wajib ditutup kembali,” terang Mendikbud.

Inovasi pembelajaran normal baru

Dalam kesempatan tersebut, Wapres Ma’ruf Amin di depan para kepala sekolah, guru, dan siswa yang turut hadir dalam acara tersebut memberikan pesan agar mengedepankan prinsip kehati-hatian.

“Yang di luar zona hijau belum boleh ikut belajar di kelas. ini artinya ada (prinsip) kehati-hatian,” ujar Wapres.

Ma'ruf Amin berharap sekolah dan pemerintah berkolaborasi dalam melakukan inovasi menciptakan kreasi-kreasi agar pendidikan tetap dibuka dengan protokol kesehatan tetap terjaga.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved