Berita Nasional

Lion Air Pangkas Ribuan Karyawan Indonesia dan Asing, Mereka Akan Diterima Kembali Jika Sudah Pulih

Lion Air Group melakukan pemangkasan meski istilahnya bukan PHK tetapi tidak memperpanjang kontrak karyawan yang sudah habis.

Istimewa
MASKAPAI Lion Air. Dilaporkan ada sekitar 2.600 karyawan Lion Air Group yang kontraknya habis dan tidak diperpanjang dari total karyawan sekitar 29.000 orang. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah memukul berbagai sektor kehidupan, termasuk sektor perhubungan udara.

Setelah maskapai Garuda Indonesia awal Juni lalu melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada sebagian pilotnya per tanggal 1 Juni 2020, kini Lion Air Group melakukan pemangkasan.

Namun, istilahnya bukan PHK tetapi, melainkan memperpanjang kontrak karyawan yang sudah habis.

Dilaporkan ada sekitar 2.600 karyawan Lion Air Group yang kontraknya habis dan tidak diperpanjang dari total karyawan sekitar 29.000 orang.

Hal itu diakui Corporate Communication Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (2/7/2020).

Danang menjelaskan, Lion Air Group sedang berada di masa sulit sebagai dampak Covid-19 dan telah memberikan dampak luar biasa yang mengakibatkan situasi penuh ketidakpastian.

 Presiden Jokowi Beberkan Upaya Strategis Indonesia Keluar dari Middle Income Trap

 Sri Mulyani: Ekonomi Dunia Sudah Resesi Akibat Covid-19 dan Mulai Masuk pada Potensi Depresi

 Pencaplokan Tepi Barat oleh Israel, Membunuh Asa Bangsa Palestina

"Keputusan berat tersebut diambil dengan tujuan utama sebagai strategi sejalan mempertahankan kelangsungan bisnis dan perusahaan tetap terjaga, merampingkan operasi perusahaan, mengurangi pengeluaran dan merestrukturisasi organisasi di tengah kondisi operasional penerbangan yang belum kembali normal sebagai dampak pandemi Covid-19," katanya.

Danang menjelaskan, pemutusan kontrak atau tidak memperpanjang lagi kontrak kerjanya itu dipengaruhi adanya pembatasan perjalanan dan penghentian sementara operasional penerbangan.

Sejak mulai beroperasi kembali yang dijalankan secara bertahap, Lion Air Group rata-rata mengoperasikan 10-15 persen dari kapasitas normal sebelumnya, yakni rerata 1.400-1.600 penerbangan per hari.

 KISAH Perjuangan Dua Kepala Sekolah Inspiratif yang Mendapat Pujian Mendikbud Nadiem Makarim

"Pada tahun ini, pandemi Covid-19 menjadikan industri penerbangan mati suri atau tidak beroperasi normal di jaringan domestik dan internasional. Sementara, biaya-biaya yang harus ditanggung tanpa beroperasi masih cukup besar, sehingga menimbulkan kesulitan yang sangat berat," ujar Danang.

Danang mengatakan, pihaknya melakukan pembicaraan bersama mitra-mitra usaha serta melakukan pemotongan penghasilan seluruh manajemen dan karyawan dengan nilai persentase bervariasi.

Semakin besar penghasilan, semakin besar nilai nominal potongannya.

Kebijakan-kebijakan tersebut telah mulai dilaksanakan dan diterapkan tahun ini pada Maret, April, Mei, dan Juni sampai waktu yang belum ditentukan.

 TERUNGKAP, Pembunuhan Babinsa di Tambora Libatkan Dua Oknum Anggota TNI

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved