Berita Nasional

Data Pribadi Denny Siregar 'Bocor', Begini Tanggapan Resmi Telkomsel

Telkomsel tetap memprioritaskan perlindungan data pelanggan sebagai prioritas paling utama anak usaha dari Telkom Indonesia tersebut.

Warta Kota/Budi Malau
Kepala Badan Hukum dan Pengamanan Partai, DPP Partai Demokrat, Ardy Mbalembout (paling kanan) berbicara dengan awak media soal kasus cuitan twitter Denny Siregar di Bareskrim Mabes Polri, Selasa siang (5/5/2020). Sementara itu Telkomsel menyatakan siap bekerja sama untuk membantu serta berkoordinasi dengan pihak berwajib dan seluruh pihak terkait jika terjadi dugaan peretasan data pelanggan pada sistem Telkomsel. 

"Entah, mungkin karena pada Jokowi satupun itu tak ada," tambahnya.

Namun kalau pun begitu, Denny Siregar katanya tidak seharusnya menyerang keluarga Yudhoyono.

Sebab seorang anak tak punya kebebasan dilahirkan sebagai anak siapa.

Selai itu, Denny pun seharusnya menyerang sekolah Almira.

Sebab Almira menulis opini dalam bahasa Inggris yang bagus itu untuk memenuhi tugas dari sekolahnya.

Opini itu wajib dikemas ke dalam naskah pidato untuk dibacakan di hadapan Presiden.

Almira memilih masalah lockdown sebagai tema.

"Tentu, Almira tidak sungguh-sungguh akan berpidato di hadapan Presiden. Itu cuma seolah-olah. Hanya berlatih berimajinasi. Hanya cara mendidik anak berani berpendapat," ungkap Rachland Nashidik.

 Tugas Pidato Sekolah Putri AHY, Almira Dipolitisir Denny Siregar : Sekarang Cucu Juga Dikerahkan

Membangun Nalar 

Sekolah Almira diperkirakan Rachland Nashidik terinspirasi oleh aktivitas Unicef yang diyakininya tidak diketahui oleh Denny Siregar.

Badan PBB dijelaskan Rachland Nashidik bersuara lantang di masa Pandemi Covid-19 ini.

Mereka mendesak agar setiap pemerintahan di dunia mendengar dan memperhitungkan suara anak-anak ke dalam kebijakan mitigasi pandemi.

Bahkan di Inggris, Unicef mendorong anak-anak menulis kepada pemerintahnya tentang apa pendapat dan harapan mereka dalam hidup yang sulit akibat pandemi.

"Denny Siregar tak tahu itu. Mungkin karena Unicef tak punya program yang sama untuk anak-anak di Indonesia," ungkap Rachland Nashidik.

"Mungkin Unicef tahu, mustahil melakukannya di Indonesia, tanpa membuat anak-anak dipandang menyerang pemerintah. Dan menjadi korban perundungan oleh buzzer pendukung fanatik Jokowi, seperti yang dilakukan Denny Siregar pada Almira Yudhoyono," jelasnya. (Antaranews)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved