Berita Nasional
Data Pribadi Denny Siregar 'Bocor', Begini Tanggapan Resmi Telkomsel
Telkomsel tetap memprioritaskan perlindungan data pelanggan sebagai prioritas paling utama anak usaha dari Telkom Indonesia tersebut.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Telkomsel menyatakan siap bekerja sama untuk membantu serta berkoordinasi dengan pihak berwajib atau aparat penegak hukum serta seluruh pihak terkait jika terjadi dugaan peretasan data pelanggan pada sistem Telkomsel.
Telkomsel tetap memprioritaskan perlindungan data pelanggan sebagai prioritas paling utama anak usaha dari Telkom Indonesia tersebut.
"Bagi Telkomsel, perlindungan data pelanggan selalu menjadi prioritas yang paling utama," ujar Komunikasi PerusahaanTelkomsel Denny Abidin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (6/7/2020).
Menurut Denny Abidin, Telkomsel senantiasa memastikan keamanan data dan kenyamanan seluruh pelanggan dalam berkomunikasi.
"Dalam menjalankan komitmen serta kewajiban kami dalam memastikan keamanan data pelanggan, Telkomsel siap bekerja sama untuk membantu serta berkoordinasi dengan pihak berwajib atau aparat penegak hukum serta seluruh pihak terkait jika terjadi dugaan peretasan data pelanggan pada sistem kami dan akan memprosesnya sesuai hukum yang berlaku," kata Denny Abidin.
• Presiden Jokowi Beberkan Upaya Strategis Indonesia Keluar dari Middle Income Trap
• Sri Mulyani: Ekonomi Dunia Sudah Resesi Akibat Covid-19 dan Mulai Masuk pada Potensi Depresi
• Pencaplokan Tepi Barat oleh Israel, Membunuh Asa Bangsa Palestina
Selaku badan usaha yang selalu patuh terhadap peraturan perundangan dan etika bisnis, Telkomsel mengacu pada standar teknis dan keamanan yang telah ditentukan bagi kepentingan penyelenggaraan jasa telekomunikasi komersial yang ditetapkan oleh lembaga standarisasi internasional (ITU, GSMA) maupun FTP nasional.
Telkomsel juga sudah tersertifikasi ISO 27001 untuk keamanan informasi, di mana proses sertifikasi ini dilakukan oleh lembaga internasional yang independen dan profesional.
Pernyataan resmi tersebut disampaikan oleh Telkomsel dalam rangka menanggapi keluhan dari Denny Siregar mengenai perlindungan data pelanggan.
Sebelumnya Denny Siregar melalui akun twitter-nya meminta penjelasan kepada pihak Telkomsel terkait mengapa data pribadinya mengalami "kebocoran".
• KISAH Perjuangan Dua Kepala Sekolah Inspiratif yang Mendapat Pujian Mendikbud Nadiem Makarim
Denny akan menggugat operator telekomunikasi seluler tersebut ke pengadilan tersebut jika tidak memberikan penjelasan.
Rachland Nashidik : Biasanya Denny Cuma Murahan, Kali Ini Dia Keterlaluan
Sebelumnya, Aksi Denny Siregar yang mempolitisasi surat terbuka Almira Tunggadewi Yudhoyono hingga menantang Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disesalkan banyak pihak.
Politisi senior Partai Demokrat, Rachland Nashidik pun angkat bicara.
Menurutnya, Denny Siregar adalah pendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang fanatik.
Modal di kepala Dennt Siregar pun diungkapka Rachland Nashidik sebenarnya tidak banyak.
Pengetahuan yang kurang, logika lemah serta kritisisme yang menurut Rachland Nashidik minus.
Namun, Rachland Nashidik mengakui Denny Siregar memiliki tempat terhormat di antara buzzer istana.
Denny Siregar dianggap lebih pintar dari rata-rata mereka.
"Jadilah Denny Siregar ini buzzer Jokowi papan atas," ungkap Rachland Nashidik dihubungi pada Kamis (7/5/2020).
• Denny Siregar Tantang AHY dan Tegaskan Tidak Akan Hapus Postingan soal Surat Terbuka Almira
Orang Pintar dan Orang Bodoh
Namun, ditegaskan Rachland Nashidik, orang pintar hanya bisa membela dalam batas kepantasan.
Sementara, orang bodoh bahkan tak tahu batas itu ada.
"Birds of a feather flocks together. Orang bodoh membela orang bodoh. Mungkin karena menjadi pintar berarti tak mungkin menjadi fanatik," ungkap Rachland Nashidik.
Dirinya mencermati, beragam tulisan Denny Siregar hanya meliputi dua hal, yakni membenarkan Jokowi atau memperolok orang yang berpendirian berbeda.
Menurutnya, tidak ada analisa yang serius atau apalagi jujur.
Isi dari tulisan Denny Siregar pun ditegaskannya hanya propaganda.
Hal yang diyakininya lumrah dan biasa saja di dalam dunia buzzer.
"Yang tidak biasa, dia menjadikan anak kecil sebagai bahan untuk menyerang orang-tua si anak sendiri," ungkap Rachland Nashidik.
"Biasanya, Denny cuma murahan. Kali ini, dia keterlaluan," tegasnya.
• Berseteru dengan Annisa Pohan hingga Tantang Partai Demokrat, Denny Siregar Rupanya Tak Dikenal AHY
Kejeniusan Almira Dianggap Ancaman
Menyoroti sikap tidak pantas yang dilakukan oleh Denny Siregar, Rachland Nashidik menyebutkan Almira atau akrab disapa Aira adalah anak yang sangat pintar.
Apalagi, Aira merupakan anak kelas 6 Sekolah Dasar serta putri semata wayang dari pasangan AHY dan Annisa Pohan.
"Sampai di sini anda mengerti kenapa Denny merendahkan anak kecil itu?," tanya Rachland Nashidik
"Ya, Denny dikenal membenci keluarga Yudhoyono! Tapi sebagai buzzer Jokowi, apalagi tokohnya di papan atas, kebencian itu lumrah saja," tegasnya.
Berkaitan dengan Keluarga Besar Cikeas, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah lama diangap sebagai figur presiden pembanding terdekat untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan Jokowi.
Oleh karena itu, SBY dan keluarganya diungkapkan Rachland Nashidik setiap hari harus 'dibunuh' agar Jokowi selalu cukup jelas kelihatan.
"Itu mereka lakukan sejak hari pertama di istana," imbuhnya.
Menjadi antitesa SBY tadinya mungkin strategi bagi para buzzer, tetapi lama kelamaan diungkapkan Rachland Nashidik berubah menjadi obsesi.
"Dan mereka terjebak di situ. Ternyata menjadi Presiden butuh lebih dari memberi janji atau berfoto solo," imbuhnya.
• Tegaskan Tidak Akan Hapus Postingan, Andi Arief Minta Denny Siregar Minta Maaf kepada Almira
Sementara, serangan Denny Siregar justru tidak layak dilakukan dan tidak lumrah.
Aira katanya justru diserang karena dia tumbuh menjadi anak yang berpikiran kritis dan tidak takut menyatakannya.
Dia dididik di sekolahnya dalam praktek kebebasan akademis.
Almira pun dicurigai karena dia pandai menulis dan dalam bahasa Inggris dan disalahkan karena ia tumbuh menjadi anak berprestasi.
"Denny Siregar menganggap, pada Almira semua itu adalah serangan politik pada Jokowi: kebebasan akademis, pikiran kritis, kemampuan menulis dan bahasa Inggris," ungkap Rachland Nashidik.
"Entah, mungkin karena pada Jokowi satupun itu tak ada," tambahnya.
Namun kalau pun begitu, Denny Siregar katanya tidak seharusnya menyerang keluarga Yudhoyono.
Sebab seorang anak tak punya kebebasan dilahirkan sebagai anak siapa.
Selai itu, Denny pun seharusnya menyerang sekolah Almira.
Sebab Almira menulis opini dalam bahasa Inggris yang bagus itu untuk memenuhi tugas dari sekolahnya.
Opini itu wajib dikemas ke dalam naskah pidato untuk dibacakan di hadapan Presiden.
Almira memilih masalah lockdown sebagai tema.
"Tentu, Almira tidak sungguh-sungguh akan berpidato di hadapan Presiden. Itu cuma seolah-olah. Hanya berlatih berimajinasi. Hanya cara mendidik anak berani berpendapat," ungkap Rachland Nashidik.
• Tugas Pidato Sekolah Putri AHY, Almira Dipolitisir Denny Siregar : Sekarang Cucu Juga Dikerahkan
Membangun Nalar
Sekolah Almira diperkirakan Rachland Nashidik terinspirasi oleh aktivitas Unicef yang diyakininya tidak diketahui oleh Denny Siregar.
Badan PBB dijelaskan Rachland Nashidik bersuara lantang di masa Pandemi Covid-19 ini.
Mereka mendesak agar setiap pemerintahan di dunia mendengar dan memperhitungkan suara anak-anak ke dalam kebijakan mitigasi pandemi.
Bahkan di Inggris, Unicef mendorong anak-anak menulis kepada pemerintahnya tentang apa pendapat dan harapan mereka dalam hidup yang sulit akibat pandemi.
"Denny Siregar tak tahu itu. Mungkin karena Unicef tak punya program yang sama untuk anak-anak di Indonesia," ungkap Rachland Nashidik.
"Mungkin Unicef tahu, mustahil melakukannya di Indonesia, tanpa membuat anak-anak dipandang menyerang pemerintah. Dan menjadi korban perundungan oleh buzzer pendukung fanatik Jokowi, seperti yang dilakukan Denny Siregar pada Almira Yudhoyono," jelasnya. (Antaranews)