Berita Daerah
Desa Ini Sepi karena Ditinggalkan Pria Dewasa Pascademo Rusuh, Diduga Bersembunyi di Sekitar Bukit
Pascademo mencekam dengan memblokade Jalinsum, Desa Mompang Julu sepi karena ditinggal pria dewasa pascabentrok rusuh protes BLT.
WARTAKOTALIVE.COM, MADINA -- Pascademo mencekam dengan memblokade Jalinsum, Desa Mompang Julu, Kecamatan Penyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) ditinggalkan kaum pria.
Tak ditemukan satu pun laki-laki dewasa di Desa Mampang Julu pada Jumat (3/7/2020) sore.
Mereka diduga bersembunyi di bukit-bukit pascabentrokan.
• Heboh ASN dan Selingkuhan Digerebek Istri di Hotel, Selingkuhan Malah Nantang Kau Tanya Laki Kau
• Hasil dan Jadwal Lengkap Liga Spanyol, Altetico Mantap 3 Besar, Athletic vs Real Madrid Malam Ini
• Maudy Ayunda Trending karena Live Bertengkar dengan Seseorang, Netizen Menduga Pacarnya, Benarkah?
Jumat (03/07/2020) sore, sebanyak 70 personel dari Polres Mandailing Natal ( Madina), Ditreskrimum Polda Sumut dan Batalyon C Brimob menyisir Desa Mompang Julu guna melakukan identifikasi, pascabentrokan yang terjadi pada Senin (29/06/2020).
Kepala Urusan Humas Kepolisian Resor Madina Brigadir Kepala Yogi mengatakan, hingga saat ini mereka masih melakukan identifikasi pacabentrokan yang terjadi kemarin.
Sebanyak 70 personel dari Polres Madina, Ditreskrimum serta Batalyon C Polda Sumatera Utara turun untuk menyisir lokasi dan mendatangi Desa Mompang Julu.
• Ini Pesaing Baru Sepeda Lipat Element Pikes dan United Trifold, Harganya Jauh Lebih Murah
Dari penyisiran yang dilakukan, tidak ada satu pun laki-laki dewasa yang ditemukan berada di desa tersebut.
"Ini kami bersama Pak Kapolres Madina, Wadir Krimum Polda Sumut dan Brimob sedang turun ke lokasi dan melakukan penyisiran. Dan kami tidak menemukan satu pun laki-laki di kampung ini," kata Yogi lewat sambungan telepon kepada Kompas.com, Jumat (3/07/2020).
Yogi menjelaskan, tidak adanya laki-laki yang ditemukan di Desa Mompang Julu, diduga sudah melarikan diri.
Dan diketahui bersembunyi di sekitar bukit-bukit yang berada tidak jauh dari desa tersebut.
• Hubungan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar Bakal Diganggu Orang Ketiga, Suka Ngechat
Begitu pun, pihaknya melakukan identifikasi untuk menginventarisasi apa-apa saja kerusakan yang terjadi pascabentrokan tersebut.
"Untuk situasi sampai saat ini, sudah berangsur kondusif. Dan warga yang kita amankan masih tiga orang, dan akan terus kita lakukan pengembangan," ujar Yogi.
Blokade Jalan Hanya karena BLT
Sebelumnya, diberitakan Kericuhan dan suasana mencekam sempat terjadi di Kalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) pada Senin (29/6/2020).
Penyebabnya, ratusan warga Desa Mompang Julu, Kecamatan Penyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) berunjuk rasa memprotes pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Rp 600 ribu yang bersumber dari dana desa.
Aksi demo berujung ricuh. Warga melakukan blokade jalan lintas Sumatera (Jalinsum) dan pembakaran di tengah jalan.
• Berawal dari Telat Membawa Makanan, Buruh Bangunan Bacok Istri dan Empat Warga Tewas Dikeroyok Massa
Massa yang diperkirakan berjumlah 300-an orang membakar dua mobil dan satu sepeda motor.
Kendaraan yang dibakar yakni mobil dinas Wakapolres Madina, Suzuki Baleno dan sepeda motor milik warga sipil.

Selain itu, warga juga melempari batu dan kayu ke arah personel kepolisian yang melakukan pengamanan.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, enam personel kepolisian terluka akibat kena lemparan batu.
• Ingin Segera Menikah Setelah Dikenal Sebagai Penyanyi Dangdut, Reza Zakarya Sedang Menjalani Taaruf
"Untuk para korban saat ini mendapat perawatan di RSUD Panyabungan," ungkap Kombes Tatan, Senin tengah malam.
Kombes Tatan mengatakan, aparat kepolisian telah mengambil langkah-langkah persuasif dan komunikasi dengan perwakilan warga.
"Massa juga melibatkan anak-anak untuk melakukan aksi tersebut. Hingga saat ini personel gabungan dari TNI - Polri masih bertahan di Jalinsum Medan-Padang tepatnya RM Mandira,"
"Begitu juga dengan massa masih terkonsentrasi pada titik kumpul awal aksi pemblokiran Jalinsum Medan-Padang tepatnya di Desa Mompang Julu Kecamatan Panyabungan Utara," ujarnya.
• ACT Distribusikan Air Minum Wakaf ke 3 Masjid Besar di Bogor
Tatan menuturkan, aksi unjuk rasa berlangsung sejak Senin pagi sekitar pukul 10.30 WIB hingga tengah malam.
Aksi ini diduga dipicu ketidakpuasan sejumlah masyarakat terkait penyaluran BLT senilai Rp 600 ribu, yang bersumber dari dana desa.
Dalam aksi itu, massa yang diperkirakan lebih 300-an orang memadati Jalinsum Medan - Padang.
Mereka menuntut pencopotan Kades Mompang Julu.
• Nil Maizar Segera Menggelar Persiapan Tim Untuk Menghadapi Lanjutan Kompetisi Liga 1
Dalam orasi tersebut, kata Tatan, massa menyebutkan bahwa Kades Mompang Julu tidak transparan dalam pengelolaan dana desa (DD) serta diduga terjadi praktik KKN.
"Jadi mereka meminta klarifikasi dan informasi dari Kepala Desa Mompang Julu Bapak Hendri Hasibuan tentang Dana Desa Anggaran TA 2018-2020," jelas Tatan.
Massa juga meminta kepada Bupati Madina untuk mencabut SK Kepala desa Mompang Julu.
"Negosiasi antara massa pemblokir jalan dilakukan untuk dapat membuka akses jalinsum dan akan memproses tuntutan massa pendemo tentang transparansi penyaluran BLT DD oleh kepala desa selambat-lambatnya 5 hari.
• India Larang Puluhan Aplikasi Asal China, Termasuk Tiktok, Wechat dan UC Browseer
Namun, massa tidak menerima dan meminta agar Bupati Madina segara mengeluarkan surat pemecatan terhadap kades. Hasil mediasi tidak mendapat titik temu sedangkan massa tetap melaksanakan aksi pemblokiran jalan," jelas Tatan.
Ia mengatakan blokade jalan yang dilakukan massa semakin tidak terkendali.
Massa melakukan penyerangan terhadap personel TNI dan Polri dengan melemparkan kayu dan batu yang ada di bahu jalan.
• Selain 5 Skema, Kemenkop UKM Percepat Pemulihan UMKM Ritel Tradisional Melalui Gerakan Toko Bersama
Selain itu, massa membakar 1 sepeda motor, satu mobil Suzuki Baleno, dan mobil dinas Wakapolres Madina.
“Dari kejadian ini enam anggota Polres Madina mengalami luka lemparan batu dan saat ini mendapat perawatan di RSUD Panyabungan,” kata Tatan.
Sampai berita ini diturunkan saat ini personel TNI - Polri masih melakukan pengamanan di Jalinsum Medan-Padang.
Begitu juga dengan massa masih terkonsentrasi pada titik kumpul awal aksi blokade Jalinsum di Desa Mompang Julu Kecamatan Panyabungan Utara.
Sementara itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin saat dihubungi melalui aplikasi WhatsApp, mengatakan kericuhan yang terjadi karena masalah sembako.
• Hormati Pengguna KRL Yang Telah Antre, Kereta Wajib Dikosongkan Ketika Tiba Di Stasiun Akhir
"Unjuk rasa masalah sembako," jawabnya singkat, Senin malam.
Kapolres Madina AKBP Horas Silalahi, yang dihubungi Tri bun-Medan.com melalui WhatsApp (WA), mengatakan bahwa hingga kini warga masih blokade jalan.
Saat disinggung terkait informasi adanya pembakaran mobil polisi, Kapolres Madina membenarkannya.
"Mobil yang terbakar milik Wakapolres dan mobil sedan milik sipil," ungkapnya.
AKBP Horas Silalahi menuturkan dugaan permasalahan yang terjadi diduga terkait tuntutan kades untuk mundur. "Tuntutan kades untuk mundur," jelasnya.
• DAFTAR Tarif Bus Damri Trayek Bandara Soekarno-Hatta Turun Harga, Berlaku Mulai 1 Juli 2020
Turunkan 1 SSK Brimob
Polda Sumut menurunkan bantuan personel untuk pengamanan aksi unjuk rasa yang berujung ricuh tersebut.
Sebanyak 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) personel Brimob diterjunkan ke Madina.
Komandan Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Sumut, Kompol Buala Zega, mengatakan, pihaknya sudah berada di lokasi untuk mengamankan situasi yang tengah memanas.
"Personel Batalyon C sebanyak 1 SSK sudah disiagakan," katanya, Senin malam.
• Ingin Menikah Lagi Setelah Bercerai Setahun Lalu, Begini Syarat Jadi Calon Suami Shezy Idris
Dalam pengamanan tersebut, personel Brimob juga menurunkan kendaraan Ranjabyon sebanyak satu unit, dan Randis R-6 sebanyak tiga unit.
"Untuk pengamanan para personel disiapkan rompi PHH 70 unit, T Sekat 30 unit, T Fiber 30 unit. Tongkat Lecut 30 unit, senjata PHH Flas ball 2 pucuk, helm Kevlar sebanyak 33 buah dan body Vest sebanyak 33 buah," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sisir Desa di Madina, Polisi Tak Temukan Satu Pun Laki-laki, Diduga Semua Melarikan Diri", Penulis : Kontributor Padang Sidempuan, Oryza Pasaribu