Kriminalitas

TERUNGKAP, Pembunuhan Babinsa di Tambora Libatkan Dua Oknum Anggota TNI

Pembunuhan Serda Saputra, Babinsa Pekojan, Tambora, Kodim 0503/JB di Hotel Mercure Batavia, Tambora, Jakarta Barat melibatkan dua oknum anggota TNI.

Penulis: Junianto Hamonangan |
Warta Kota/Junianto Hamonangan
Konferensi pers Komandan Puspom TNI Mayjen TNI Eddy Rate Muis di Mako Puspomal, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (2/7/2020). 

WARTAKOTALIVE.COM, KELAPA GADING - Pembunuhan Sersan Dua (Serda) Saputra, yang merupakan Babinsa Pekojan, Tambora, Kodim 0503/JB di Hotel Mercure Batavia, Tambora, Jakarta Barat melibatkan dua oknum anggota TNI.

Komandan Puspom TNI Mayjen TNI Eddy Rate Muis mengatakan, ada dua oknum TNI AD yang terlibat pembunuhan Serda Saputra selain oknum TNI AL, Letnan Dua (Letda) RW.

“Tersangka lain, ada dua oknum TNI ada Sertu H dan Koptu S,” ungkap Eddy, di Mako Puspomal, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (2/7/2020).

Penetapan kedua anggota TNI AD itu setelah pemeriksaan barang bukti dan keterangan saksi serta petunjuk lainnya.

Akhirnya penyidik pun menetapkan keduanya juga sebagai tersangka.

 Survei: Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil Masuk Top Three Pemilu 2024

 TEGUR Keras, Presiden Jokowi Peringatkan Para Menteri Masih Kerja Biasa-biasa saat Pandemi

“Perannya adalah memberikan, meminjamkan senjata api kepada tersangka. Jadi senjata api yang dipakai oleh tersangka dipinjam dari tersangka Sersan H tersebut,” ucap Eddy.

Selain keterlibatan satu anggota TNI AL dan dua anggota TNI AD, masih ada pelaku lainnya yang berasal dari kalangan sipil.

Mereka dijerat dengan pasal pengursakan tempat umum.

“Tersangka sipil enam orang dan menjadi kewenangan pihak Polri. Saat ini sedang disidik oleh Polres Metro Jakarta Barat,” ungkapnya.

 Jokowi Marah-marah, Moeldoko Ungkap Presiden Sudah Beberapa Kali Peringatkan Menteri

Eddy menambahkan semua yang terkait tindak pidana telah dijerat dan yang bersangkutan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai denga aturan hukum berlaku.

“Selanjutnya kita tunggu proses persidangan setelah ini penyidik memberkas memberikan kepada auditor agar secepatnya melaksanakan sidang,” ungkapnya.

Polisi Militer TNI AL Periksa Lokasi Kejadian Penusukan Babinsa

Sebelumnya diberitakan, sebuah mobil Polisi Militer (POM) TNI-AL terparkir di depan Hotel Mercure, Roa Malaka, Tambora, Jakarta Barat, Senin (22/6/2020).

Sejumlah pria berbadan tegap terlihat seperti melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi tertusuknya Bintara Pembina Desa (Babinsa).

Memakai sarung tangan putih, beberapa pria tegap itu berkumpul di dekat gerbang masuk hotel. Mereka terlihat sudah berada di lokasi pukul 14.44 WIB.

 Jenazah Anggota TNI yang Tewas di Tambora sudah Dipindahkan dari RS Husada

Sebagian di antaranya seperti mencari sesuatu hingga menyenter sebuah taman yang dipenuhi tanaman dan kolong mobil.

Di sisi lain, di warung persis samping hotel kira-kira ada enam pria berbadan tegap terlihat duduk di warung tersebut.

Satu diantaranya memakai seragam TNI Angkatan Laut (AL).

 Anggota TNI yang Tewas di Tambora Disebut Ditusuk, Bukan Ditembak, Dandim: Gugur saat Bertugas

Hotel yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) penusukan Sersan dua berinisial S itu terletak persis di depan Kali Besar di Jalan Kali Besar Timur.

Hotel bergaya kolonial itu berdiri sepanjang hampir 200 meter di Jalan Kali Besar Timur.

Hanya terdapat sebuah warung kecil di sisi kiri hotel.

Warung itu tampak sudah dipenuhi pria berbadan tegap tidak berseragam.

Di antara pria itu terlihat satu pria memakai seragam TNI-AL.

 Misteri Kematian Anggota TNI di Tambora, Jenazah Dipindah dari RS Husada, Motif Masih Diselidiki

Suasana sekeliling hotel tampak sepi.

Di seberang jalan hanya terdapat seorang pedagang kopi keliling yang mangkal persis depan KBM.

Ditanyai perihal peristiwa Minggu (21/6/2020) pedagang yang tidak mau menyebutkan namanya itu mengaku tidak mengetahui perihal tersebut.

"Enggak tahu saya. Saya hanya jualan disini," ujarnya.

Sementara itu anggota polisi militer yang tengah di tempat kejadian perkara juga menolak memberikan informasi kepada perwarta.

 BREAKING NEWS: Anggota TNI Tewas Ditembak di sebuah Hotel Kawasan Tambora, Jakarta Barat

Wartakotalive.com mencoba mengkonfirmasi peristiwa itu ke Kadispenal Laksamana TNI Zaenal.

Namun Zaenal mengaku tidak mengetahui terkait informasi PM TNI-AL mengecek hotel tersebut.

"Waduh saya tidak tahu. Nanti saya cek ya," ujarnya Senin sore.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Teuku Arsya Khadafi juga menolak menjawab pertanyaan perwarta terkait penusukan Babinsa.

"Itu sudah ditangani POM ya," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya Dandim 0503/JB Kolonel Valian Wicaksono menjelaskan kronologi prajuritnya yang tewas di Tambora, Jakarta Barat Minggu (22/6/2020).

Valian mengungkapkan bahwa prajuritnya bukan tewas tertembak melainkan tewas tertusuk.

"Enggak ada penembakan. Namun sementara ini dalam penyelidikan ditusuk dan meninggal," jelas Valian dikonfirmasi Senin (22/6/2020).

Saat itu kata Valian, Bintara Pembina Desa (Babinsa), Pekojan, Tambora, Kodim 0503/JB tengah bertugas di wilayah.

Tiba-tiba saja korban berinisial S itu mendengar ada keributan di sebuah hotel di Roa Malaka, Tambora, Jakarta Barat.

Akhirnya korban bergegas ke kawasan tersebut untuk mengamankan.

Namun saat diamankan korban terkena luka tusukan oleh pelaku.

Valian masih enggan menyebut siapa pelaku penusukan.

"Terkait hal itu masih dalam penyelidikan ya oleh POM," tutur Valian.

Pantauan Wartakotalive.com mobil Polisi Militer sudah terparkir di depan tempat kejadian perkara (TKP).

Sejumlah pria berbadan tegap memakai sarung tangan terlihat tengah olah TKP.

Namun demikian tidak ada satupun petugas yang mau dimintai keterangan saat berada di TKP.

Diberitakan sebelumnya Aparat TNI tewas ditembak di sebuah hotel kawasan Tambora, Jakarta Barat, Minggu (21/6/2020).

Diduga aparat TNI yang tewas itu merupakan Bintara Pembina Desa (Babinsa), Pekojan, Tambora, Kodim 0503/JB.

Babinsa berinisial S itu tewas tertembak di dada.

Korban disebut sempat dilarikan ke Rumah Sakit Husada usai ditembak pelaku.

Namun nyawa korban tidak tertolong karena insiden tersebut.

Dandim 0503/JB Kolonel Kav Wicaksono membenarkan hal tersebut.

Kasus tersebut saat ini masih diselediki oleh POM (Polisi Militer).

“Masih proses lidik,” kata Valian dikonfirmasi.

Namun demikian, Valian masih enggan mengungkapkan motif dan kronologi penembakan. (jhs/m24)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved