Tips Otomotif
Waspada! Inilah 7 Penyebab Pecah Ban dan Cara Mengetahui Tekanan Udara di Dalam Ban
Merawat ban salah satunya adalah dengan menjaga kondisi tekanan udara yang ada di dalam ban.
Maka dari itu, Zulpata pun menyarankan agar pemilik kendaraan lebih aktif untuk memeriksa tekanan udara pada ban.
“Untuk itu disarankan selalu lakukan pemeriksaan berkala tekanan udara ban, sesuaikan dengan tekanan angin ban yang direkomendasikan pabrikan kendaraan,” katanya.
• Harga Mobil Baru 2020 Diskon Sampai Rp 100 Juta, Begini Nasib Penjualan Mobil Bekas
2. Minim perawatan
Ban juga memerlukan perawatan untuk menjaga kondisinya agar tetap terjaga dan terhindar dari kejadian pecah ban.
Perawatan yang bisa dilakukan terhadap karet pembungkus pelek ini adalah dengan rutin memeriksa kondisi telapaknya dan membersihkan jika ada benda kecil yang menempel.
Hal ini untuk mencegah benda tersebut menembus telapak dan menyebabkan ban pecah.
“Kurangnya perawatan pada ban, misal banyak batu yang menempel di sela-sela kembangan ban dibiarkan, lama kelamaan akan menusuk lapisan dasar telapak ban,” katanya.
Zulpata menambahkan, kondisi ini jika dibiarkan maka pada akhirnya bisa membuat luka sabuk baja di telapak.
“Kalau dibiarkan karena pasti jalan di permukaan basah juga atau saat cuci akhirnya karena kawat ditelapak sudah tidak ada lapisan lagi, karena teriris batu tadi. Akhirnya membuat sabuk baja berkarat pada tingkat tertentu akan membuat ban pecah,” ucapnya.
3. Melindas benda tajam
Penyebab lainnya yang bisa menyebabkan ban pecah adalah melindas atau menabrak benda tajam dan keras.
Ban yang melaju pada kecepatan tertentu hingga menabrak benda tajam bisa menyebabkan karet pecah.
“Hal lainnya, menumbur (menabrak) benda keras dengan posisi kurang angin, membuat benang pada dinding ban putus. Pada akhirnya ban bisa pecah,” katanya.
4. Tambalan cacing
Customer Engineering Support PT Michelin Indonesia Fachrul Rozi mengatakan, tambal ban cacing atau model tusuk memang cukup diminati.