Virus Corona Jabodetabek
Anies Baswedan: Pandemi Covid-19 Jadi Kesempatan Kita Kalahkan Kecemasan dengan Tawakal
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyebut, masyarakat harus tetap bersyukur meski saat ini ada wabah Covid-19 di ibu kota.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
WARTAKOTALIVE, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, wabah Covid-19 dapat menjadi ajang warganya untuk lebih bertawakal kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Dengan tawakal itulah, kata dia, kecemasan untuk menghadapi Covid-19 dapat dikalahkan.
“Ini adalah sebuah kesempatan kepada kita untuk menjelaskan ajaran agama tentang bagaimana mengalahkan kecemasan dengan tawakal."
• Hindari Pandemi PHK Jadi Alasan Pemerintah Kembali Buka Mal
"Dan mengalahkan kecemasan dengan ikhtiar,” kata Anies Baswedan berdasaran keterangan yang diterima dari Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) DKI Jakarta, Jumat (26/6/2020).
Hal itu dikatakan Anies Baswedan saat menggelar doa bersama secara virtual dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dewan Masjid Indonesia (MUI), dan Kantor Wilayah Kementerian Agama, Kamis (25/6/2020) malam.
Doa bersama ini digelar dalam rangka peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-493 Kota Jakarta yang jatuh pada Senin (22/6/2020) lalu.
• MK Tolak Uji Materi Aturan Lampu Motor Nyala di Siang Hari, Begini Putusan Lengkapnya
“Dalam rangka peringatan 493 tahun Jakarta, tahun ini kita menjadi angkatan yang ditakdirkan untuk menghadapi wabah."
"Wabah seperti ini terjadi 100 tahun yang lalu, baru 100 tahun kemudian ada dan kita ditakdirkan menjadi bagian dari sejarah itu,” ujar Anies Baswedan.
“Dalam sejarah Jakarta yang sudah hampir 500 tahun, tahun 2020 ini, mari kita sama-sama torehkan catatan yang indah tentang bagaimana kita tangguh di dalam menghadapi wabah ini,” tambahnya.
• Jokowi Ingatkan Gubernur Jatim Jangan Bikin Kebijakan Tanpa Data Ilmiah dan Saran Pakar
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyebut, masyarakat harus tetap bersyukur meski saat ini ada wabah Covid-19 di ibu kota.
“Insyaallah Jakarta dan masyarakatnya selalu dalam lindungan-Nya dan bisa segera terbebas dari wabah yang sedang kita hadapi saat ini,” paparnya.
Anies Baswedan mengklaim, pandemi Covid-19 di DKI Jakarta saat ini sudah lebih terkendali dengan kesiapan tenaga kesehatan maupun fasilitas medis, dan pengetesan secara masif.
• FWD Life dan SOS Children’s Villages Kumpulkan Donasi Rp 95 Juta Lewat Kolaborasi untuk Berbagi
Kata dia, pemerintah aktif melakukan pencarian kasus (active case finding) melalui puskesmas di seluruh wilayah Jakarta, sehingga temuan kasus baru terus terungkap.
Selain itu, DKI telah menyiapkan 67 rumah sakit rujukan degan 3.500 lebih temat tidur dan 500 ruang ICU.
Kapasitas fasilitas kesehatan tersebut kini hanya sekitar 30-35 persen yang digunakan untuk penanganan Covid-19.
• DAFTAR 112 Kabupaten/Kota Zona Hijau, di DKI Jakarta Cuma Kepulauan Seribu
Anies Baswedan juga mengapresiasi warganya yang patuh terhadap ketentuan pemerintah daerah.
Yakni, dengan tetap berada di rumah saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berlangsung sejak 10 April sampai 4 Juni lalu.
Sebanyak 60 persen dari 11 juta warganya berdiam diri di rumah untuk menghindari penularan Covid-19.
• DAFTAR 188 Kabupaten/Kota Berisiko Rendah Penyebaran Covid-19, Tak Ada Jakarta
“Bila pada masa pandemi kemarin (Bulan Maret-Mei), para alim ulama tidak menjadi pendorong untuk kita berada di rumah, saya tidak bisa membayangkan situasi Jakarta ini akan menjadi apa,” paparnya.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 25 Juni 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 10.600 (21.1%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 10.545 (21.0%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 4.297 (8.6%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 2.977 (5.9%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 2.920 (5.8%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 2.835 (5.6%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 1.893 (3.8%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 1.613 (3.2%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 1.399 (2.8%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 1.356 (2.7%)
BALI
Jumlah Kasus: 1.214 (2.4%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 1.119 (2.2%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 938 (1.9%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 810 (1.6%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 717 (1.4%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 684 (1.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 640 (1.3%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 473 (0.9%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 337 (0.7%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 313 (0.6%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 299 (0.6%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 291 (0.6%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 243 (0.5%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 233 (0.5%)
RIAU
Jumlah Kasus: 220 (0.4%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 188 (0.4%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 187 (0.4%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 181 (0.4%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 148 (0.3%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 120 (0.2%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 114 (0.2%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 111 (0.2%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 106 (0.2%)
ACEH
Jumlah Kasus: 66 (0.1%). (*)