PPDB

Kisah PPDB di Pelosok Bogor, Dilakukan Offline, Wali Kelas Keliling Kampung karena Sepi Pendaftar

PPDB di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor dilakukan secara luring (luar jaringan/offline).

TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Kondisi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di sekolah pelosok Kabupaten Bogor. Tak dilakukan secara online karena jaringan, namun tetap sepi pendaftar 

WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR - -Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor dilakukan secara luring (luar jaringan/offline).

Hal ini terjadi karena di kawasan pelosok ini cukup sulit mendapat jaringan internet untuk mendaftar secara online.

Tidak hanya itu, masyarakatnya juga kebanyakan tak memiliki niat melanjutkan sekolah anak-anak mereka.

Update Corona di Kabupaten Bogor 25 Juni, Tambah Lima Kasus Positif Corona

Kuota SMPN Tangsel Terbatas, Disdikbud Kota Tangsel : Minta Orangtua Daftarkan ke Sekolah Swasta

Pihak sekolah yang membuka pendaftaran PPDB pun turun menggelar sosialisasi agar masyarakat mau menyekolahkan anak-anaknya.

Termasuk pula guru kelas dari Sekolah Dasar (SD) yang berkeliling ke rumah-rumah muridnya untuk mendaftarkan muridnya ke PPDB SMP seperti yang dilakukan Joko, salah satu guru SDN 03 Babakan Madang.

"Saya kan guru kelas 6-nya. Saya tolong mereka untuk didaftarkan. Saya udah daftarkan 31 siswa. Kemarin ada 27 siswa, setelah dirayu-rayu, ada yang mau juga daftar," kata Joko saat ditemui TribunnewsBogor.com, di SMPN 02 Babakan Madang, Kamis (25/6/2020).

VIDEO VIRAL Perkelahian Tentara India vs China di Gunung Salju, 20 Tentara India Tewas di Himalaya

Joko mengatakan bahwa memang banyak orang tua murid di sekolahnya yang anaknya baru lulus SD enggan dilanjutkan ke SMP.

Sehingga, ketika saat berkeliling ke rumah-rumah muridnya, dia tak lepas dari bujuk rayu agar anak-anak mereka bisa melanjutkan sekolah.

"Saya harus merayu, ayo sekolah, gitu. Saya gak tahu orang tuanya, mungkin berpikir udah lah sampai SD saja, gitu. Kan kalau anak gimana orang tua."

"Kalau orang tuanya ayo sekolah, sekolah. Kalau orang tuanya diem aja ya diem aja. Saya kan pendidik ya, wajib belajar 9 tahun itu harus, itu jadi tanggung jawab saya, kalau saya tidak jemput bola, kasihan juga mereka," kata Joko.

Anak-anak di Kepulauan Seribu Diajak Menghafal Alquran dalam Program Pulau Seribu Mengaji

Hal ini juga diakui oleh Kepala Sekolah SMPN 02 Babakan Madang Siti Khodijah yang membuka pendaftaran PPDB.

Kepala Sekolah SMPN 02 Babakan Madang Siti Khodijah (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)
Bahkan, kata dia, pihaknya jauh-jauh hari juga gencar melakukan sosialisasi agar masyarakat mau menyekolahkan anak-anaknya yang sudah lulus SD ke tingkat SMP.

"Saya kemarin dalam PPDB ini seminggu kemarin itu sampai 16 sekolah SD saya keliling. Saya menjaring sekolah-sekolah SD yang dekat dengan SMP ini dan semuanya itu masih berpikir apakah masuk SMP atau tidak," kata kata Siti Khodijah.

Prediksi Pemain dan Live Streaming Southampton vs Arsenal, Ozil Dimainkan Meski Belum Tentu Starter

Bahkan, di sekolah ini tidak ada penolakan pendaftar PPDB yang ramai dibicarakan seperti di daerah lain karena pihak sekolah justru kekurangan pendaftar siswa baru.

"Saya sosialisasi ke sekolah-sekolah, kerja sama dengan UPT, kepala-kepala sekolah semua koordinasi untuk hayu sama-sama majukan Bojongkoneng untuk sekolah. Target saya hanya 7 kelas kok, gak banyak, mudah-mudahan itu terealisasi, sekarang sudah mau 5 kelas nih, mudah-mudahan perjuangan ini membuahkan hasil," ungkap Siti.

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul PPDB di Pelosok Bogor, Wali Kelas Keliling Kampung Karena Sepi Pendaftar,  Penulis: Naufal Fauzy

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved