Virus Corona Jabodetabek

Pasar Induk Kramat Jati Posisi Teratas Kasus Virus Corona, Ini Alasan Tak Bisa Ditutup Sementara

Pasar Induk Kramat Jati tetap beroperasi meskipun ditemukan 49 kasus positif virus corona. Jumlah kasus ini paling besar di antara pasar di Jakarta.

Penulis: Rangga Baskoro |
Dok Pasar Induk Kramat Jati
Petugas pemantau protokol kesehatan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (17/6/2020). 

WARTAKOTALIVE.COM, KRAMAT Kramat Jati -- Sebanyak 49 orang di Pasar Induk Kramat Jati diindentifikasi positif virus corona atau Covid-19.

Meski begitu, hingga kini pemerintah daerah tidak melakukan penutupan Pasar Induk Kramat Jati.

Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar mengatakan,  Pasar Induk Kramat Jati memiliki jumlah pasien positif virus corona paling banyak se-Jakarta.

Namun, kata Anwar, sulit untuk menghentikan aktivitas di Pasar Induk Kramat Jati.

Pasar Induk Kramat Jati Tertinggi Jumlah Pedagang Terpapar Covid-19, Ini Datanya

Daftar137 Pedagang Ibukota Terinfeksi Virus Corona, Pasar Induk Kramatjati Paling Banyak yang Kena

Berbeda dengan pasar lain dibisa langsung ditutup setelah ditemukan pasien virus corona tak lebih dari 5 orang.

"Kalau Pasar Induk ini beda, ini pasar internasional. Kalau ditutup seperti apa? 14 hektare loh," kata Anwar.

"Dan ini pasar untuk seluruh Jabodetabek, Sumatera saja ngambil dari situ. Kalau ditutup seperti apa?" ucapnya lagi.

Walaupun pihaknya tak memiliki kewenangan untuk menutup operasional pasar, dia mengatakan bahwa penyebaran virus corona di lingkungan pasar menjadi permasalahan rumit.

Terapkan Ganjil Genap, Pasar Induk Kramat Jati Juga Bentuk Satgas Pemantau Protokol Kesehatan

Pasar Induk Kramat Jati Bentuk Satgas Pemantau Protokol Kesehatan, Awasi Pedagang dan Pembeli Nakal

Pasalnya, tepat di belakang Pasar Induk Kramat Jati, terdapat dua RW yang tergolong zona merah.

Saat ini, lokasi tersebut masih menerapkan pembatasan sosial berskala lokal (PSBL).

"Hanya saya pesankan sama Manager Area dan Kepala Pasar tolong protokol kesehatan diperhatikan. Karena transisi ini masa paling rawan seperti yang disampaikan pak Anies (Gubernur DKI Jakarta-Red)," ujarnya.

Kepala Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Inda Mutiara menuturkan, ditemukan 49 kasus positif Covid-19 di Pasar Induk Kramat Jati tak seluruhnya dari penelusuran puskesmas.

Sebanyak 34 Warga Terjaring Operasi PSBB di Pasar Induk Kramat Jati, Ini Sanksi Pelanggar PSBB

Sekda DKI Jakarta Sumbang Obat Herbal bagi Buruh dan Kuli Panggul Pasar Induk Beras Cipinang

Jumlah tersebut merupakan data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta berdasarkan laporan dari rumah sakit rujukan Covid-19 dan puskesmas kecamatan lain.

"Misal ada pedagang Pasar Induk yang tinggal di luar Jakarta Timur lalu dirawat karena positif Covid-19 di rumah sakit. Dari Rumah sakit akan menyampaikan data ke Dinas Kesehatan DKI," tutur Inda.

Menurut dia, kasus terkonfirmasi di Pasar Induk Kramat Jati tidak sebatas hasil pemeriksaan rapid test dan swab di pasar.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved