Berita Jakarta
Erick Thohir Tunjuk Presiden Bukalapak, Fajrin Rasyid, Jadi Direktur PT Telkom, Usianya 34 Tahun
Fajrin menjabat sebagai Direktur PT Telkom. Fajrin menggantikan Faizal R Djoemadi lewat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2019.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Co-founder dan Presiden Bukalapak, Fajrin Rasyid, menjadi orang yang sangat penting di PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom.
Sebab, dia menjabat sebagai Direktur PT Telkom. Fajrin menggantikan Faizal R Djoemadi lewat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2019.
Penunjukkan Fajrin sebagai direktur termuda di lingkungan BUMN dilakukan Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN), Erick Thohir.
Fajrin sendiri merupakan wajah baru di BUMN telekomunikasi tersebut. Pria berusia 34 tahun ini sebelumnya merupakan Co-founder dan Presiden Bukalapak.
• Ini yang Harus Dipenuhi UMKM Agar Bisa Tembus Pasar Global
• Jadwal Acara Virtual HUT Kota Jakarta Ke-493, Dimulai dengan Jakarta Great Online Sale
• Syarif Bastaman: Orang Ini Bertanggung Jawab dari Sisi kebijakan di Timnas Indonesia
• Saat Car Free Day Jakarta, Satpol PP Cari Ibu Hamil, Anak-anak, dan Lansia
Erick Thohir mengungkapkan, pemilihan Fajrin sebagai Direktur Telkom didasarkan atas segudang pengalamannya mengelola Bukalapak.
Apalagi, Telkom saat ini tengah fokus menggenjot pendapatan di luar segmen telekomunikasi.
“Dengan rekam jejak dan pengalaman meski masih berusia muda, Fajrin adalah figur yang tepat untuk memimpin pengembangan bisnis digital Telkom," jelas Erick dalam keterangannya seperti dikutip pada Sabtu (20/6/2020).
"Seperti yang pernah saya sampaikan beberapa waktu lalu, Telkom harus merubah dan memperkuat strategi bisnisnya terutama di era pasca-Covid-19 terutama dalam memperkuat bisnis Telkom,” kata dia lagi.
Beberapa waktu lalu, Telkom sempat jadi sasaran kritik Erick. Bisnis perusahaan telekomunikasi pelat merah itu dinilai gagal mengikuti perkembangan zaman.
Menurut Erick, Telkom bahkan sangat mengandalkan anak usahanya, Telkomsel, sebagai penyumbang laba. Telkomsel sendiri menyumbang sekitar 70 persen dari laba Telkom.
Meski kontribusi laba Telkomsel sangat besar, Telkom juga masih harus berbagi keuntungan dengan Singapore Telecom atau Singtel yang memiliki 35 persen saham.
“Enak sih Telkom-Telkomsel dividen revenue digabung hampir 70 persen, mendingan enggak ada Telkom. Langsung aja Telkomsel ke BUMN, dividennya jelas,” ujar Erick di Jakarta, Rabu (12/2/2020) lalu.
Erick menjelaskan, seharusnya saat ini Telkom mulai serius menggarap potensi bisnis seperti ranah big data.
Sebab, bisnis tersebut saat ini masih dikuasai oleh perusahaan asing.
Dikatakan Erick, Telkom malah melempem di bisnis seperti komputasi awan.
Padahal, itu bisnis yang sangat potensial di saat sekarang dan masa depan.
Dia mencontohkan, saat menjadi Ketua Panitia Pelaksana Asian Games (INASGOC) 2018 lalu, dirinya terpaksa menggunakan layanan komputasi awan dari perusahaan China, Alicloud.
Selain jadi ladang bisnis menggiurkan, kata Erick, komputasi awan juga punya peranan vital dalam urusannya menjaga keamanan negara.
Telkom malah tidak bergerak lincah memanfaatkan peluang tersebut.
“Makanya kita mau Telkom berubah ke arah salah satunya ke database, big data, cloud, masa cloud-nya dipegang Alicloud. Masa database kita diambil negara lain,” kata Erick.
Setelah RUPST Tahun Buku 2019, Erick telah menetapkan target-target bagi para direksi Telkom yang baru.
Namun, dia tak merinci target apa saja yang telah dicanangkan bagi jajaran petinggi Telkom tersebut.
“Dengan tantangan yang semakin besar, semua jajaran direksi Telkom yang baru memiliki KPI yang terukur. Saya sudah sampaikan pada mereka bahwa harus siap dicopot bila tidak memenuhi target-targetnya,” kata Erick.
• Digelar Virtual Dampak Virus Corona, Berikut Rincian Acara Kegiatan HUT ke-493 DKI Jakarta
• Rencana Renovasi 63 Pasar, Pemprov DKI Jakarta Urus HPL di Badan Pertanahan Nasional
• Digarap Bersama Weird Genius Hanya Satu Bulan, Sara Fajira Tidak Menyangka Lagu Lathi Menjadi Viral
• Indra Sjafri Ungkap Kebohongan dan Tindakan Kurang Etis Shin Tae-yong Kepada PSSI
Fajrin merupakan Presiden Bukalapak
Dia menduduki jabatan tersebut sejak 25 Juni 2018. Selama ini dia sudah tak asing dengan dunia digital, utamanya e-commerce Indonesia.
Sebelum menjabat sebagai Presiden Bukalapak, Fajrin telah menjalani jabatan Chief Financial Officer selama tujuh tahun yang bertanggung jawab atas keuangan perusahaan.
Pada tahun 2016, Fajrin terpilih menjadi CFO of The Year versi Majalah SWA.
Fajrin juga merupakan salah satu Co-Founder Bukalapak.
Pria kelahiran Jakarta, 33 tahun lalu, ini merupakan lulusan Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung (ITB), dengan IPK 4.0 dan predikat Summa Cum Laude.
Sebelum bergabung di Bukalapak, Fajrin pernah bekerja sebagai konsultan di Boston Consulting Group (BCG).
Fajrin juga aktif tampil di berbagai forum internasional dan terpilih sebagai Endeavour Entrepreneur pada tahun 2016.
• Mengapa Perayaan HUT ke-493 Kota Jakarta Digelar Virtual? Berikut Alasan Sekda DKI Jakarta
• Kisah Polisi Kejar Jambret dan Halau Massa di Lampung, Istri Kena Pukul
• Tips Traveling pada Masa New Normal, Catat Sepuluh Pedoman Penting Ini
• Pasar Induk Kramat Jati Posisi Teratas Kasus Virus Corona, Ini Alasan Tak Bisa Ditutup Sementara
Komentar Bukalapak
Pendiri sekaligus Presiden Bukalapak Muhammad Fajrin Rasyid masuk dalam jajaran direksi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (PT Telkom).
Menanggapi hal itu, Bukalapak berharap konsep digitalisasi UMKM yang dibawa oleh Fajrin bersama Co-founders lain akan terus menjadi basis yang kuat dalam perkembangan bisnis usaha UMKM di Indonesia.
"Saya yakin Fajrin merupakan orang yang tepat untuk menduduki posisi tersebut," ujar CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin mengutip dari laman resmi Bukalapak, Jumat (19/6/2020).
Rachmat juga mengakui Fajrin telah berhasil memposisikan Bukalapak dengan sangat baik, selalu berjalan berdampingan dengan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan di Indonesia.
Selama 10 tahun berdiri, Bukalapak telah menaungi 92 juta pengguna bersama, hampir 6 juta pelapak dan 5 juta mitra Bukalapak.
Berkat hal tersebut, Fajrin juga pernah mendapat penghargaan Satyalancana Wira Karya pada tahun 2019. Kini ia telah resmi jadi Direktur Digital PT Telekomunikasi Indonesia (Persero).
Sementara itu Fajrin Rasyid mengatakan bahwa ia sangat berterimakasih telah diberikan kepercayaan dan amanah baru untuk mengembangkan telekomunikasi Indonesia.
Dia juga berharap dengan segala pengalaman yang ia dapatkan selama 10 tahun di Bukalapak bisa membantu dia untuk mengembangkan perusahaan Telekomunikasi Indonesia.
"Saya sangat berterimakasih atas amanah baru yang telah diberikan kepada saya. Sekarang saatnya saya membantu Indonesia lebih maju lagi dengan fokus untuk mengembangkan telekomunikasi Indonesia dan berharap pengalaman saya yang membesarkan bisnis startup bisa membawa kontribusi untuk mengembangkan Telkom," kata dia.
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Fajrin Rasyid yang Berusia 33 Tahun Jadi Direktur Telkom, Erick Thohir: Biar Tidak Ketinggalan Zaman Penulis: Suharno