Isu PKI

Andre Rosiade Usul Agar Arief Puyoono Dipecat dari Gerindra Jika Tak Hadiri Sidang Mahkamah Partai

Pernyataan Arief Puyoono soal PKI mendapatkan banyak reaksi keras, tanpa terkecuali dari sejumlah kader Partai Gerindra sendiri.

Editor: Feryanto Hadi
(KOMPAS.com/Devina Halim)
Wakil Sekjen Partai Gerindra Andre Rosiade saat menemui wartawan setelah acara diskusi di Gedung KOMINFO, Jakarta Pusat, Selasa (14/8/2018). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono melontarkan pernyataan 'PKI dimunculkan kadrun' dalam wawancara di kanal YouTube 'Kanal Anak Bangsa' yang diunggah pada 15 Juni 2020.

Pernyataan tersebut mendapatkan banyak reaksi keras, tanpa terkecuali dari sejumlah kader Partai Gerindra sendiri.

Atas pernyataan itu, Majelis Kehormatan Partai Gerindra memanggil Puyoono.

Mantan kader PDI Perjuangan itu akan menjalani sidang mahkamah partai pada Selasa, 23 Juni 2020, di kantor DPP Partai Gerindra, Jl Harsono RM 54, Ragunan, Pasar Minggu, pukul 13.00 WIB.

Penyuplai Gadis di Bawah Umur untuk Buronan FBI Russ Medlin Dibekuk di Lebak, Banten

Politisi Gerindra, Andre Rosiade juga menunjukkan sikapnya terkait pernyataan Puyoono tersebut. 

Andre mengimbau agar Puyoono datang memenuhi panggilan mahkamah kehormatan partai.

Jika tidak, ia mengusulkan agar Puyoono dipecat dari Gerindra.

"Saya Andre Rosiade sbg Kader yg taat dan tegak lurus dgn Partai @Gerindra. Di saat dipanggil oleh Mahkamah Kehormatan Partai sbg kader tentu harus menghadiri pemanggilan. Seandainya saudara Arief Poyuono tidak mau menghadiri pemanggilan. Sy usulkan agar diberikan sanksi PEMECATAN," tulis Andre di akun Twitternya, dikutip Wartakotalive.com pada Jumat (19/6/2020).

Jejak Digitalnya Dibongkar Warganet, dr Tirta Terancam Berurusan dengan Politikus Golkar

IPW Desak Jokowi Perintahkan Jaksa Agung Limpahkan Kasus Pembunuhan Novel Baswedan ke PN Bengkulu

Diketahui, Arief Poyuono melontarkan pernyataan 'PKI dimunculkan kadrun' dalam wawancara di kanal YouTube 'Kanal Anak Bangsa' yang diunggah pada 15 Juni 2020.

Arief Poyuono menjawab pertanyaan seputar PKI.

 Setelah Dituduh Konsumsi Sabu, Bintang Emon Sebut Ada Upaya Peretasan Akun Medsosnya

 Saat Once Mekel Bergabung dengan Dewa 19, Ahmad Dhani Sempat Gusar hingga Diteror Mimpi Buruk

Berikut ini petikan wawancara Poyuono soal PKI yang kemudian menyinggung 'kadrun'. 

"Tentang kebangkitan PKI. Ini benar ada atau nggak?" tanya pembawa acara.

Arief Poyuono menyebut isu tersebut tidak ada.

Ia menyebut sosok 'kadrun' yang pertama kali menghembuskan isu tersebut.

Arief Poyuono menyebut isu tersebut dihembuskan untuk mendelegitimasi Jokowi.

"Nggak ada, itu cuma isu-isu bohong aja. Isu-isu itu sebenarnya hanya untuk mendelegitimasi Kang Mas Jokowi, yang selalu dituduh apapun dia seakan-akan dia ada hubungannya sama PKI. Seperti itu kan aneh, munculnya itu di eranya Pak Jokowi aja. Dulu era SBY nggak ada, era Mega nggak ada, ini kan aneh," ujar Arief Poyuono.

 Perempuan Ini Hobinya Sewa Pria untuk Layani Kebutuhan Seksualnya, Nekat Mencuri saat Uangnya Habis

 Jerinx SID Terima Tantangan Bersalaman dengan Pasien Positif Corona, Tapi Endingnya Dia Dibuat Geram

"Siapa yang atau kelompok orang yang memunculkan itu?" tanya pembawa acara.

Arief Poyuono menyebut 'kadrun' yang memulai untuk mengelontorkan isu itu untuk memecah perdamaian di Indonesia.

"Yang pasti ini adalah kadrun, kadrun kadrun ya yang pasti. Yang kedua mungkin orang-orang yang tidak menginginkan adanya perdamaian di Indonesia, yang selalu ingin mengacau yang selalu ingin mendiskreditkan pemerintah yang sah dan konstitusional dengan isu-isu PKI," ujar Arief Poyuono.

"Tapi kebangkitan PKI tidak ada?" tanya pembawa acara.

Arief Poyuono menjawab engan tegas isu kebangkitan PKI tidak ada.

"Tidak ada. Siapa yang PKI? Sangat dijamin. Di mana? Nanti gerakan buruh lebih kenceng disebut PKI. Kan kacau. Nggak ada PKI," ujarnya.

Sering Gagal Menjalin Asmara, Komedian Sule Tak Mau Umbar Indentitas Calon Istrinya

Dua Pemuda Ditangkap karena Kutip Celotehan Gus Dur, Fadli Zon Banggakan Pemerintahan SBY

Lalu Arief Poyuono mendapat pertanyaan kembali.

"Jadi kita bisa memastikan isu PKI itu tidak ada, hanya rekayasa kelompok tertentu?" tanya pembawa acara.

Arief Poyuono menyebut tidak ada potensi kebangkitan PKI.

"Tidak ada. Mendelegitimate pemerintahan Pak Jokowi," ujarnya.

Arief Poyuono meminta Presiden Jokowi untuk bersikap diam dan tidak perlu direspons.

"Diem aja. Diem aja ngapain direspons," ujarnya.

Arief Poyuono menyebut kebangkitan PKI hanya hoax.

"Hoax dan mau mengacaukan Indonesia. Dan sayangnya nggak laku. Tiap tahun nggak laku. Rakyat nggak butuh itu," ujarnya.

Arief Poyuono menyebut isu komunisme sudah nggak laku.

Arief Poyuono juga mengatakan PKI sudah tidak ada peluang.

"Saya rasa nggak ada ya karena PKI itu sekarang sudah, bukan ajaran yang lama dari komunisme terus itu melakukan apa namanya teorinya tu sudah diperbarui, teori lamanya udah nggak lagi. Kalau teori barunya ya kita lihat sekarang China," ujarnya.

"China sendiri sudah mengarah ke kapitalis. Nggak komunis murni cuma dalam hal hal kepentingan negara mereka menganut ajaran-ajaran komunis itu artinya untuk melindungi negara dan rakyatnya dia gunakan ideologi komunis itu. Tapi kalau untuk kegiatan ekonominya lebih liberal daripada kita," imbuhnya.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved