Jerinx SID Terima Tantangan Bersalaman dengan Pasien Positif Corona, Tapi Endingnya Dia Dibuat Geram

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Musisi Jerinx SID masih percaya bahwa virus corona merupakan bagian dari konspirasi global.

Makanya, ia menjadi salah satu orang yang lantang menyuarakan untuk tidak takut terhadap virus corona.

Hingga pernyatannya kerap menimbulkan kontroversi dan bersinggungan dengan beberapa pihak.

Kali ini, Jerinx kembali ingin membuktikan apa yang diyakininya.

Ia menerima tantangan dari seorang dokter bernama Dewa Nyoman Sutanaya, untuk berinteraksi langsung dengan pasien Covid-19.

• Kisah Horor Dialami Raisa di Kamar Hotel, Tiupan Misterius Membuatnya Ingin Beteriak Keras

• Satu-satunya Alasan Jerinx SID Masih Perlu Dokter Karena Ganja Belum Dilegalkan di Indonesia

Dokter Dewa awalnya dipancing oleh netizen ketika ia sedang membahas soal virus corona.

Netizen itu meminta dokter Dewa mempertemukan Jerinx dengan seorang pasien Orang Dalam pengawasan (ODP) virus corona tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

Dokter Dewa kemudian membalas, sekalian saja betemu dengan pasien positif corona.

Siapa nyana, Jerinx yang di-mention warganet lain muncul dalam kolom komentar itu.

• Rayakan Ulang Tahun ke-30, Raisa Mendapat Kejutan Istimewa dari Sang Suami, Ia Kegirangan

• Krisdayanti Ungkap Dugaan Hubungan Azriel dan Aurel Hermansyah dan Raul Lemos Jadi Kaku

• Akun Twitter @JRXSID_Official Dilaporkan ke Polisi, Jerinx SID @jrxsid Doakan Pelaku Cepat Ditangkap

Jerinx dengan sigap menyanggupi tantangan itu.

Ia juga mengirimkan pesan kepada doter Dewa melalui pesan Direct Message (DM).

"Saya terima tantangan Anda. Kapan dan di mana saya bisa ketemu pasien positif CV19? saya ingin bersalaman dengan mereka tanpa APD," tulis Jerinx. Pesan itu kemudian diunggah di Instagram Jerinx, dikutip Wartakotalive.com, Sabtu (13/6/2020).

Tanggapan dokter Dewa

Dokter Dewa lantas membalas pesan Jerinx dengan membuat unggahan di Instagramnya.

Ia menyebut, tantangan Jerinx untuk bertemu pasien positif virus corona akan terhalang oleh Undang-undang serta kode etik yang mengikat, baik dokter maupun rumah sakit.