Berita Internasional
Ada Apa dengan Lembah Galwan, Lokasi Bentrok Berdarah Tentara China dan India, Begini Sejarahnya
Bentrok berdarah antara tentara China dan India jadi perhatian dunia. Bentrok terjadi di Lembah Galwan, wilayah di Ladakh.
Pada tahun 1950, setelah bergabung dengan Tibet China semakin bernafsu memiliki Ladakh karena letaknya yang strategis.
Daerah ini dianggap kunci oleh China untuk mengendalikan dua daerah otonom yang stabil yakni Xianjiang dan Tibet.
"Mengenai alasan bentrokan di perbatasan yang tidak berujung antara China dan India, saya pikirsejak 2013, India sudah meningkatkan pembangunan di wilayah itu," Kata Adminaj Rej, analis keamanan internasional.
"Ini menyebabkan Beijing murka, karena dia sangat menginginkan Ladakh sebagai daerah strategis yang bisa mengendalikan Tibet dan Xianjiang," katanya.
• Nyanyikan Ulang Lagu Kala Cinta Menggoda, Bukti Band NOAH Tetap Berkarya di Tengah Pandemi Covid-19
Kemudian 18 Juni, lalu tentara India mengumumkan, bahwa mereka akan mempertahankan wilayah itu.
India juga mengatakan, 20 pasukannya ditangkap oleh Tiongkok, dalam bentrokan itu dan ada laporan menyebut mereka telah tewas.
Sementara itu diketahui, bentrokan kedua negara ini masih terus berlanjut dan menurut beberapa sumber, jumlah prajurit yang tewas dalam pertempuran ini juga meningkat.
Namun, ketegangan keduanya masih dalam batas wajar, karena baik India maupun China masih menahan diri dalam penggunaan senjata berat dalam bentrokan ini.
• UKI Siapkan Kuota 1.500 Mahasiswa Baru untuk 35 Program Studi, Ada Diskon Uang Kuliah dan Beasiswa
Sentimen Anti China
Prosesi pemakaman tentara India yang tewas dalam bentrok bersenjata dengan tentara China di perbatasan diwarnai dengan sentimen anti-China yang meluap-luap dari rakyat India.
Ribuan orang yang melepas jenazah Kolonel B Santosh Babu yang diangkut dengan truk militer untuk dibawa ke tanah kelahirannya di Suryapet, India selatan, meneriakkan slogan-slogan kemenangan untuk India, dan mencaci-maki China.
Kolonel B Santosh Babu merupakan tentara dengan pangkat tertinggi di antara 20 tentara India yang tewas dalam bentrokan senjata dengan tentara China wilayah Ladakh di Himalaya, Senin, 15 Juni 2020.

Pemakaman prajurit lain, sebagaimana dilaporkan straitstimes.com, Kamis, 18 Juni 2020, juga berlangsung di kota dan desa mereka.
Warga di kota utara Kanpur mengadakan pemakaman tiruan Presiden China Xi Jinping dan membakar potretnya, dan meneriakkan slogan-slogan anti-China.
Di Cuttack, di India timur, patung Xi dan bendera Tiongkok dibakar.