Sejarah Dunia
Kejamnya Masa Diktator Adolf Hitler, Teman Sendiri Hingga Jutaan Yahudi Ditembak di Depan Umum
Kejamnya diktator Adolf Hitler pada zamannya bukan isapan jempol. Pembantaian pada masanya terlacak dalam catatan sejarah Partai Nazi saat berkuasa.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kejamnya diktator Adolf Hitler pada zamannya bukan isapan jempol.
Pembantaian pada masanya terlacak dalam catatan sejarah Partai Nazi dimana ia berkuasa.
Pada awalnya, ketika mulai meniti karier dan kekuasaannya melalui Partai Nazi, Adolf Hitler memiliki dua unit pengawal pribadi yakni SA (Sturmabteilung) dan SS (Schutzztaffel).
• Selamat dari Bom Perang Dunia II, Aligator yang Dikabarkan Milik Adolf Hitler Mati di Usia Senja
• Bukan Hanya Yahudi, Ini 5 Kaum yang Menjadi Korban Kebengisan Hitler
Tapi dalam perkembangannya antara SA dan SS malah saling bersaing, apalagi Hitler ternyata lebih percaya kepada SS.

SA sebagai pioner pengawal pribadi Hitler merasa iri telah ditinggalkan, sementara pemimpinnya Ernst Roehm dikenal ambisius.
Ia mengusulkan pembentukan “Tentara Rakyat” yang mencakup SA, SS, dan pasukan reguler Jerman (Reichswehr).
Tapi upaya Roehm itu malah membuat Hitler curiga karena dirinya merasa disaingi.
• MAKI Sebut Ronny Bugis Jadi Justice Collaborator Setelah Mengaku Dosa kepada Pendeta, Layak Bebas
Bukan hanya Hitler yang mencurigainya, tentara reguler pun rupanya juga tidak senang.
Untuk memperoleh kepercayaan dari Reichswehr, Hitler harus bertindak cepat untuk menghentikan ambisi Roehm dan kawan-kawannya dari SA.
Untuk itu Hitler diam-diam memerintahkan salah seorang kepercayaannya, Josef “Sepp” Dietrich untuk memimpin aksi kilat dan brutal terhadap pimpinan SA.
Pasukan SS digerakan pada 30 Juni 1934 untuk menangkapi dan menghabisi pimpinan SA yang kesetiaannya diragukan oleh Hitler.
• Penyiram Novel Baswedan Minta Dibebaskan, Ungkap Fakta-fakta Kerusakan Mata Korban yang Sebenarnya
Sejumlah pimpinan SA langsung ditembak di tempat, sementara Roehm dijebloskan ke penjara Stadelheim, tempat ia pernah dibui karena membantu Hitler dalam kudeta gagal tahun 1923.
Di sini, ia dipaksa membuka bajunya, dan dengan bertelanjang dada menghadapi Dietrich dan orang-orang lain yang dikenalnya, yang kini bertindak sebagai algojo.
Roehm hanya sempat berkata, “Oh, mein Fuhrer,” sebelum tubuhnya dihujani peluru.
Berapa pimpinan SA yang terbunuh hari itu, tidak pernah jelas karena eksekusinya dilakukan di berbagai tempat yang berlainan.
• Inilah Perlakuan Roger Danuarta yang Tak Mau Kehamilan Cut Meyriska Bermasalah