Virus Corona

Faisal Basri Sebut Pandemi Covid-19 Kini Masuk Fase Baru, Bergeser dari Kota ke Desa

Faisal Basri mengatakan, pelonggaran PSBB berpotensi menimbulkan lonjakan kasus baru Covid-19 pada pertengahan Juli 2020.

Kompas.com
Faisal Basri. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ekonom Senior Indef Faisal Basri mengatakan, pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berpotensi menimbulkan lonjakan kasus baru Covid-19 pada pertengahan Juli 2020.

Faisal Basri menjelaskan, meningkatnya tambahan kasus hingga 1.000 orang per hari, akibat pelanggaran transportasi dan mudik yang tarik ulur.

"Kasusnya sekarang terjadi fase baru, bukan gelombang kedua."

Cerita Istri Putra Asli Papua Pertama Jenderal Bintang Tiga, Lahirkan 4 Anak Tanpa Didampingi Suami

"Fase baru, di mana terjadi pergeseran kasus dari perkotaan ke pedesaan akibat mudik tadi," ujarnya saat webinar, Selasa (16/6/2020).

Sementara, fasilitas kesehatan di perdesaan terbatas dari sisi rumah sakit, tempat tidur, dokter, serta perawat, sehingga bisa lebih fatal ketimbang di perkotaan.

"Di perkotaan pun gara-gara ingin cepat new normal itu kasus meningkat lagi, terutama di Jawa Timur."

Asisten Pribadi Mantan Menpora Imam Nahrawi Divonis 4 Tahun Penjara, Jaksa KPK Banding

"Kasus harian ini masih naik, dan naiknya makin makin tajam, angka kematian juga naik," tutur Faisal Basri.

Faisal Basri menjelaskan, jumlah kasus baru Covid-19 saat ini masih lebih banyak dibanding jumlah orang yang sembuh.

"Sehingga kasus aktif yakni jumlah kasus dikurangi kematian, dikurangi yang sembuh, ini masih jauh lebih banyak dibanding jumlah orang yang sembuh," paparnya.

Suaminya Bukan Cuma Nurhadi, Tin Zuraida Diduga Juga Nikahi Pegawai Mahkamah Agung Lainnya pada 2001

Per Senin (15/6/2020), kasus konfirmasi positif Covid-19 menjadi total 39.294, setelah ada penambahan 1.017 orang.

Pasien sembuh menjadi 15.123, setelah ada penambahan sebanyak 592 orang. Sedangkan kasus meninggal menjadi 2.198 dengan penambahan 64 orang.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 15 Juni 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 9.122 (23.2%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 8.063 (20.5%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 2.941 (7.5%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 2.621 (6.7%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 2.175 (5.5%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 1.953 (5.0%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 1.448 (3.7%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 1.249 (3.2%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 1.243 (3.2%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 937 (2.4%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 932 (2.4%)

BALI

Jumlah Kasus: 760 (1.9%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 681 (1.7%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 676 (1.7%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 631 (1.6%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 452 (1.2%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 382 (1.0%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 312 (0.8%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 286 (0.7%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 272 (0.7%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 268 (0.7%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 254 (0.6%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 209 (0.5%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 208 (0.5%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 171 (0.4%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 170 (0.4%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 166 (0.4%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 144 (0.4%)

RIAU

Jumlah Kasus: 126 (0.3%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 108 (0.3%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 108 (0.3%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 101 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 98 (0.2%)

ACEH

Jumlah Kasus: 27 (0.1%). (Yanuar Riezqi Yovanda)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved