PSBB Transisi
Dishub Tangerang Sebut Poris Plawad Ditutup Penumpang Transit di Terminal Kalideres
Wahyudi Iskandar menjelaskan penutupan terminal itu dilakukan hingga masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berakhir pada tanggal 28 Juni 2020
Pengamatan Wartakotalive.com, Selasa (14/5/2019), lokasi Terminal kebanggaan warga Tangerang itu terlihat kumuh. Tidak terawat serta terasa tak nyaman.
Sejumlah lantainya berantakan dan pecah-pecah. Sampah-sampah makanan serta minuman kemasan plastik berserakan.
Ruang tunggu penumpang pun penuh debu. Bahkan terasa panas hingga membuat kegerahan.
Fasilitas bus line keberangkatan juga tidak berfungsi. Ruang antrean tiket tampak kusam dan dekil.
Para penumpang pun berkeluh kesah mengenai kondisi Terminal bertipe A ini.
Seperti disampaikan Yusron (36) seorang penumpang. Dia kaget sekali melihat nasib Terminal Poris saat ini.
Warga asal Tanah Tinggi, Kota Tangerang itu sangat menyayangkan kondisi terminal tersebut.
Apalagi sebentar lagi memasuki momen mudik Lebaran dan bakal dijejali oleh banyak penumpang.
“Ya enggak nyaman lah Terminal kayak begini. Kumuh tidak terurus,” ungkap Yusron sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Padahal menurutnya, Terminal Poris ini menjadi primadona bagi masyarakat Tangerang. Terminal tersebut menjadi acuan warga jika hendak melakukan aktivitas menggunakan moda transportasi.
“Harusnya dapat perhatian khusus dari pemerintah,” tuturnya.
Hal senada diutarakan oleh penumpang lainnya yakni Ahmad (27). Dirinya mengaku risih berada di Terminal Poris.
“Panas banget, kegerahan. Banyak debu juga,” papar Ahmad bercucuran keringat.
Sedang dikelola
Kepala Humas Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Budi Rahardjo menjelaskan terkait terbengkalainya Terminal Poris tersebut.
“BPTJ mulai kelola Terminal Poris Plawad sejak tahun 2018. Sebelumnya dikelola oleh Pemkot Tangerang,” ujar Budi kepada Wartakotalive.com, Selasa (14/5/2019).
Menurutnya kondisi fisik Terminal Poris ketika diserah terima kelola ke BPTJ, keadaanya memang sudah memprihatinkan seperti itu.
“Upaya perbaikan secara terbatas sudah dilakukan BPTJ, namun memang tidak bisa menyentuh perbaikan-perbaikan besar karena status Terminal Poris dalam proses pengembangan akan menjadi kawasan TOD,” ucapnya.
Padahal Terminal Poris ini diproyeksikan akan dijadikan Transit Oriented Development (TOD) skala besar.
Nantinya terintegrasi dengan sejumlah trayek seperti ke arah Bandara Soekarno Hatta mau pun ke Jakarta.