Virus Corona
15 ASN Pemkot Semarang Positif Corona, Ganjar Pranowo: Tertular Saat Tugas di Lapangan Layani Warga
Ganjar Pranowo menyampaikan, dari pelacakan atau tracing beberapa ASN yang dinyatakan positif terpapar dari aktifitas di beberapa kegiatan.
WARTAKOTALIVE.COM -- Diketahui, sebanyak 20 ASN di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, positif Virus Corona (Covid-19).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo angkat bicara terkait belasan Aparatur Negeri Sipil (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Semarang yang terpapar Virus Corona.
Hal ini diketahui setelah ASN lakukan swab tes ulang, lima pejabat Pemerintah Kota Semarang dinyatakan negatif.
Sementara 15 lain yang positif kini telah melakukan karantina.
Ganjar Pranowo menyampaikan, dari pelacakan atau tracing beberapa ASN yang dinyatakan positif terpapar dari aktifitas di beberapa kegiatan.
Meski belum mendapatkan laporan detailnya, Ganjar menyampaikan bahwa Pemkot saat ini terus melakukan pelacakan.
• 20 ASN Pemkot Semarang Positif Covid-19, Ganjar Perintahkan Wali Kota Semarang Lakukan Tracing
"Ada beberapa yang sekarang lagi di trace, kemungkinan mereka tertular dari beberapa kegiatan," tutur Ganjar.
Dari kasus belasan kasus tersebut, Ganjar menyebut ada risiko sangat besar yang dihadapi para petugas khususnya yang di bidang pelayanan masyarakat.
Sebab, kemungkinan besar para petugas atau ASN yang terpapar tersebut tertular saat melaksanakan tugas lapangan.
"Ada risiko besar yang dihadapi petugas yang berhubungan langsung dengan pelayanan publik, kemungkinan mereka tertular pada saat melayani, atau saat tugas di lapangan," ucap Ganjar.
• Ganjar Kecewa Pasar Mangkang Tak Ditata Lebih Baik Usai Ditutup karena Temuan Positif Covid-19
Oleh karena itu, ada dua hal penting yang menjadi catatan Ganjar dalam mengoreksi kasus tersebut.
Atas kejadian tersebut, Ganjar meminta para petugas yang bertugas di sektor pelayanan publik agar nantinya bisa membawa peralatan yang cukup.
Hal itu tidak lain adalah untuk mengurangi risiko para petugas untuk terpapar dari luar unitnya.
Selain itu, kasus tersebut merupakan teguran agar masyarakat diharapkan untuk tetap berada di rumah dan disiplin dengan protokol kesehatan.
"Koreksi kita, satu ketika di lapangan mesti menyiapkan peralatan yang cukup atau yang kedua mereka berharap masyarakat banyak di rumah," kata Ganjar.
"Artinya kalau pejabatnya melayani dengan baik, masyarakat juga perlu mengimbangi dengan ketaatan," tambahnya.