Pilpres 2024
Prabowo Diprediksi Bakal Maju Lagi di Pilpres 2024, PKS dan PA 212 Ogah Jadi Pendukungnya Lagi
Prabowo diprediksi takkan lagi diusung oleh kelompok yang dulu menjadi pendukungnya jika Nyapres lagi, Dua diantaranya adalah PKS dan PA 212.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Prabowo Subianto diprediksi akan maju lagi sebagai capres 2024.
Hanya saja diprediksi, ia takkan lagi diusung oleh kelompok yang dulu menjadi pendukungnya.
Dua diantaranya adalah PKS dan PA 212. Mereka terang-terangan takkan usung lagi Prabowo.
Adalah Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani yang menyampaikan kemungkinan Prabowo bakal nyapres lagi.
• Prabowo Subianto Diminta Jadi Ketua Umum Lagi Bukan untuk Pilpres, Habiburokhman: 2024 Masih Gaib
• Didorong Jadi Calon Presiden 2024, Prabowo Subianto Minta Kader Partai Gerindra Bersabar
Namun, dia menyebut pihaknya tak akan mengambil keputusan dengan terburu-buru.
"Tentang pencalonan presiden Pak Prabowo sekali lagi meminta agar segenap kader Partai Gerindra bersabar, hingga pada saatnya nanti kita akan mengambil keputusan yang terbaik," kata Muzani dalam keterangannya dalam akun Instagram resmi Partai Gerindra, Rabu (10/6/2020).
"Jika beliau (Prabowo) sehat, jika kader meminta, jika rakyat mengharapkan, tentu saja ini akan menjadi cara berpikir beliau, untuk mengambil keputusan pada waktu yang tepat," imbuhnya.
Di sisi lain, Muzani menyebut Prabowo yang saat ini dipercaya menjabat Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju, akan menjalankan tugas secara maksimal di bawah kepimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
• Sudin KPKP Dorong Masyarakat Lakukan Gerakan Menanam di Tengah Pandemi covid-19
"Beliau berharap mudah-mudahan tugas yang dibebankan kepada beliau sebagai menteri pertahanan dapat berjalan dengan baik dan sukses, di bawah presiden untuk menangani Covid-19," papar Muzani.
Muzani menyebut Prabowo Subianto bersedia kembali menjabat ketua umum periode 2020-2005.
"Pak Prabowo menyampaikan selama kekuatan, selama hayat masih dikandung badan, selama diminta kader, selama partai memanggilnya, beliau Insya Allah akan siap menghadapi."
• Gagal Bercinta Gara-gara Alat Vital Loyo, Suami Aniaya Istri Sampai Babak Belum, Ini Kata Polisi
Pada Pilpres 2019 Gerindra bersama PKS, PAN, Partai Demokrat, Partai Berkarya, dan
Partai Idaman mengusung pasangan Prabowo-Sandiaga Uno menghadapi Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
Pasangan itu kemudian kalah dan hanya memperoleh sekitar 44,5 persen.
Berbeda dengan Pilpres tahun lalu, Prabowo sepertinya tidak akan lagi didukung oleh
partai lain jika maju kembali sebagai Capres 2024.
• Dua Penganiayanya Cuma Dituntut Setahun Bui, Novel Baswedan: Rasanya Ingin Katakan Terserah
PKS yang pada 2014 dan 2019 selalu berada di front terdepan mendukung Prabowo, kini enggan mendukung kembali mantan Panglima Kostrad itu.
Alih-alih mendukung Prabowo, PKS memilih mengajukan kadernya sendiri sebagai capres.
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, mengatakan, partainya tak mempermasalahkan
rencana Prabowo untuk maju lagi dalam kontestasi pemilihan presiden.
• Hoffenheim Hadapi Laga Berat Melawan RB Leipzig Tanpa Pelatih di Lanjutan Bundesliga Pekan ke-31
Menurut dia, selama Prabowo masih memenuhi persyaratan sebagai capres, tak ada salahnya maju kembali.
Apalagi, kata dia, setiap orang memiliki hak untuk membangun bangsa.
"Selama memenuhi syarat monggo. Haknya Pak Prabowo dan semua tokoh terbaik negeri untuk maju. Selama niatnya membangun negeri kita dorong dan apresiasi," kata Mardani saat dihubungi, Kamis (11/6/2020).
• 117 Pekerja Kota Bekasi Jadi Korban PHK Selama Pandemi Covid-19
Meski demikian, Mardani mengatakan pihaknya akan berupaya untuk mencalonkan capres yang berasal dari kader sendiri.
Meski saat ini, PKS masih akan membahas siapa kader yang layak maju dalam pilpres 2024.
"PKS akan membuat keputusan melalui Majelis Syuro. Tiap partai selalu berusaha memajukan kadernya," ucapnya.

"Tahun 2024 PKS akan berusaha mengusung kadernya sendiri. Tapi PKS belum akan
memutuskan dalam waktu dekat."
• Pernyataan Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Soal Tempat Hiburan Malam Telah Dibuka Kembali
Tak hanya PKS yang enggan mendukung kembali Prabowo. Persaudaraan Alumni (PA) 212, kelompok-kelompok yang awalnya bergabung dalam Aksi 212 dan kemudoan lantas ikut mendukung Prabowo pada Pilpres 2019, kini juga tak mau lagi mendukung mantan menantu Presiden Soeharto itu.
Menurut Ketua Umum PA 212, Slamet Maarif, Prabowo sudah selesai atau finis.
"Pilpres 2019 pengalaman sendiri bagi kami dan untuk perjuangan kami ke depan bahwa Prabowo sudah finis. Biarkan saat ini Prabowo menikmati dan menyelesaikan tugasnya sebagai Menhan," ujar Slamet, ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (11/6/2020).
Ketimbang maju lagi sebagai capres, Slamet menilai Prabowo lebih baik menjadi seorang negarawan dan membiarkan adanya calon presiden baru dan muda untuk memimpin Indonesia.
• Pembukaan Tempat Hiburan Malam di Bekasi Hanya Simulasi, Tujuannya Persiapan Aturan New Normal
"Cukuplah Prabowo di 2024 menjadi negarawan dengan memunculkan capres baru yang muda, karena kami yakin 2024 saatnya yang muda yang pimpin negeri. Apalagi umat punya catatan sendiri kepada Prabowo yang susah untuk dilupakan di 2019," kata dia.
Sulit Menang
Mengenai peluang Prabowo dalam Pilpres 2024, pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, memprediksi akan sulit bagi Prabowo menang dalam kontestasi tersebut.
"Ya mengagetkan juga kalau beliau (Prabowo) 2024 mau maju lagi. Tapi kalau prediksi saya sih akan sulit menang. Sulit ya, bukan nggak mungkin," ujar Hendri, ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (11/6/2020).
• Pembukaan Tempat Hiburan Malam di Bekasi Hanya Simulasi, Tujuannya Persiapan Aturan New Normal
Hendri kemudian membeberkan analisisnya mengapa Prabowo sulit menang.
Salah satu alasannya, karena keputusan Prabowo bergabung dengan koalisi pemerintah dengan menjadi menteri pertahanan. Hendri menilai Prabowo akan kehilangan banyak suara akibat keputusannya tersebut.
Meski demikian, ia juga menilai Prabowo akan menjadi orang yang paling berpengalaman jika turut serta dalam kontestasi politik 2024.
"Pastinya akan berpengaruh besar, karena sekarang kan dia ini meninggalkan ranah oposisi menjadi koalisi. Nah itu otomatis kan mengecilkan suara pemilihnya," kata dia.
• Robert Alberts: Protokol Kesehatan Covid-19 Berlaku di Keseharian Pemain, Tak Hanya Saat Latihan
"Prabowo akan jadi orang paling berpengalaman kalau maju di kontestasi Pilpres, apapun hasilnya (kemarin-kemarin) dia itu orang paling berpengalaman," imbuhnya. (tribun network/dit/dod)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ketika PA 212 dan PKS Kompak Menolak Prabowo Maju Lagi di Pilpres 2024, Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya