Kabar Artis
Joko Anwar Samakan Nonton Film Secara Ilegal Sama dengan Maling
Sutradara Joko Anwar cukup vokal dalam memerangi pembajakan dan peredaran situs film ilegal di Indonesia.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Pembajakan film masih terus terjadi hingga kini, merugikan banyak pelaku industri film nasional
Belum lama ini, pemerintah telah memblokir beberapa situs penyedia film secara gratis.
Mereka masuk dalam kategori situs ilegal lantaran tidak terdaftar secara resmi dan tidak menyertakan royalti kepada perusahaan pembuat film.
• Semangati Tenaga Medis, Isyana Sarasvati: Terimakasih Sudah Berjuang untuk Keselamatan Bangsa
• Tompi Jadi Trending Topik,Dikenal Pendukung Garis Keras Jokowi Kini Keluhkan Naiknya Tagihan Listrik
Sutradara Joko Anwar cukup vokal dalam memerangi pembajakan dan peredaran situs film ilegal di Indonesia.
Lewat media sosialnya, Joko Anwar juga kerap mengedukasi para followers untuk mengubah pola pikir dan kebiasaan menonton di situs ilegal karena merugikan para pelaku industri film.
Dalam acara siarang langsung di Instagram APROFI (Asosiasi Produser Film Indonesia) bersama Haykal Kamil, Joko Anwar mengatakan, menonton film di situs ilegal itu sama saja seperti mencuri.
"Yang harus ditanamkan pada masyarakat menonton film di situs ilegal itu sama aja mencuri. Kalau menanamkan itu, nanti apa kita mau terus-terusan mencuri?" kata sutradara Gundala tersebut.
• Trauma Usai Kedua Orangtuanya Cerai, Aurel Hermansyah: Pipi Ajari Aku Hormati Mimi
• Perkenalkan, Yossy Kartika si Penjual Gorengan Cantik dari Yogyakarta yang Viral di Sosial Media
• Gugatan Ruben Onsu Terkait Merek Geprek Bensu Ditolak MA,Geprek Benny Sujono Masih Jadi Pemilik Sah
Tingkat kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pembajakan dan peredaran situs film ilegal memang masih sangat rendah.
Walau Menkominfo sudah pernah menutup sejumlah situs ilegal, beberapa situs lain tiba-tiba muncul dan menjamur.
Padahal kini masyarakat bisa menonton film dengan legal lewat platform-platfor digital seperti Netflix, GoPlay, Viu, atau masih banyak yang lainnya.
• Penyiram Air Keras Cuma Dituntut 1 Tahun Penjara, Kuasa Hukum Novel Baswedan Sebut Sandiwara Hukum
• Sebut PLN Amatiran dan Tidak Terbuka, Roy Suryo Tantang Debat Ilmiah
Kehadiran situs-situs ilegal, terutama yang menayangkan film Indonesia, tentu saja menjadi musuh utama bagi industri film Tanah Air.
Jika ingin melihat industri film Indonesia tetap berkembang, Joko Anwar menyarankan masyarakat untuk segera menghentikan kebiasaan menonton film di situs ilegal.
APROFI sendiri saat ini tengah mengisiasi gerakan crowd sourcing untuk menampung situs-situs streaming ilegal yang biasa digunakan di Indonesia.
Bagi Anda yang memiliki nama-nama situs ilegal yang menayangkan film-film Indonesia, Anda bisa mengisi formulir yang sudah disediakan di bio Instagram @aprofi.id.
• Tiga Tahun Meninggalnya Julia Perez, Ruben Onsu Rasakan Rindu, Kenangan Bersama Jupe Masih Membekas
• Sebut PLN Amatiran dan Tidak Terbuka, Roy Suryo Tantang Debat Ilmiah
Joko Anwar bicara new normal
Jelang diberlakukannya new normal di Indonesia, pemerintah menganjurkan untuk gencar melakukan menerapkan standar protokol kesehatan
Salah satunya adalah imbauan untuk menjaga jarak atau physical distancing.
Joko Anwar sebagai sutradara, mengakui bahwa akan sulit menerapkan pshysical distancing dalam proses produksi film.
Dalam proses syuting, ada beberapa hal yang tak bisa dihindari terkait kontak fisik.
Misalnya, adegan mesra dan bertarung dalam film laga.
• Akibat Pandemi Covid-19, Hafiz Muda Taqy Malik Tak Bisa Ikuti Ujian di Al Azhar Mesir
"Kalau kita ngomong praktik syuting berbeda dengan industri lain, ada beberapa hal yang tidak bisa dihindari, harus kontak fisik," ucap Joko Anwar saat live di kanal YouTube Let’s Talk Indonesia, beberapa waktu lalu.
"Misalnya adegan fighting adegan mesra, atau bagaimana nanti make up artist talentnya pasang kostum, mikrofon dan sebagainya. Itu harus ada SOP yang sangat sesuai," bebernya.
Maka dari itu, Joko Anwar merasa seluruh orang yang terlibat dalam produksi film harus mengikuti tes berupa rapid tesr untuk memastikan bahwa mereka tanpa gejala orang yang terinfeksi virus corona.
• Joko Anwar Berharap Vaksin Covid-19 Segera Ditemukan Jelang Penerapan New Normal
Kata Joko, biaya rapid test untuk seluruh kru dan pemain dibebankan ke biaya produksi. Jangan sampai pemain atau kru harus membayar sendiri biaya rapid test.
“Menurut aku, yang harus dilakukan, ya yang bisa diadaptasi, harus ada rapid atau PCR test. Pokoknya yang bisa memastikan bahwa ketika kru dan pemain memulai proyek ini, mereka nggak punya symptoms yang mungkin mereka mengidap COVID-19,” katanya.
"Dan harusnya dibebankan ke biaya produksi, nggak bisa dibebankan ke pemain atau kru," lanjutnya.
• Maia Estianty Berduka, Tantenya di Surabaya Meninggal karena Covid-19
Sutradara film Gundala ini menambahkan, seharusnya bukan hanya melakukan upaya pencegahan, tapi juga menyiapkan penanganan apabila ada kru atau pemain yang menunjukkan gejala terinfeksi Covid-19.
Sebaiknya pihak rumah produksi membawa pemain atau kru untuk dirujuk ke rumah sakit yang sudah pasti akan menerima mereka dan ada tempat khusus untuk menjalani karantina, serta melakukan tes.
“Misalnya, ada satu pemain mungkin begitu nunjukin symptoms diperiksa. Belum tentu kena Covid-19, tapi harus ada tes, karantina berapa hari supaya dipastikan mereka kena apa enggak," tuturnya.
Kalau misalnya kena, ya sudah bubar semua. Itu, sih yang harus diperhatikan di new normal,” lanjut Joko Anwar.
Berharap vaksin segera ditemukan
Joko Anwar berharap vaksin segera ditemukan seiring berlakunya new normal.
Sebab new normal merupakan ajakan untuk kembali produktif dengan melakukan berbagai aktivitas, namun dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19.
Termasuk dalam industri film tempat Joko Anwar biasa berkreasi.
• Prilly Latuconsina Tak Terlalu Setuju Penerapan New Normal
Tentunya Joko Anwar ingin keamanan untik dirimya, kru dan pemain dalam setiap produksi film.
Oleh karena itu ia berharap vaksin bisa segera ditemukan agar masyarakat bisa kembali menjalani produksi film seperti biasanya.
“Jadi, kalau menurut gue sih, kalau mau dibilang aman banget, tentunya kita nunggu vaksin ada, dan kalau pun vaksin ada, di negara mana yang membuatnya, sampai ke Indonesia juga nggak bisa cepat," ucap Joko Anwar saat live di kanal YouTube Let’s Talk Indonesia, beberapa waktu lalu.
• Bukan Soal Masa Lalunya, Ini Penyesalan Terbesar Sophia Ladjuba dalam Hidupnya
“Kita mau nggak mau, harus kembali membuka industri, mulai kerja lagi, untuk menjaga bukan saja perekonomian negara yang disokong dengan adanya industri film, tapi juga pekerja film seperti apa nasibnya, mereka juga harus bekerja."
"Jadi, kalau kita mau mulai kerja lagi, tentunya harus ada protap dan SOP yang betul-betul cocok untuk situasi Indonesia,” tururnya.
Joko Anwar mengungkapkan, sembari menunggu adanya vaksin, masyarakat bisa memanfaatkan aneka jamu tradisional
• Tanggapi Kerumunan di MCD Sarinah, Joko Anwar:Banyak yang Kelaparan, Elo Jangan Mikirin Diri Sendiri
"Pasti banyak sekali yang harus kita selesaikan dulu, mungkin nanti kita akan dengan jamu saja pengganti vaksin,” ujar Joko.
Selain mengharapkan adanya vaksin, Joko Anwar bersama pekerja di industri film lainnya juga sudah mulai menggodok protap atau SOP.
Protap dan SOP itu yang akan diterapkan dalam setiap proses produksi film di lokasi syuting.
“Empat minggu lalu, mungkin sudah ada penggodokan tentang apa yang harus dilakukan ketika industri film dimulai lagi. Persiapannya seperti apa, sudah ada protap dan SOP yang sedang disusun,” ucapnya.
Joko Anwar menyebut, seluruh elemen di asosiasi pekerja film pun turut menyumbang pemikiran mereka tentang apa yang bisa dimasukan ke dalam standar pekerjaan.
Mulai dari produser hingga kameraman dan kru turut memikirkan bagaimana caranya industri film tetap berjalan tanpa mengenyampingkan pencegahan covid-19.
"Sekarang asosiasi-asosiasi pekerja film darimulai sutradara, produser, kamera dan sebagainya menyumbang pemikiran apa yang bisa dimasukan ke dalam protap dan SOP yang nanti bisa menjadi pegangan kalau kita mau syuting," paparnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Joko Anwar: Nonton di Situs Ilegal Itu Sama seperti Mencuri"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/joko-anwar-rm.jpg)