Kabar Artis

Joko Anwar Samakan Nonton Film Secara Ilegal Sama dengan Maling

Sutradara Joko Anwar cukup vokal dalam memerangi pembajakan dan peredaran situs film ilegal di Indonesia.

Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Arie Puji Waluyo
Joko Anwar di peluncuran ponsel Samsung di The Ritz Charlton, Pacific Place, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/3/2020). 

Joko Anwar bicara new normal

Jelang diberlakukannya new normal di Indonesia, pemerintah menganjurkan untuk gencar melakukan menerapkan standar protokol kesehatan 

Salah satunya adalah imbauan untuk menjaga jarak atau physical distancing.

Joko Anwar sebagai sutradara, mengakui bahwa akan sulit menerapkan pshysical distancing dalam proses produksi film.

Dalam proses syuting, ada beberapa hal yang tak bisa dihindari terkait kontak fisik.

Misalnya, adegan mesra dan bertarung dalam film laga.

 Akibat Pandemi Covid-19, Hafiz Muda Taqy Malik Tak Bisa Ikuti Ujian di Al Azhar Mesir

"Kalau kita ngomong praktik syuting berbeda dengan industri lain, ada beberapa hal yang tidak bisa dihindari, harus kontak fisik," ucap Joko Anwar saat live di kanal YouTube Let’s Talk Indonesia, beberapa waktu lalu.

"Misalnya adegan fighting adegan mesra, atau bagaimana nanti make up artist talentnya pasang kostum, mikrofon dan sebagainya. Itu harus ada SOP yang sangat sesuai," bebernya.

Maka dari itu, Joko Anwar merasa seluruh orang yang terlibat dalam produksi film harus mengikuti tes berupa rapid tesr untuk memastikan bahwa mereka tanpa gejala orang yang terinfeksi virus corona.

 Joko Anwar Berharap Vaksin Covid-19 Segera Ditemukan Jelang Penerapan New Normal

Kata Joko, biaya rapid test untuk seluruh kru dan pemain dibebankan ke biaya produksi. Jangan sampai pemain atau kru harus membayar sendiri biaya rapid test.

“Menurut aku, yang harus dilakukan, ya yang bisa diadaptasi, harus ada rapid atau PCR test. Pokoknya yang bisa memastikan bahwa ketika kru dan pemain memulai proyek ini, mereka nggak punya symptoms yang mungkin mereka mengidap COVID-19,” katanya.

"Dan harusnya dibebankan ke biaya produksi, nggak bisa dibebankan ke pemain atau kru," lanjutnya.

 Maia Estianty Berduka, Tantenya di Surabaya Meninggal karena Covid-19

Sutradara film Gundala ini menambahkan, seharusnya bukan hanya melakukan upaya pencegahan, tapi juga menyiapkan penanganan apabila ada kru atau pemain yang menunjukkan gejala terinfeksi Covid-19.

Sebaiknya pihak rumah produksi membawa pemain atau kru untuk dirujuk ke rumah sakit yang sudah pasti akan menerima mereka dan ada tempat khusus untuk menjalani karantina, serta melakukan tes.

“Misalnya, ada satu pemain mungkin begitu nunjukin symptoms diperiksa. Belum tentu kena Covid-19, tapi harus ada tes, karantina berapa hari supaya dipastikan mereka kena apa enggak," tuturnya.

Sumber: WartaKota
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved