Kerusuhan di AS
Serukan Perdamaian, Pendeta Indonesia pun Terjun Langsung di Amerika Protes Kematian George Floyd
Pendeta Oscar Suryadi dikenal karena memimpin umat di gereja City Blessing, Portland sejak tahun 1998.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Aksi demonstrasi Amerika Serikat (AS) hingga kini belum kunjung reda.
Bahkan aksi demonstrasi yang berujung kerusuhan itu kini semakin meluas di seluruh penjuru AS.
Aksi demo tersebut terkait penolakan diskriminasi terhadap warga kulit hitam, setelah George Floyd, laki-laki kulit hitam tewas dalam tahanan polisi 25 Mei 2020 lalu.
• Jangan Sampai Terlewat! Ini Penjelasan Lengkap Kisi-Kisi Pendaftaran PPDB Banten 2020/2021
• Perumahan Pantai Mutiara Banjir Rob, Ahok: Ada Genset, Anak-Anak Tidak Mengungsi
• Kunjungi Lokasi, Sekda DKI Saefullah Ungkap Penyebab Komplek Pantai Mutiara Terendam Banjir Rob
Namun, atas kejadian tewasnya George Floyd juga mengundang simpati salah satu pendeta Indonesia.
Dilansir dari Tribunnews, puluhan ribu demonstran memadati jalan-jalan di ibukota Washington DC, Los Angeles, New York, Houston hingga Portland, Oregon.
Kota Portland hingga kini terus dilanda demonstrasi yang sempat memanas dan mengarah pada kekerasan hingga berujung pada pengunduran diri kepala polisi kota ini pada Senin, 8 Juni 2020, waktu setempat.
Ketika demonstrasi berlangsung 4 Juni 2020 lalu, seorang pendeta asal Indonesia, Oscar Suryadi memberikan semangat dan memberikan pesan-pesan simpati kepada para demonstran yang berkumpul di Pioneer Square pusat kota Portland.
Pesan-pesannya mendapat sambutan baik dari para demonstran yang kemudian berdoa bersamanya dan sempat viral di berbagai media sosial.
Pendeta Oscar Suryadi dikenal karena memimpin umat di gereja City Blessing, Portland sejak tahun 1998.
Awalnya bagi umat asal Indonesia namun kemudian meluas ke masyarakat luas di kota itu.
Ia ketika itu diundang untuk berbicara pada demonstrasi di Pioneer Square untuk mencegah situasi demonstrasi yang sebelumnya telah berkembang menjadi sensitif.
Ia mengatakan dekat dengan para pemimpin umat kulit hitam.
“Ada kedekatan saya dengan pendeta Amerika keturunan Afrika, atau pemimpin sipil Amerika keturunan Afrika, karena mereka dekat sekali dengan kita, karena kadang-kadang kita punya suara yang sama untuk menyampaikan perdamaian,” kata Pendeta Oscar.
Meskipun ia bersimpati kepada perjuangan sosial masyarakat kulit hitam di AS, Pendeta Oscar Suryadi mengatakan himbauan Konjen NY agar warga Indonesia di AS bersikap hati-hati terhadap gelombang gerakan demonstrasi rasial ini, layak ditaati.
“Karena saya lihat untuk warga Indonesia, firman Tuhan mengatakan kita harus patuh kepada pemerintah, kalau pemerintah mengatakan jangan atau berhati-hati, ya kita harus berhati-hati karena pemerintah itu wakil Tuhan, dan kita jangan mengatakan berani atau tidak berani karena kita masih menghadapi Covid-19,” kata Pendeta Oscar.
• Sah! Jokowi Teken PP Pemotongan Gaji 2,5 Persen untuk PNS, TNI/Polri hingga Swasta, ASN Mulai 2021
• Mengenal Lebih Dekat Sosok Dokter Cantik Reisa Broto Asmoro, kini Masuk Tim Gugus Tugas Covid-19
• Jenazah Pasien PDP Covid-19 ini Menghilang, ada yang Membongkar Makam dan Mengambilnya
• Masih Bingung Cara Daftar PPDB Online? Ini Nomor Telepon dan WA Disdik DKI yang bisa Dihubungi