Virus Corona Jabodetabek
Eko S Nugroho : Masyarakat Tidak Paham dan Salah Paham Kasus Ambil Paksa Jasad PDP di RS Mekar Sari
(ARSSI) menyesalkan insiden pengambilan paksa jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) di Rumah Sakit Mekar Sari, Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Penulis: Muhammad Azzam |
ARSSI menyerahkan kasus ini kepada kepolisian dan pemerintah setempat. Namun, berdasarkan informasi pihak keluarga sudah menghubungi rumah sakit dan meminta maaf atas kejadian ini.
Pihak rumah sakit juga tidak akan membesarkan kasus ini. Tidak ada fasilitas rumah sakit yang dirusak.
Namun, ada salah satu petugas yang terkena pukul massa dan tidak akan melaporkan ke polisi.
"Pihak rumah sakit bilang bahwa keluarga meminta maaf atas kejadian itu, massa itu juga bukan dari keluarganya," katanya.
Sementara itu, Polres Metro Bekasi Kota tengah mendalami kasus pengambilan paksa jenazah PDP di RS Mekar Sari.
Kejadian pengambilan paksa itu terjadi Senin (8/6/2020) siang.
"Kita lagi dalami cari tahu pangkal masalahnya," kata Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing ketika dikonfirmasi, Selasa (9/6/2020).
• Puluhan Warga Bawa Paksa Pasien Meninggal Diduga Covid-19 di RS Mekarsari Bekasi Viral, Ini Kisahnya
Polres Metro Bekasi Kota bersama Polsek Bekasi Timur sedang melakukan pengecekan, mencari data-data, bukti-bukti, dan saksi-saksi untuk ditindaklanjuti dalam proses penyelidikan.
"Perlu diperiksa dulu baru ketahuan sesuai SOP Covid-19," ucap Erna.
Pasien itu berinsial R, merupakan warga Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.
Informasi awal kejadian itu dipicu akibat pihak keluarga ingin membawa pulang jenazah karena ingin segera dimakamkan.
"Pasien itu hasil rekam medis jantung dan paru, masuk itu PDP, untuk positifnya saya belum tahu intinya pasien Covid-19," kata dia.
• 75.000 Paket Sembako Disiapkan Pemkot Bekasi untuk Warga Non-DTKS saat Masa PSBB Transisi
Sementara Kapolsek Bekasi Timur, Kompol Sutoyo belum bisa mengambil kesimpulan terkait peristiwa itu.
Pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pendalaman kejadian tersebut.
"Itu diselidiki dulu apa mis-komunikasi antara dokter sama keluarga pasien kita kan enggak tahu. Masih dalam pendalaman," tutur dia.